Ini sebuah kisah dimana seorang anak desa yang menjalin persahatan antar benua karena jatuh cinta atas dasar rasa kemanusiaan, untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dari orang desa melalui modernisasi pertanian. Dan keteguhan dalam mejalankan keyakinannya, walaupun diterpa dengan segala macam kesulitan politik dalam negerinya.
Kisahnya dimulai pada suatu hari, di tahun 1943, matahari bersinar cerah di New York, Amerika. Sebuah poster di sudut jalan menarik perhatian orang. Di atasnya tertulis: "Situs/Sudut Resmi Anti-Fasis." Orang-orang dengan antusias memperdebatkannya.
Tiba-tiba, seorang dengan berdesakan menerobos kerumunan orang, dan berteriak, "Jika saya adalah seorang Tiongkok, saya akan melakukan perlawanan terhadap agresi Jepang."
Kerumunan orang-orang yang ramai itu sekejap terdiam. Siapakah pemuda itu? Mengapa dia begitu antusias anti-fasis dan perang Tiongkok melawan fasisme?
Pemuda yang antusias ini bernama William H. Hinton. Nama Mandarinnya adalah Han Ding (). Pada tahun 1936, William H. Hinton. yang berusia 17 tahun masuk ke Universitas Harvard. Tapi setahun kemudian, William H. Hinton. memutuskan untuk drop out dan belajar pertanian sebagai jurusan utamanya di Cornell University.
Keputusan ini sunguguh-sungguh di luar pemahaman banyak teman-temannya kecuali Yang Heping, keponakan Han Ding yang memahami, kemudian menceritakan.

Seperti diketahui William Howard Hinton atau Han Ding lahir pada 2 Februari 1919 di Chicago, ayahnya meninggal pada waktu dia masih kecil, anak kedua dan satu satunya putra Sebastian Hinton, seorang pengacara, dan ibunya Carmelita Chase Hinton, seorang pendidik yang mendirikan Sekolah Putney di Putney, Vermont.
Sebuah sekolah (sekolah dasar sampai sekolah menengah) di Vermont bagian timur laut Vermont (bernama Putney). Sekolah dibangun di atas sebidang tanah yang luas, terdiri dari peternakan dan kebunnya sendiri. Semua siswa selain kelas, harus terlibat dalam pekerjaan produktif. Tiga anak Camelita lulus dari sekolah ini.
Adik perempuan Willian H. Hinton, Joan Hinton (Han Chun/), pernah menceritakan ketika dia berada di tahun kedua sekolah dasar, sekolah tersebut membangun sebuah kota miniatur yang dipimpin oleh guru atas nama kelasnya. Dari desain awal hingga bangunan selesai semua, disana mereka tidak hanya belajar membangun rumah (rumah itu miniatur, cocok untuk setinggi anak-anak), furnitur, tapi juga belajar cara menginstalasi kabel-kabel listrik. Dalam proses menyambungan kabel, mereka belajar teori tentang listrik. Kota kecil ini memiliki sekolah, kantor pos, pertokoan dan balai kota dan sebagainya. "Berapa banyak orang yang masih ingat apa yang mereka pelajari di kelas dua SD itu, tapi saya tidak pernah lupa."
William H Hinton berada di kelas pertama sebagai murid Putney dan lulus pada tahun 1936. Diterima di Harvard untuk belajar hukum, kemudian memutuskan untuk menunda kuliahnya dan melakukan perjalanan ke Timur Jauh. Dia kuliah di Harvard dari tahun 1937 sampai 1939, kemudian pindah ke Univesitas Cornell dan Pada tahun 1941 meraih gelar sarjana sains di bidang agronomi dan peternakan sapi perah.