Liu Weixin menceritakan pengalamannya: Sering kali, di tempat yang sempit, jika saya melakukan pengelasan dengan posisi over head, percikan api jatuh tepat di atas kepala saya, dengan suara keretak-keretik. Di tubuh rekan kita, dan di tubuh saya, ada bekas luka dimana-mana. Leher belakang saya penuh bekas luka bakar.
Perang Teluk Meletus
Tepat ketika Galangan Kapal Jiangnan melakukan segala upaya untuk dengan cepat mengejar waktu untuk membangun destroyer Tipe 052, di ribuan mil jauhnya, sebuah perang meletus yang telah  mengubah sejarah militer dunia.
Tepat pada musim panas ketika Perang Teluk meletus telah menarik perhatian global, destroyer rudal Tipe pertama dari Tiongkok, di galangan kapal destroyer Tipe 052 telah selesai dan kapal memasuki air dengan sukses.
Setelah memasuki perairan, dan setelah tiga tahun dilakukan uji coba, penyesuaian dan penyempurnaan, akhirnya mencapai semua teknik dan standar taktik yang dibutuhkan pada awal perancangan.
Ini adalah sisi dari upacara penyelesaian. Dengan berlalunya waktu, mulai dari disain sampai selesai, destroyer Tipe 052 telah melewati sepuluh kali musim semi dan musim dingin. Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat bagi kehidupan seorang pria. Sepuluh tahun, sebuah proyek pembuatan destroyer yang heroik, penuh tantangan dan kesulitan.
Bagi para peneliti ilmiah yang telaten ini, kapal ini menjadi tempat untuk menyaksikan saat impian mereka terwujud. Kapal perang ini akhirnya diberi nama "Harbin" dan terkenal di kalangan perwira dan tentara Tiongkok sebagai "Kapal Perang No.1 (pertama) di Tiongkok."
Pada bulan Mei 1994, "Harbin" mulai beroperasi secara formal. Kapal perang yang megah mengkristalkan usaha yang sungguh-sungguh dari banyak pekerja proyek militer yang merancang dan membangunnya. Meski sudah bertahun-tahun berlalu, saat kapal perang yang menjulang tinggi di dermaga selalu menjadi kenangan segar bagi mereka.
Chen Jinhai, mantan kepala fabriaksi Galangan Kapal Jiangnan menuturkan: Serasa seperti melihat putriku berpakaian rapi dan hendak pergi untuk pernikhan. Jadi dia cantik sekali.
Du Guohe, mantan disainer Institue Ship Designer menuturkan: Akhirnya, kita melihat bahwa cetak biru yang kita gambar dan angka yang kita hitung menjadi kenyataan, menjadi kapal perang, saya sangat bangga. Saya senang, sangat bahagia.