Pada bulan Juni 2017, penulis pernah memposting tentang Mengenal DOC dan COC untuk Laut Tiongkok Selatan .
Pada pertemuan Menlu ASEAN ke-50 yang berakhir awal Agustus lalu, negara-negara ASEAN dan Tiongkok telah mencapai kesepkatan mengenai Kerangka-Kerja  "COC untuk Laut Tiongkok Selatan (COC LTS)" atau "South China Sea Code of Conduct"  Â
Ini bisa dikatakan sebagai langkah penting lain untuk mengubah Laut Tiongkok Selatan (LTS) menjadi "lautan perdamaian." Namun, beberapa negara ekstra-regional ada yang tidak begitu bisa menerima kenyataan dan melihat LTS menjadi tenang. Sebelum pertemuan yang menggembirakan antara Tiongkok dan ASEAN, AS, Australia, dan Jepang mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang mengecam Tiongkok, mengingatkan negara-negara ASEAN untuk tidak melupakan dendam lama mereka dengan Tiongkok.
Beberapa analis media menyatakan bahwa pernyataan ini karena negara-negara ekstra-regional ini hanya khawatir dengan situasi yang akan mereka hadapi setelah "COC" disepakati.
Pada 8 Agustus di Manila, ibu kota Philiipnes, Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-50 ditutup. Alan Cayetano, 46 tahun, adalah Menteri Luar Negeri Filipina yang baru ditunjuk. Pada hari ini, ia menjadi topik pembicaraan di media. Pada konferensi pers, dia mempresentasikan prestasi Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ini dan pertemuan rutin.
Journalist dari Philippine-based Rappier bertanya: Pak, bukankah Anda memberi terlalu banyak kesempatan atau lampu hijau kepada Tiongkok, pada dasarnya memberi jalur bebas dalam negosiasi ini? Pertama, Filipina dalam komunike bersama menyatakan tidak akan menyinggung tentang reklamasi atau militerisasi tersebut. Karena Anda disini berbicara dengan Tiongkok, merekalah yang sesungguhnya melakukan reklamasi. Apa tujuan Anda?
Alan Cayetano menjawab:  Apakah tujuan Anda untuk mempermalukan Tiongkok atau berkonfrontasi dengan  mereka? Atau apakah kedamaian dan stabilitas menjadi tujuan Anda di LTS? Atau agar COC dapat diloloskan?
Journalist dari CCN-Flilipina bertanya: Mohon maafkan saya untuk menanyakan tentang ini, mengapa tidak menyebutkan arbitrase? Mengapa tidak menyebutkan itu?
Cayetano: Karena kita tidak mau tidak ada kemajuan apapun. Tiongkok sudah siap membicarakannya, tapi jika Anda membicarakan arbitrase, maka tidak ada pembicaraan. Jadi apakah Anda lebih suka bahwa kita bersikap keras di atas kertas dan melemparkannya ke wajah mereka, dan tidak ada kemajuan yang terjadi di LTS? Atau apakah Anda lebih suka kita berbicara diplomatis dan kita mendapatkan semua hasilnya?
Selama Pertemuan Menteri Luar Negeri Tiongkok-ASEAN ini, kedua belah pihak sepakat dengan kesepakatan kerangka-kerja "COC". Berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak, ini akan menjadi dokumen internasional, kerangka-kerja "COC" untuk LTS tidak akan dipublikasikan untuk memberikan lingkungan politik yang lebih santai dan untuk langkah selanjutnya dalam negosiasi rinciannya.