Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qian Xuesen/Tsien Hsue-Shen(钱学森) Bapak Roket Dan Dirgantara Tiongkok

24 Maret 2017   18:53 Diperbarui: 25 Maret 2017   03:00 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Qian Xuesen (钱学森) saat kuliah di AS menggunakan nama atau ejaan lama Tsien Hsue -Shen, ditulis demikian karena saat itu Pingyin masih belum lahir, jadi Tsien (Qian) Hsue-Shen (Xuesen). Setelah kembali pulang ke Tiongkok menggunakan Qian Xuesen. Qian lahir 11 Desember 1911 di Shanghai, berasal dari Hangzhou Provinsi Zhejiang, dan wafat 31 Oktober 2009.

Qian Xuesen merupakan anak tunggal dari keluarga aristokrat Hangzhou, tercatat sebagai keturunan Qian Liu ke-33 pendiri kerajaan Wu-Yue (tahun 852-932/吴越王 钱镠 第33世孙), kakek-neneknya pedagang kaya. Ayahnya Qian Jiachi adalah pembaharu pendidikan dan adminstrator, ibunya Zhang Lanjuan (章兰娟) mempelajari ajaran Klasik Konfusianisme.

Masakecilnya Qian suka sekali dengan cerita ibunya tentang pahlawan klasik Yue Fei (Gakfie/岳飞) yang disumpah ibunya untuk mengabdi dan setia kepada negara dan tanah airnya, dimana ketika akan ikut perang punggung di tato ibunya dengan kata”精忠报国” yang berarti setia dan membela negara. Juga cerita tentang kepahlawanan keluar Yang (扬Yeo) yang membela negaranya. Dan cerita-cerita epos klasik Tiongkok dalam membela negaranya. Setiap kali mendengarkan cerita ini Qian selalu dengan serius dan meresapi semua cerita-cerita ini.

Dengan sendirinya riwayat keluarga Qian menimbulkan hubungan emosional yang kuat dengan budaya Tiongkok yang kemudian hari ter-transformasikan dalam menentukan kehidupan profesional Qian, dan latar belakang ini yang menjadi salah satu unsur utama yang membuat Qian menjadi ikon Tiongkok pada abad ke-20.

Dia adalah seorang insinyur Tiongkok yang berkontribusi untuk bidang aerodinamis dan ilmu roket atau missile. Alumni Massachusette Institute of Technology (MIT) dan bergabung dengan tim Theodore von Karman di California Institute of Technology (Caltech), termasuk salah satu pendiri Jet Propulsion Laboratory di AS.

Dipercaya oleh pemimpin pemerintah Tiongkok untuk meluncuran rudal balistik antar-benua, rudal anti-kapal Silkworm, satelit cuaca dan pengintaian, serta menempatkan manusia di ruang angkasa pada tahun 2003. (Associated Press).

Masa Kuliah

Saat ujian masuk perguruan tinggi nasional untuk teknik mesin, Qian mendapatkan ranking ke-3, dan memenangkan tempat untuk kuliah teknik per-kereta apian di Universitas Jiaotong di Shanghai. Namun pada saat ilmuwan muda yang menjanjikan ini akan berkembang, negara Tiongkok sedang runtuh, pemerintahan tanah airnya gagal dan menjadi miskin serta lemah.

Shanghai dibom dan diserang Jepang pada tahun 1932, Qian lulus dari Universitas Jiaotong tahun 1934. Dan tahun berikutnya Qian meninggalkan Tiongkok untuk kuliah pascasarjana di MIT dengan memperoleh bea siswa dari “Boxer Rebellion Indemnity Scholarship” dari pemerintah AS.

Di MIT dia fokus pada program aplikasi praktis, namun tidak menarik dirinya. Pada 1936 ia berangkat ke California Institute of Technology (Caltech) kuliah dibawah peneltian insinyur Theodore von Karman. Sebelum ada komputer, kemapuan Qian untuk dapat menghitung cepat dan komplek sempurna menjadi aset yang tak ternilai bagi von Karman, ketika kelompok ilmuwan roket yang baru lahir di Caltech. Qian menjadi seorang ahli yang diakui dalam studi aerodianamis dan Jet. Qian menerima gelar Doktor Aeronautika dari Caltech pada tahun 1939.

Pada tahun 1943, selama P.D II, Qian membantu mempersiapkan analisis program roket Nazi-Jerman untuk Angkatan Darat AS, dan pada akhir perang ia melakukan perjalanan ke Jerman sebagai seorang kolonel Angkatan Darat AS untuk menginterogasi (debriefing)  para ilmuwan roket Nazi-Jerman yang ditangkap, termasuk Wernher von Braun (Bapak Roket dunia). Dia membantu membuat dan mengatur program penelitian roket jarak jauh AS dan dengan sukses mengarahkan penelitian tentang rudal berbahan bakar padat untuk pertama kalinya bagi negara AS. Pada tahun 1947 Qian bersama dengan von Karman meninggalkan Caltech menuju MIT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun