Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Intervensi Rusia dalam Anti-Terorisme di Syria- Percaturan AS Di Timteng Berubah (3)

3 November 2015   17:57 Diperbarui: 4 November 2015   09:07 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 13 Oktober 2015, Dephan AS mengumumkan rencana baru untuk mendrop dari udara 50 ton senjata ke oposisi Syria, untuk mendukung mereka dalam memerangi ISIS. Ini menandai kegagalan rencana AS untuk melatih oposisi moderat Syria

Dan sebelum ini sudah sering terdengar dari publik menurut laporan media, bahwa AS telah kehilangan peran kepemimpinan di Syria.

Dengan Rusia melakukan serangan udara terhadap ISIS di Syria telah sangat meningkat popularitasnya di Timteng, dan beberapa pihak bahkan melihat Putin sebagai “penyelamat”, sementara mereka melihat AS sebagai “sebagai penghuni yang tidak berguna”.

Suatu ketika Obama sangat marah dengan merespon isu tersebut dengan mengatakan :“Saya bilang, jika Anda berpikir bahwa kepemimpinan hanya membuang uang pada masalah dan mengirim pasukan untuk mendukung satu-satunya sekutu Anda, maka kita memiliki definisi yang berbeda dari kepemimpinan.”  

Dari perspektif AS, itu adalah arti dari suatu bangsa dengan kepemimpinan global. Untuk derajat yang lebih besar, perlu untuk menampilkan kepempimpinannya di semua isu-isu internasional, dan itu tidak bisa hanya membuat tidak bisa tampil di keadaan bergejolaknya keadaan di Timteng.

Dalam benak pikirannya, Obama sedang mencoba untuk keluar dengan cepat, dan tidak terjebak di sana, tapi ketika situasi Timteng berubah seperti ini, ia dipaksa untuk membuat keputusan dan mengalokasikan uang untuk membuat serangan udara simbolik, tapi dia sebenarnya tidak memiliki tekad untuk mengatasi masalah ini.

Setelah itu, ia membuat rencana lain untuk melatih oposisi moderat agar mereka melawan ISIS. AS sudah begitu lama melatih mereka, dan sudah menghabiskan US$ 500 juta untuk melakukan pelatihan, tapi pada akhirnya, hanya lima orang yang berani melawan. Situasi ini yang AS tidak bisa mengantisipasi.

Sejak Obama menjabat sebagai presiden, Obama telah mengubah kebijakan AS di Timteng, berupaya untuk bisa keluar dari lumpur di Timteng secepatnya. Secara historis, investasi AS di Timteng telah selangit, tetapi efeknya selalu jauh dari apa yang awalnya direncanakan.

Jadi pikirnya, mengapa tidak bisa AS meninggalkan Timteng? Bagaimana jika kebijakan AS di Timteng harus jatuh sekali lagi dalam lumpur kali ini kelak?

Selama Perang Dingin, AS secara bertahap telah menjadi hegemon di Timteng dan kemudian di dunia. Kepentingan nasional di Timteng adalah untuk menjamin pasokan minyak, mendukung Israel, dan menekan pengaruh Uni Soviet di Timteng.

Dalam rangka untuk mencapai kepentingan ini, AS membentuk hubungan dekat, stabil, dan aliansi jangka panjang dengan banyak negara Timteng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun