Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yaman Dikhawatirkan akan Menjadi Pusat Pusaran Kekacauan Baru di Timteng (10)

20 Mei 2015   16:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:47 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa Yang Sebenarnya Bertikai  di Yaman

Dua kekuatan oposisi dalam Yaman yang bertikai adalah pemerintah Hadi dan pasukan Houthi. Tidak bisa dipungkiri di belakang mereka dibayangi Arab Saudi dan Iran. Dengan mudah dapat ditafsirkan konflik ini sebagai “Perang Perwakilan” antara Arab Saudi dan Iran. Hanya apa yang menjadi substansi konflik Yaman  ini ? Dari mana konflik ini berasal ?

Presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansoer berseru : “Saya ingin memperingatan boneka Iran dan pendukungnya bahwa permainan kekanak-kanakan kalian tidak hanya akan menghancurkan Yaman, itu telah memicu krisis regional. Apakah kalian tidak berpikir bahwa membuat  kekacauan dan melakukan deklarasi sudah bisa membentuk negara baru ? Itu sama sekali salah.” Lebih lanjut dia katakan. “Iran telah melanggar kedaulatan Yaman,  pelaku yang sebenarnya dari kekacauan situasi ini di Yaman.  Jika kalian terus bermain, permainan kekanak-kanakan dengan berpikiran  politik sempit. Kalian harus bertanggung jawab untuk semua konsekuensinya. Sadarlah ...”

Sedang pemimpin Houthi balik menuduh Arab Saudi dengan mengatakan : “Arab Saudi sungguh bodoh, sombong, dan tidak berlaku adil. Sangat menggantungkan dan menghabiskan uang untuk mendapatkan dukungan dari AS dan pemerintah lainnya, ini tidak berbeda dengan judi.”

Permusuhan  langsung dalam konflik Yaman,  antara pasukan pememrintah Yaman dan Houthi keduanya berhubungan langsung dengan pendukungnya masing-masing yaitu Saudi Arabia dan Iran. Jadi menurut pengamat luar ini sebenarnya merupakan “Perang Perwakilan” antara Arab Saudi dan Iran.

“Wall Street Journal” yang berbasis di AS menegaskan : Yaman secara bertahap akan menjadi medan petempuran baru dalam konflik perwakilan antara Arab Saudi sebagai negara pengekspor minyak terbesar dunia dengan Iran.

Dan memang benar bahwa sebagai dua negara besar yang memiliki pengaruh penting di Timteng, Iran dan Arab Saudi telah memiliki hubungan tegang untuk waktu yang lama karena konflik sekte. Menurut pandangan orang luar, negara-negara Sunni yang dipimpin Arab Saudi telah memerangi negara-negara Syiah yang dipimpin Iran, untuk memperebutkan pengaruh di Timteng.

Kaitan Kekacauan Yaman Dengan Isu Lain Di Timteng

Dalam beberapa tahun terakhir ini, dengan sejumlah masalah termasuk krisis Syria dan masalah lainnya di Timteng. Konflik antara Arab Saudi dan Iran yang terus berkembang dan bahkan makin intens. Majalah AS “ The National Interest” suatu waktu ada memuat analisis yang menuliskan pada edisi tentang Syria: Arab Saudi tidak senang dengan Iran mendukung Presiden Syria, Bashar al Assad, dan Iran mengutuk Arab Saudi “mendukung teroris di Syria”

Melihat situasi yang berkembang ini, Yaman tidak diragukan lagi sebagai medan perang lain dalam kontes kekuasaan antara dua kekuatan besar di Timteng.

Para analis telah menekankan bahwa serangan udara tersebut adalah pertarungan “zero-sum game” antara Arab Saudi dan Iran, yang ingin mengkonfirmasi pentingnya Arab Saudi di wilayah tersebut, tetapi jika Saudi gagal, pengaruh regional Iran akan meningkat. Jadi dari sebab itu kekacauan di Yaman secara sederhana dapat diartikan sebagai “Perang Perwakilan?”

Tapi jika menafsirkan dengan sederhana bahwa masalah Yaman hanya kontes antara Iran dan Arab Saudi tidaklah sepenuhnya tepat. Itu dikarenakan Yaman tidak pernah sesungguhnya sebuah negara yang sepenuhnya bersatu. Apakah pada saat perang dingin, atau sebelum penyatuan Yaman dan yang diikuti dengan konflik agama selama ini.

Karena pertimbangan geopolitik Iran dan Arab Saudi yang menjadi salah  satu  alasan. Akar penyebab dari hal ini adalah ketika negara ini didirikan, mereka belum mencapai tinkat yang memungkinkan mereka untuk mencapai status stabil.

Pengamat menilai, hubungan antara Houthi dan Iran adalah jenis pengaruh, bukan hubungan superior dan subordinat (pelindung dan yang dilindungi). Houthi adalah kekuatan regional yang relatif independen. Jika kita coba menghubungkan ini sebagai perang perwakilan, maka Iran seharusnya ada  dibelakang layar, dan ini harus mewakili kepentingan Iran. Tapi konflik ini, perang yang saat ini terjadi, bukanlah satu contoh untuk kepentingan Iran atau dengan kata yang lebih sederhana Iran tidak menginginkan perang ini.

Kenyataannya, ada lapisan dalam  konflik yang telah menyebabkan keadaan Yaman kacau saat  ini. Yaman terletak di bagian barat daya Semenanjung Arab, berbatasan dengan Arab Saudi dan Oman, berada di tepi pantai Laut Merah. Yaman tercatat dalam sejarah lebih dari 3000 tahun merupakan salah satu buaian peradaban  kuno dunia Arab.

Selain itu juga sebagai salah satu yang paling ekonomis, maksudnya negara terbelakang (miskin) di dunia, tidak dapat menyediakan semua makanan sendiri, sekitar 50%  makanan berasal dari impor. Masing-masing bagian utara dan selatan mendirikan negara sendiri setelah usai P.D. II, dan perang saudara pecah  setelah Yaman bersatu.

Jika membandingkan sisi utara dan selatan, ada perbedaan besar dalam konstitusi warga, distribusi sumber daya lingkungan geografis, dan disparitas pendapatan. Maka dari itu, adanya kendala perbedaan yang  mendalam dan berakar antara orang-orang di utara dan orang-orang selatan di Yaman.

(Bersambung ....... )

Sumber : Media TV & Tulisan L.N.& D.N.

http://www.worldministries.org/yemen.html

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2015/04/150422_iran_bantuan_yaman

http://en.wikipedia.org/wiki/Bilad_al-Sham

https://insidethemiddle.wordpress.com/2012/04/13/bilad-al-sham-arabic-for-geographical-syria/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun