Aktivitas Pokok AIIB atau Asian Infrastructure Investment Bank (亚投行)
Sektor utama AIIB adalah investasi untuk pembangunan infrastruktur. Hal ini pada umumnya diantisipasi untuk dapat mengisi kesenjangan investasi di pasar internasional pembangunan infrastruktur di negara-negara sedang berkembang. Selain itu, beberapa ahli telah ditunjuk tidak hanya untuk menyelesaikan investasi AIIB juga untuk melengkapi peraturan investasi. Sejauh peraturan berjalan, pembentukan AIIB untuk mengisi kesenjangan dalam permintaan untuk pembangunan infrastruktur di nagara-negara sedang berkembang, yang selama ini oleh lembaga-lembaga ekonomi global yang ada sekarang diabaikan.
Pembentukan AIIB ini agar dapat menyesuaikan aturan-aturan yang tidak memenuhi kebutuhan aturan-aturan yang tidak memenuhi kebutuhan negara-negara sedang berkembang melalui bentuk organisasi internasional baru.
Tiongkok mengemukakan, apabila mereka membicarakan tentang peraturan internasional, Tiongkok tidak ingin menggulingkan mereka. Tiongkok ingin membuat tantanan internasional dan peraturan yang lebih baik dan bahkan lebih rasional. Itu yang dinyatakan Tiongkok sebagai sikap dasar mereka.
Tiongkok menyatakan ingin meningkatkan effisiensi pinjaman dan memenuhi permintaan adalah kunci untuk kenyamanan yang akan ditempuh AIIB.
AIIB pasti akan membuat kemajuan dalam kenyamanan, tapi kenyamanan tidak berarti tidak ada standar apapun. Karena infrastruktur sebenarnya mayoritas atau lebih banyak berkaitan dengan ekosistem dan lingkungan. Tiongkok akan tidak perlu untuk menghindari adanya daya saing, selama kompetisi menguntungkan tidak hanya untuk dapat memberi pinjaman keuangan yang lebih nyaman, bahkan membuat kualitas pelayanan yang lebih tinggi. Pada kenyataannya, hal ini sebenarnya menguntungkan promosi dan bantuan di sektor keuangan.
Pada kenyataannya, Tiongkok sebelum mengusulkan AIIB sudah mulai perlahan-lahan membentuk dengan membangun sistim keuangan regional yang dipimpin Tiongkok sendiri, yang berusaha menemukan ruang untuk bertahan hidup diantara sistim keuangan internasional yang dipimpin negara-negara Barat, dan secara bertahap meningkatkan kekuatan dan hak suara.
Pada 15 Juli 2014, lima negara BRICS menandatangani perjanjian membentuk Bank Pembangunan BRICS ( BRICS Development Bank) dengan kantor pusat di Shanghai, Tiongkok. Tiongkok berjanji untuk berinvestasi US$ 41 miliar di Bank tersebut, dengan Brazil, Rusia, India masing-masing investasi US$ 18 miliar dan Afrika Selatan US$ 5 miliar.
Pada 8 Nopember 2014, saat KTT APEC di Beijing, Tiongkok mengumumkan akan menginvestasikan US$ 40 miliar untuk mendirikan “Dana Infrastrutur Jalur Sutra” (Silk Road Infrastructure Fund).
Dua organsiasi multilateral terkait dengan investasi infrastruktur. Dana Infrastruktur Jalur Sutra dan AIIB, merupakan dua proyek investasi luar negeri utama yang mayoritas dipromosikan Tiongkok pada tahun 2014, yang bertujuan untuk menjadi “transfusi” di bidang infrastruktur di Asia.
Dalam kaitannya dengan hal ini Presiden Tiongkok Xi Jinping pernah menyatakan bahwa AIIB akan memberikan dukungan pendanaan dan meningkatkan kerjasama ekonomi untuk pembangunan infrastruktur bagi negara-negara di sepanjang proyek “Belt and Road Initiative” ( Inisiatif Sabut Jalur Sutra).
Gol pertama setelah AIIB didirikan adalah berinvestasi dalam pembentukan “Sabuk Jalur Sutra Ekonomi ( Silk Road Economic Belt)” salah satu bagiannya, membangun rel kereta api dari Beijing ke Bagdad Ibukota Irak.
Zhao Lei mengemukakan : Dari September 2013, sampai sekarang satu langkah pada satu waktu, Tiongkok telah membuat hal diatas ini lebih stabil. Bank pembangunan BRICS misalnya, terutama untuk melayani negara-negara BRICS dan negara-negara yang pasarnya sedang tumbuh. Dan ini sudah antar benua.
Dana Infrastruktur Jalur Sutra terutama menyediakan dukungan keuangan dan pinjaman keuangan yang berkaitan dengan Belt and Road Initiative (Inisiatif Sabut Jalur Sutra) dan AIIB tidak hanya berkisar pada Insisiatif Sabuk Jalur Sutra saja. Tapi benar-benar berputar lebih sekitar celah atau kelemahan dalam infrastruktur negara-negara Asia. Posisinya adalah dalam infrastruktur.
Karena dalam “Belt and Road Initiative” ( Inisiatif Sabut Jalur Sutra) ada lima point besar : kebijakan, jalanan, perdagangan, dana, dan budaya, sehingga AIIB terlibat langsung dengan mengkontruksi jalan menuju ke lima poin diatas dan memberi dukungan keuangan
Zhang Monan mengatakan, Belt and Road Development Initiative, serta integrasi perdagangan Eurasia dan pembangunan jaringan perdagangan tidak akan memiliki effek yang sangat positif untuk mempromosikan komoditas ekspor Tiongkok. Sebenarnya mereka juga ingin memainkan peran besar dalam mempromosikan ekspor modal Tiongkok. Tiongkok telah melangkah dari era ekspor komoditas ke era ekspor modal.
Jika ada pembentukan banyak rantai industri global Tiongkok atau jaringan area perdagangan bebas, bahkan jaringan RMB (mata uang Tiongkok), hal ini akan menjadi driver utama untuk re-sirkulasi dan pertumbuhan ekonomi global. Demikian kata Zhang Monan.
Pada tahun 2008, setelah krisis keuangan, pengaruh pimpinan AS dengan “Kereta Tiga Kuda” yaitu WTO, Bank Dunia dan IMF pada ekonomi global secara bertahap mulai berkurang. Sedang AIIB yang dipimpin Tiongkok telah ditafsirkan dan dilukiskan oleh banyak media internasional sebagai “Melemahnya Pengaruh AS dan Lembaga Keuangan Internasional Yang Dipimpin Barat”
Tiongkok tampaknya ingin membangun sebuah model dan sistim keuangan internasional baru, yang lebih bisa diterima dan terbuka, serta menghormati sepenuhnya kedaulatan politik, juga menghormati dan menjaga supremasi ekonominya. Selain memperkuat pengaruh regional dan internasional Tiongkok, yang juga pasti memainkan peran positif dan stimulatif untuk pembangunan regional dan perdamaian.
Xiang Songzuo memberi pendapatnya : Setelah Tiongkok memiliki interkoneksi dan interworking (jaringan kerja) dan sudah berjalan, maka investasi non-pemerintah antara Tiongkok dan negara-negara ini di akan banyak dipromosikan, dan akan diperdagangkan. Penyelesaian dan penggunaan mayoritas RMB juga akan dipromosikan sebanyak mungkin, sehingga mata uang RMB akan terbentuk.
Untuk kepentingan ini tidak bisa menghitung hanya didasarkan pada laba atas investasi. Jadi apa yang AIIB fokuskan tertingginya adalah strategi nasional Tiongkok, tingkat tertinggi kepentingan “fiancee” moneter dan geopolitik.
Lebih lanjut Songzuo memberi kesimpulan, setelah Tiongkok dapat menyelesaikan interkoneksi dan infrastruktur interworking di seluruh negara Tiongkok sendiri, maka negara-negara terkait ini akan berkembang ekonominya dan akan lebih stabil. Tentu juga, hal ini akan bermanfaat bagi Tiongkok, karena jika negara-negara sekeliling Tiongkok tidak stabil, ketidak-stabilan mereka akan menimbulkan ancaman besar bagi Tiongkok.
Sebaliknya jika negara-negara tersebut berkembang dengan sangat baik, dan masyarakat mereka stabil, maka Tiongkok akan terbebas dari kekuatiran ini, dan akan bebas dari segala masalah dengan tetangga-tetangganya.
Pada 28 Maret 2015, dalam Forum Boao Asia, Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam keynote speechnya menyebutkan AIIB, dengan mengatakan : Tiongkok akan menjelajahi pertukaran lembaga keuangan Asia dan platform kerjasama untuk mempromosikan AIIB dan ADB serta Bank Dunia. Apakah itu dengan pembentukan Belt and Road Initiative dari AIIB atau lainnya, kedua proyek ini masih terbuka, dan Tiongkok menyambut baik partisipasi aktif dari negara-negara Asia dan negara-negara di kawasan ini.
Dari ini kiranya bisa dilihat bahwa Tiongkok tampaknya telah membuat persiapan untuk bekerjasama dengan negara-negara lain dari luar AIIB untuk membuat “Kutub Pertumbuhan” baru ekonomi global.
( Habis )
Sumber dan Referensi : Media TV dan Tulisan Dalam & Luar Negeri
- http://www.wsj.com/articles/china-led-aiib-to-focus-on-big-ticket-projects-indonesia-says-1428647276
- http://rt.com/business/249029-china-bank-new-members/
- http://blog.caijing.com.cn/zhangmonan
- http://finance.yahoo.com/news/indonesia-compete-beijing-headquarters-aiib-034504121.html
- http://usa.chinadaily.com.cn/business/2015-03/23/content_19883425.htm
- http://www.wantchinatimes.com/news-subclass-cnt.aspx?id=20150403000039&cid=1602
- http://www.thesingaporeforum.sg/content.aspx?sid=56
-https://www.imf.org/external/np/omd/bios/zm.htm
- http://blog.caijing.com.cn/zhangmonan
-http://www.charhar.org.cn/researchInfo.aspx?name=%D5%D4%C0%DA
- http://sep.luiss.it/about-us/structure/senior-fellows/carlo-bastasin
- http://www.chinausfocus.com/finance-economy/new-normality-and-new-balance-of-chinas-economy/
- http://www.chinausfocus.com/finance-economy/four-inexorable-trends-in-chinas-future-economy/
- http://www.weforum.org/contributors/xiang-songzuo
- http://finance.sina.com.cn/zl/china/20150318/072921746645.shtml
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H