Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pola Pikir Zhuangzi 庄子

23 Maret 2011   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada bulan Januari lalu penulis pernah memposting tentang Hidup Bebas ala Zhuangzi Kaum Urakan Kuno (http://filsafat.kompasiana.com/2011/01/27/hidup-bebas-ala-zhuangzi-kaum-urakan-kuno%e5%ba%84%e5%ad%90%e7%9a%84%e8%87%aa%e7%94%b1%e4%ba%ba/) yang pemikirannya melampaui jangkauan pemikiran manusia biasa tentang hukum alam, yang menghendaki agar hukum alam dipatuhi, merupakan ciri-ciri khas dari pemikiran Zhuangzi.

Zhuangzi menganggap bahwa dalam dunia tidakada suatu pemikiran yang “benar mutlak dan hakiki”, dia ada bercerita : Binatang berkaki satu mengasihani binatang berkaki seribu, binatang berkaki seribu mengasihani ular, ular mengasihani angin, angin mengasihani bola mata, bola mata mengasihani hati.

夔怜怜蛇蛇怜风风怜目目怜心《庄子秋水》

kui lian xuan, xuan lian she, she lian feng, feng lianmu, mu lian xin.

( kui = binatang legenda berkaki satu ;xuan = binatang berkaki seribu ; lain = bersimpati)

Ceritanya sebagai berikut :

Kui mengatakan :’Lihatlah saya walaupun berkaki satu tapi sudah dapat berjalan, sedang xuan dengan berkaki seribu berjalannya benar2 merepotkan’.Xuan berkata : ‘Siapa yang bilang? Kenyataan saya bisa berjalan tanpa kesulitan sama sekali. Tapi lihatlah ular, dia tidak mempunyai kaki, berjalan dengan perutnya, benar-benar melelahkan. Dia itu yang patut dikasihani.’ . Ular berkata :’Saya ini ular, walaupun saya berjalan dengan menggunakan perut, tapi saya memiliki badan yang penuh dengan segala perasaan. Tapi lihatlah itu angin, dia badanpun tidak punya, benar-benar sangat mengecewakan angin itu. Perasaan apapun dia tidak bisa merasakannya.’ .Angin berkata : ‘ Aku, apa yang harus aku kecewakan. Kamu coba bayangkan itu ‘Bola Mata’. Bola Mata memang bisa melihat, tapi saya tidak berbadan. Namun walaupun tidak berbadan, saya mau naik keatas langsung saja saya bisa cepat keatas. Sedang ‘Bola Mata’ sepanjang hidupnya hanya bisa nangkring dikelopak mata. Apa tidak membosankan ?’Bola Mata berkata : ‘Siapa bilang saya bosan, tapi Hati justru yang paling membosankan. Dia tersembunyi di dalam tubuh,tidak tahu hari terang dan gelap, benar-benar sumpek.’

Dari dialoque diatas siapakah yang paling menyedihkan ? Dalam konteks diatas katalian diartikan sebagai ‘bersimpati’, tapi ada juga sebagian cendikiawan yang mengartikanlian sebagai ‘kagum’ .Jika diartikan sebagai ‘kagum’. Maka dialoque diatas akan berarti sebagai berikut :

Kui (binatang berkaki satu) berkata : ‘Hai..Xuan (binatang bekaki seribu), kamu benar-benar mengagumkan, lihat saya hanya memiliki satu kaki, sedang kamu memiliki begitu banyak kaki, saya benar mengagumi kamu.’ .Xuan berkata : ‘Saya ini tidak ada yang bisa dikagumi, kamu lihat itu Ular, tanpa kakipun bisa berjalan. Itu baru sungguh-sungguh mengagumkan.’.Ular berkata : ‘haiiyaa... saya tidak ada apa-apa yang bisa dikagumi, walaupun bisa berjalan tanpa kaki, tapi daerah yang bisa saya capai sangat terbatas. Kebebasan saya sangat sempit.  Angin barulah yang benar-benar punya kebebasan luas. Angin mau naik kemanapun dia bisa, Angin barulah yang memiliki kebebasan yang sangat besar dan luas.Sungguh mengagumkan’.Angin berkata : ‘Apa yang bisa dikagumi dari saya, cobalah kalian lihat itu ‘Bola Mata’, dia mau melihat apapun bisa, sedang saya apapun tidak bisa melihatnya. Saya ini dengan buta pergi kemana-mana, walaupun bisa kemana-mana tapi apapun saya tidak bisa melihatnya. Apa gunanya? Bola Mata baru yang mengagumkan’.Bola mata berkata : Haiyaa... Kalian jangan kagum terhadap saya, memang saya apa saja bisa melihatnya, tapi sebaliknya saya ini selalu dilihat oleh yang lain. Khalayak ramai semua melihat dan melotot kepada saya, saya ini bagai dikuntit anjing, atau seperti bintang film yang dikejar-kejar paparazzii/juru foto. Sama sekali tidak bisa bersembunyi atau ngumpet, sehingga tidak punya privacy (kehidupan pribadi). Apa yang bisa dikagumi ? Tapi lihat itu Hati , dia itu bersembunyi disuatu tempat yang tersembunyi dan aman, tidak seorangpun yang menguntit, tapi segala apapun dia tahu. Dia itulah yang benar-benar mengagumkan’

Coba sekali lagi kita bayangkan siapa dari mereka ini yang paling mengagumkan ? Kiranya tidak akan ada kesimpulan akhir. Bahkan apakah lian itu harus diartikan sebagai “bersimpati” atau “kagum” juga akan tidak terjawab dengan jelas. Semua penjelasan bisa dibenarkan, tapi tidak ada kesimpulannya.

Bahan :

-Naskah Penulis “ Kong Hu Cu ”

-南华经庄子周苏平高彦平注译安徽人民出版社

-庄子逍遥的自由人林川耀译编出版者:常春树书坊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun