Zhang Weiying 张维迎
Masalah keuangan, hak dan Kewirausahaan
Zhang Weiying digolongkan sebagai tokoh ekonom Tiongkok terkemuka yang berpandangan “Neoliberal-New Right”, Dia telah dikenal luas dan berpandangan membela untuk pasar bebas, privatisasi dan kewiraswataan. Dia sejak mula telah terlibat sebagai tokoh inti saat adanya perdebatan untuk menetapkan kebijakan ekonomi yang membela untuk “dual-track pricing” *1sejak awal 1980an. (*1Sistim ekonomi dimana pemerintah mengotrol sektor-sektor kunci, dan swasta diperkenankan untuk mengontrol sektor-sektor lain secara terbatas).
Dalam sistim dual track pricing, dimana negara mengotrol harga terhadap harga pasar bebas. Pada sebelum 1978 di Tiongkok, sebagian besar harga ditetapkan oleh pemerintah besamaan juga dengan target kuantitas. Ketika kebuhuhan untuk reformasi akan dilaksanakan, timbul pertanyaan tentang bagaimana untuk menggerakkan perekonomian yang tadinya perekonomian terrencana menuju sistim yang berorientasi pasar. Reformis ekonomi Tiongkok berpandangan bahwa yang terbaik adalah menjaga ekonomi terencana yang ada, namun secara bertahap membangun sistim pasar bebas. Pada 1981 pemerintah pusat membiarkan beberapa perusahaan yang telah memenuhi kuota produksi yang telah direncanakan mereka, untuk menjual hasil surplusnya dengan harga pasar, sementara harga produksi kuota dijual dengan harga yang telah ditetapkan negara. *2
Zhang Weiying seperti ekonom berpengaruh lainnya, yang tanpa kompromi dengan pandangannya untuk ide-ide moneternya, dimana telah dia kembangkan sejak 1980an saat belajar di Inggris. Pada beberapa tahun lalu dia mengambil perhatian dengan secara kontroversi membela kelas kapitalis baru Tiongkok dengan memberi argumen melawan ekonom terkenal Tiongkok Lang Xianping (郎咸平)*3, yang telah bekerja/meneliti pada serangkaian pemaparan pada keuangan yang hilang/rugi dan yang digelapkan selama reformasi BUMN Tiongkok.( *3 Lang Xianping 郎咸平lahir 21 Juni 1956, mantan Profesor Keuangan di Universitas Chinese Hongkong, tata kelola perusahaan dan keuangan. Mantan penasehat Bank Dunia Corporate Governace ).
Dibawa ini merupakan cuplikan dari keynote speech Zhang pada Konferensi Pengusaha Tiongkok ke-12 di Yabuli Heilongjiang yang diadakan 4-6 Pebruari 2012. Seperti gaya khas Zhang yang selalu mengedepankan untuk mempertahankan pasar dan frustasinya secara blak-blakan dan radikal. Secara luas diketahui bahwa pidato Zhang ini memainkan peran penting dalam keputusan kasus Wu Ying oleh Mahkamah Agung Rakyat Tiongkok dengan meringankan hukum mati yang diputuskan oleh Pengadilan Tinggi di Zhejiang menjadi hukuman seumur hidup, untuk perkara “penipuan dengan pengalangan dana” setelah Wu Ying berhasil mengumpulkan lebih dari 700 juta Yuan ( US$ 111juta ) dari 11 kerabat dan teman-teman untuk kegiatan komersil.*4 Menurut Zhang kasus seperti ini sebenarnya hanya bisa terjadi di Prancis pada masa pemerintahan kerajaan Louise XIV, ketika penguasa Prancis mengeksekusi lebih dari 16 ribu usahawan sekaligus saat mengimpor dan manufaktur katun tekstil yang dikatakan melanggar kebijakan yang dibuat oleh Menteri Keuangan Jean-baptiste Colbert, tapi hal yang demikian tidak bisa lagi terjadi didunia barat hari ini. Dengan kata lain Tiongkok telah 200-300 tahun tertinggal dari ekonomi pasar. Ekonomi kita (Tiongkok) masih dibangun diatas hak istimewa daripada atas tiga hak yang dimiliki elemen ekonomi pasar yaitu kebebasan, hak milik, dan kewira-usahaan.
Pada 2009, pada usia yang ke-28 tahun, seorang millioner Wu Ying telah dijutuhi hukuman mati untuk penggalangan dana yang ilegal. Namun kemudian Mahakamah Agung menyatakan secara terbuka bahwa hukuman ini akan ditinjau secara hati-hati. Kemudian meletuslah diskusi online atas kasus Wu ini, yang menyangkut tidak hanya nasib Wu, tapi juga untuk masa depan sistim hukum dan keuangan Tiongkok. *5
Wu Ying yang lahir tahun1981, dibesarkan di kota Dongyang di Provinsi Zhejiang Timur. Di sebelah baratnya ada kota Yiwu daerah pusat perdagangan barang-barang kelontong internasional yang terkenal. Sebelum ia menyelesaikan sekolah tekniknya, ia memutuskan meninggalkan sekolah dan bekerja di salah satu salon kecantikan milik kerabatnya. Kemudian membuka toko sendiri. Usahanya maju dan berkembang, Wu membentuk Bense Group, menjalankan hotel, wedding planner, laundry, sebuah perusahaan logistik dan banyak investasi lainnya.
Kemudian 2007 Wu Ying ditangkap polisi. Menurut laporan, sekitar 100 apartemennya disita, bersama dengan puluhan mobil mewah dan bisnisnya. Awalnya didakwa dengan “ menyerap deposito ilegal dari masyarakat”, tapi kemudian tudahan lebih meningkat menjadi penipuan keuangan dan lebih khusus lagi dengan tuduhan penipuan penggalangan dana.
Dalam dakwaannya disebutkan dia telah menggalang 770 juta Yuan ( $122 juta) mencurangi 11 orang, dengan menjanjikan suku bunga terlalu tinggi. Kasus Wu Ying telah menjadi kontroversial sejak penangkapannya, tapi Pengadilan tinggi Zhejiang telah menangguhkan hukuman matinya setelah melihat perdebatan baru di media online.
Dalam salah satu mikroblogger menuduh bahwa pengadilan menerapkan standar ganda.
Pada hari yang sama putusan banding Wu diturunkan, sebuah pengadilan di Hebei menjatuhkan hukuman lain kepada Sun Lipeng seorang pengusaha lain dengan hukuman 20 tahun penjara juga dengan dakwaan penggalangan dana ilegal sebesar 3,3 milyar Yuan ($ 527 juta). Demikian menurut berita Harian Guangzhou Southern Metropolis.
Menurut pandangan pakar hukum profesional dan masyarakat umum, banyak yang mengatakan mereka anggap Wu Ying tidak bersalah, karena mereka menganggap apa yang dilakukan Wu tidak lebih dari pembiayaan informal atau pinjaman swasta yang tidak melibatkan bank. Menurut Zhang Yanfeng pembela Wu Ying “ Kita tidak percaya bahwa ini tindakan kriminal, selama yang dia lakukan tidak menggalang dana publik.” Lebih lanjut dikatakan “Selama dia tidak mengada-ada dan menyembunyikan fakta, dia kekurangan liquiditas dan meminjam uang.” Katanya dalam interview dengan BBC.
“Pinjaman pribadi merupakan fenomena komersial yang sangat umum di Zhejiang dan peinjaman pribadi telah berkontribusi bagi keberhasilan pengusaha Zhejiang” kata Chen Jun wakil ketua Kadin Zhejiang di Beijing. “Jika Wu Ying harus mati untuk apa yang telah dilakukannya.” Katanya dalam mikroblog-nya “maka anda dapat mengatur senapan mesin dan memberondongkan peluru dimana saja di Zhejiang. Saya jamin setiap orang yang tertembak adalah orang pemberi pinjaman.”
Komentar Chen Jun ini didukung oleh apa yang terjadi di Wenzhou tahun lalu (kala itu), ketika bank-bank mengurangi pinjaman. Seperlima dari 360 ribu usaha kecil dan menengah di kota ini berhenti beroperasi karena kekurangan uang tunai dan bos meninggalkan kota, dalam apa yang dijuluki “krisis kredit Tiongkok”.
Analisis mengatakan bahwa hal itu karena ke-engganan bank untuk meminjamkan uang sebagai kredit sesuai arahan pemerintah untuk mengatasi inflasi, sehingga memaksa pengusaha Zhejiang mencari pinjaman pribadi. Selain itu banyak orang lebih memilih investasi swasta, karena mereka dapat membayar suku bunga lebih tinggi dari bank. *5
Kebebasan Sebagai Hak
Menurut Zhang Weiying. Kebebasan adalah hak dasar manusia. Satu-satunya pembatasan atas kebebasan bukan untuk melanggar hak orang lain, karena semua manusia adalah sama satu sama lain. Secara positif kebebasan berarti setiap warga negara dapat menggunakan kebijaksanaannya sendiri, pengetahuan, ketrampilan dan tenaga kerja, membuat keputusan sendiri, meningkatkan derajat hidup diri, dan mewujudkan impiannya sendiri, itu berarti tidak ada salah satu pihak harus diperbudak oleh orang lain. Dalam masyarakat dimana setiap orang dapat menikmati kebebasan sepenuhnya, apabila orang bisa bebas berkerjasama antar seksama yang dapat membawa mereka saling menguntungkan melalui saling membantu. Dengan kata lain, setiap orang harus menerima penghasilan hanya ketika ia menciptakan nilai bagi orang lain. Hanya ketika salah satu pihak membawa kebahagiaan kepada orang lain yang mana ia juga dapat membawa kebahgiaannya sendiri. Ini adalah logika dasar daripada Pasar.
Kebebasan itu ada apabila dijamin bisa ada persaingan yang adil dan kreativitas nyata dan inovasi. Dalam hal ini kebebasan dan pasar merupakan dua sisi mata uang yang sama. Hal ini akan membingunkan jika mendukung kebebasan sementara menentang pasar. Dalam masyarakat tanpa kebebasan, beberapa orang dapat berdominasi, mengeksploitasi orang lain dan membangun kebahagiaan diatas penderitaan orang lain. Ini adalah logika khas yang disebut perampokan. Dalam ekonomi yang terencana, disitu hanya ada perjuangan yang mencelakakan orang lain daripada persaingan yang sebenarnya. Perjuangan ini menghancurkan kekayaan dan hanya menciptakan pasar kekayaan. Dengan demikian kebebasan juga merupakan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.
Hak itu berlaku sama untuk setiap orang, terlepas dari latar belakang keluarga atau sosial dan status politik, dan mereka tidak dapat diambil dengan sewenang-wenang. Hak istimewa, yang diberikan secara khusus kepada orang-orang yang dikarenakan berdasarkan pada keluarga dan latar belakang serta status sosial dapat diberikan dan dapat diambil kembali. Tidak ada ekonomi pasar yang bisa eksis dalam masyarakat yang didominasi oleh hak istimewa. Dalam ekonomi pasar, peluang terbuka bagi semua orang, setiap warga negara memiliki hak untuk memutuskan ke industri mana ia mau masuk, jenis produksi apa yang akan ia hasilkan, dan menetapkan organisasi apa yang akan ia dirikan.
Tapi di Tiongkok kemampuan untuk membuat pilihan tersebut masih menjadi hak istimewa (privilege) daripada suatu Hak. Dalam rangka untuk memulai bisnis, kamu harus melalui prosedur adminstratif yang dikontrol oleh segelintir orang yang memiliki hak veto atas semua upaya kamu. Kebijakan industri kami (Tiongkok) menciptakan hambatan untuk melakukan bisnis dan mendiskriminasi penguasaha akar rumput. Kebijakan industri menambah hak istimewa dan mendorong “pelacuran jabatan” yang menyebabkan korupsi hebat. Demikian juga jika kamu ingin mendirikan Yayasan Amal, kamu harus mencari sponsor, yang tentu salah satu departemen pemerintah atau salah satu instansi afiliasinya. Ini benar-benar terserah pemerintah untuk memutuskan apakah mereka mau mendukungnya.
Hal ini kadang-kadang perlu untuk membatasi masuknya beberapa industri, Tapi pembatasan seperti ini harus seminimal mungkin, yang lebih penting harus sama dan adil bagi setiap orang/pihak. Itu berarti tidak ada pemohon harus didiskriminasi, apapun latar belakang keluarga dan status sosialnya. Di Tiongkok pembatasan nampaknya untuk semua orang pribadi, diskriminatif, dan berbasis pada hak istimewa darpada kepada Hak. Sebagai contoh, jika kamu ingin membuat lembaga keuangan, kamu lebih mungkin mendapatkan persetujuan dari pemerintah jika kamu tahu orang yang bertanggung jawab didalam admninistrasi atau jika kamu menemukan cara untuk bisa terhubung dengan yang bersangkutan, jika tidak jangan harap bisa dapat kesempatan.
Sebuah ekonomi yang riil juga membutuhkan gagasan pasar. Ini berarti bahwa berpikir dan berekspresi harus bebas dari ideologi apapun. Orang harus bertanggung jawab hanya kepada hati nuraninya. Berpikir bebas untuk menghasilkan inovasi dalam teknologi dan sistim organisasi serta mempromisikan kemajuan sosial. Maka kita dapat melihat hal itu yang menjadikan bagian dari AS, sehingga menjadi negara yang paling inovatif di dunia, karena dilindungi oleh konstitusi juga melindungi kebebasan berbicara. Di Tiongkok pada sisi lain, kebebasan masih hak istimewa, kamu perlu mendapat persetujuan lebih dulu dari pihak berwenang untuk mendirikan penerbitan, majalah atau koran. Pada kenyataanya, bahkan untuk Administrasi Umum Pers dan Publikasi masih ada yang belum disetujui selama sepuluh ini. Akibatnya tidak ada platform untuk mengadakan debat untuk mata pelajaran akademik baru.
Hak Milik Sebagai Dasar Tantanan Sosial
Unsur penting kedua dari ekonomi pasar adalah hak milik. Seandainya masyarakat tidak bisa melindungi hak milik pribadi maka warga tidak dapat menikmati kebebasan yang sebenarnya. Dengan demikian hak milik juga merupakan dasar untuk memelihara tantanan sosial. Bila dalam masyarakat dimana hak milik pribadi tidak dapat dilindungi secara effektif, maka akan menimbulkan orang panik dan gelisah. Hak milik juga merupakan dasar dari moral sosial, hanya pada saat ketika kita mau menghormati hak-hak individu dan semua orang memperoleh pendapatan dengan menciptakan nilai bagi orang lain barulah dapat dikatakan bahwa kita menjadi orang yang bermoral. Tidak akan ada moralitas dalam masyarakat yang tidak menghormati hak milik pribadi. Pelanggaran yang sewenang-wenang atas hak kekayaan tentu akan melahirkan keyakinan bahwa untuk memperoleh sesuatu tanpa harus memberi. Ketika pajabat pemerintah dapat tanpa rasa takut menggangu atau melanggar pada kepentingan hukum warga negara biasa, pada saat itu mustahil bagi warga biasa akan selalu siap untuk mau membantu orang lain saat dalam bahaya. Penurunan moral dan krisis di Tiongkok sebagian disebabkan oleh ketidak adanya penghormatan terhadap hak-hak individu, dan kegagalan pemerintah untuk melindungi hak milik pribadi.
Hak milik juga merupakan dasar dari inovasi. Hanya ketika orang yakin bahwa kehidupan yang baik dapat diciptakan dari kebijaksanaan dan bekerja keras, barulah mereka akan bersedia berinvestasi dan menunggu hingga bertahun-tahun bahkan beberapa dekade untuk mengejar suatu yang baru dan bahkan bila hal ini masih belum pasti. Dengan demikian perlindungan aset yang tidak terwujud (ide) itu sangat penting. Di Tiongkok perlindungan aset tidak berwujud sering hanya sebagai opsional dan didiskriminatif, bahkan lebih buruk daripada perlindungan yang diberikan pada yang berwujud. Sebagai contoh, Jika reputasi anda dilanggar dan dilaporkan kepada pihak berwenang atau otoritas keamanan, pihak polisi akan meminta pertama apakah anda seorang anggota dari Konsultatif Politik Kongres atau Delegasi Kongres Rakyat atau selebriti. Jika anda bukan siapa-siapa penegak hukum akan tidak mau menregister/mendaftar kasus anda. Dengan demikian penegakan hukum yang demikian ini adalah berdasarkan hak istimewa (privilege) daripada Hak.
Tanpa mengotrol ketat hak perpajakan pemerintah, hak milik tidak bisa benar-benar terlindungi. Ketika Cen Ke seorang peneliti di Institute of China Entrepreneur Forum ( Insitut Forum Pnegusaha Tiongkok) yang menyebutkan bahwa Perpajakan Tanpa Kontrol adalah Perampokan, apa yang dia katakan adalah benar. Maka Pembangunan Konstitusional Inggris diawali dengan ‘Magna Carta’, dimana tujuan utamanya untuk membatasi hak-hak Perpajakan Raja. Tapi di Tiongkok masih kekurangan jenis pengekangan perpajakan pemerintah seperti yang telah diciptakan di Inggris pada tahun 1215. Masalah ini bahkan tidak mendapat perhatian domestik. Hak-hak istimewa dari BUMN benar-benar seperti tindakan perampokan.
Kewirausahaan Sebagai Jiwa Dari Ekonomi Pasar
Unsur penting dari ekonomi pasar adalah kewirausahaan. Wirausahawan adalah jiwa dari ekonomi pasar dan penggerak dari pertumbuhan ekonomi. Pasar itu sendiri adalah sebuah proses penciptaan dan inovasi yang terus menerus oleh pengusaha atau wirausahawan. Jika tanpa pengusaha mungkin yang akan terjadi hanya ada pertukaran produk sederhana, tapi tidak ada ekonomi pasar dan inovasi yang sesungguhnya. Wirausahawan adalah pekerja keras yang berani mengambil resiko yang sangat sensitif terhadap kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, mempunyai keingin keras untuk maju dan sangat baik untuk inovasi. Tapi apakah mereka ini bisa melaksanakan kewirausahaan mereka dan mewujudkan ide-ide inovatifnya itu ditentukan bagaimana cepatnya masyarakat berinovasi dan seberapa cepat kekayaan sosial itu tumbuh.
Pencapaian besar manusia selama 200 tahun terakhir adalah kesaksian akan kekuatan kewirausahaan. Kemajuan ekonomi 30 tahun Tiongkok yang menakjubkan juga merupakan hasil dari kewirausahaan. Dalam ekonomi pasar persaingan bebas, usaha wirausahawan adalah melayani rakyat. Berapa besar pencapaian mereka ditentukan oleh berapa banyak kebahagiaan yang dapat mereka ciptakan bagi kita dan seberapa besar yang kita terima dari pelayanan mereka. Setiap kebijakan yang dapat menghambat dan mencegah wirausahawan dari inovasi merupakan anti-pasar dan anti-konsumen.
Karakteristik dasar dari ekonomi terencana adalah wirausahawan tidak mempunyai tempat untuk berfungsi. Sehingga menyebabkan ekonomi Tiongkok berada dalam keadaan kekurangan selama 30 tahun sebelum tahun 1978. Siapa lagi yang menjadi korban paling besar? Tidak lain wirausahawan yang menjadi nonaktif. Juga warga umum dan semua konsumen. Ketika Google keluar dari pasar Tiongkok, itu mempengaruhi tidak hanya Google itu sendiri, tetapi juga yang lebih penting adalah ratusan juta “netizen” Tiongkok yang tidak bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat dan lebih berharga dari apa yang mereka inginkan.
Namun, tidak semua yang disebut wirausahawan benar-benar menciptakan kekayaan bagi masyarakat. Ketika kebebasan dan hak milik tidak dapat dijamin, maka hak istimewa (privelege) akan menjadi dominan. Ketika pemerintah mengotrol terlalu banyak sumber daya seperti yang terjadi di Tiongkok (ketika itu) banyak wirausahawan yang dengan mudah diarahkan untuk hanya mencari penyewa daripada menciptakan nilai bagi konsumen. Yang lebih gawat lagi dalam masyarakat yang memanjakan hak istimewa, maka pengusaha yang bergaya perampok akan merampok kekayaan. Kita (orang Tiongkok) harus mencegah pengusaha Tiongkok, termasuk pengusaha swasta menjadi vested interest. Memang selalu ada orang-orang yang sukses disemua sistim. Tapi ada beberapa orang yang sukses mungkin termotivasi untuk membela hak istimewa mereka dengan mati-matian. Mereka tidak akan pernah berpikir untuk mengubah hak-hak mereka menjadi berkeadilan bagi semua.
Sebuah Kemunduran Bagi Reformasi
Dalam 30 tahun terakhir, Tiongkok telah membuat transisi dari logika perampokan ke logika pasar. Semangat dasar dari pidato terkenal Deng Xiaoping selama kunjungannya ke pesisir Tiongkok Selatan 20 tahun yang lalu ( tahun 1992 )*6 maksudnya adalah agar orang Tiongkok harus mempunyai kebebasan untuk memulai bisnis mereka sendiri dan mencari uang; jadi legalitas hak milik pribadi harus diakui; dan wirausahawan harus mengambil peran utama dalam pembangunan ekonomi. Ini yang menjadi alasan mengapa ekonomi Tiongkok telah berkembang begitu pesat sejak 1992. Tapi meskipun Tiongkok telah mebuat kemajuan besar dalam mengembangkan ekonomi pasar, namun jalan untuk masa depan masih panjang kerena ekonomi Tiongkok masih berdasarkan pada hak istimewa (privilege) bukan benar-benar Hak.
Kasus Wu Ying menunjukan bahwa masalah keuangan masih merupakan hak istimewa daripada hak dasar. Hukum untuk penggalangan dana dibuat ilegal untuk perusahaan swasta sedang bagi BUMN tidak. Wu dihukum dengan dituduh penipuan meskipun 11 orang pemberi pinjaman dalam kasusnya membantah bahwa mereka ditipu Wu. Sebelumnya Wu bahkan diputus bersalah dan dihukum oleh pengadilan dan hartanya dijual tanpa seizin dia. Hukum atas penggalangan dana ilegal adalah cara untuk melindungi hak istimewa dan ini harus dicabut, seperti hukum terhadap spekulasi yang dicabut pada tahun yang baru lalu. Tidak perlu adanya hukum yang ngawur untuk berurusan dengan penipuan yang memang nyata ada di pasar.
Pada tahun 1980an, Deng Xiaoping melindungi Nian Guanjiu, wakil dari pedagang kali lima diawal tahun 1980an. Tapi kini Denga telah meninggal tidak ada lagi yang akan membela Wu Ying. Vonis hukuman mati bagi dia menandakan kemunduran dalam reformasi. Wei menghimbau agar lebih banyak wirausahawan, pejabat pemerintah dan media menaruh lebih banyak perhatian untuk menyelamatkan Wu Ying. Dengan melakukan hal demikian berarti juga menyelematkan masa depan Tiongkok serta menyelamatkan kebebasan dan kehidupan setiap insan dari Tiongkok. Jika Wu Ying layak dihukum mati karena penggalangan dana, maka akan berapa banyak lagi di Tiongkok yang juga harus dihukum mati hari ini ?
( Bersambung...... )
- http://blog.ifeng.com/article/19514364.html转发—如何建立市场经济:从特权到权利(张维迎)
*1Sistim ekonomi dimana pemerintah mengotrol sektor-sektor kunci, dan swasta diperkenankan untuk menotrol sektor-sektor lain secara terbatas.
*2http://www.china.org.cn/features/60years/2009-09/16/content_18534471.htm
*3http://zh.wikipedia.org/wiki/%E9%83%8E%E5%92%B8%E5%B9%B3 Lang Xianping 郎咸平 lahir 21 Juni 1956, mantan Profesor Keuangan di Universitas Chinese Hongkong, tata kelola perusahaan dan keuangan. Mantan penasehat Bank Dunia Corporate Governace .
*4 China 3.0 Mark Leonard
*5 http://www.nytimes.com/2012/04/21/world/asia/china-court-overturns-death-penalty-for-tycoon-in-fraud-case.html?_r=0 & http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-china-17071311
*6 http://baike.baidu.com/view/1833.htm邓小平
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H