Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Kiranya Peran RRT dalam Dua Dekade Yang Akan Datang Di Dunia Siapa dan Apa Peran Intelektual dalam Negerinya ( 21 )

21 Agustus 2014   01:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wang Yizhou ( 王逸舟 ) : Internationlis ; Globalis

Arah Baru Diplomasi Tiongkok

(a new Direction in China’s Diplomacy/ 中国外交的新方向)

Esai berikut ini dikutip dari tulisan Wang yang diterbitkan pada 2011 : “Arah Baru Diplomasi Tiongkok” (a new Direction in China’s Diplomacy/ 中国外交的新方向), dalam tulisan ini Wang menawarkan suatu usulan yang menarik dan menyolok yang bertitik tolak mulai dari strategi Deng Xiaoping selama tiga dekade. Dengan menggunakan gagasan “destruksi kreatif’ (creative detruction) Joseph Schumpeter*4. Wang menyerukan transformasi diplomasi Tiongkok untuk menyesuaikan posisinya sebagai satu kekuatan besar di dunia.

Memurut Wang Yizhou, dengan cepatnya ekspansi kepentingan luar negeri Tiongkok, maka diplomasi negara harus memberi jaminan yang lebih praktis dan memiliki rencana jangka panjang. Tiongkok telah menjadi produsen minyak mentah ke-4 terbesar dunia, tapi dengan tuntutan kebutuhan energi dalam negeri yang terus berkembang , maka harus mengimpor 57% minyak untuk konsumsi dalam negerinya, sehingga menjadi negara pengimpor energi terbesar dunia. Sekitar 1/3 kebutuhan biji besi di-impor, yang memungkinkan Tiongkok untuk memproduksi hampir setengah kebutuhan baja mentah dunia.

Pada tahun sebelum dicanangkan kebijakan reformasi dan politik keterbukaan dilembagakan,  hanya 9000  warga negara Tiongkok yang keluar negeri per tahun, tapi kini lebih dari 70 juta warga Tiongkok yang keluar negeri setiap tahunnya, sebagian besar bukan pejabat pemerintah melainkan warga biasa, termasuk mahasiswa, buruh migran, wisatawan dan penguasaha. Dan investasi ke luar negeri Tiongkok kini menjadi penggerak penting dalam ekonomi global, yang mempengaruhi tumbuhnya semakin banyak perusahaan dalam segala bidang. Dengan terjadinya kepentingan luar negeri Tiongkok yang lebih meningkat, maka pemikiran dan stretegi baru dibutuhkan bagi kementrian luar negeri, pertahanan dan  perdagangan.

Tiongkok tidak bisa lagi terus-menerus mengabaikan tantangan global yang terus meningkat, jika berharap tidak ditinggalkan oleh dunia lainnya. Tiongkok harus menjaga peran dan citranya sebagai kekuatan utama dunia, harus sejajar dengan negara lain bisa memenuhi tanggung jawab internasional. Kebijakan keterbukaan dan kerjasama internasional dalam tiga dekade terakhir telah menjadi dasar kemajuan bagi Tiongkok yang sebelumnya belum pernah terjadi. Hal ini penting bagi Tiongkok untuk menjaga stabilitas nasional, perdamaian dan koordinasi dengan negara-neara lain. Dalam tantanan dunia yang berubah, masyarakat internasional sangat membutuhkan Tiongkok untuk memainkan peran yang lebih aktif, untuk meningkatkan input di semua bidang pemerintahan global, dan untuk berkontribusi yang sepandan dengan kekuatan dan pengaruh saat ini.

Tiongkok harus secara khusus memberi pendapat tentang perubahan iklim, proliferasi nuklir proteksionisme anti-perdagangan, investasi di daerah kurang berkembang, dan memperkuat kapasitas organisasi internasional. Terus menerus baik kaum elit dan warga negara biasa di Tiongkok harus sepakat untuk hak dan kewajiban timbal balik. Jadi posisi merendah Tiongkok dan kebijakan non-keterlibatan (sikap tidak mau terlibat) harus disesuaikan dan negara harus mengambil sikap kearah lebih proaktif dan kreatif.

Apa Yang Harus Tiongkok Lakukan Secara Obyektif  Dalam  Diplomasi Aktif ?

Yang terpenting bagi Tiongkok harus berusaha menjadi anggota penuh klub internasional dan menghormati kepentingan klub internasional tersebut, serta juga berusaha untuk mendapatkan hak suara dan kekuasaan yang lebih besar dalam menetapkan urusan internasional. Meskipun Tiongkok kini telah muncul sebagai negara ekonomi yang besar, tetapi belum diberi status sebagai ekonomi pasar penuh. Akibatnya sering mengalami dalam perdagangan tuduhan yang tidak adil dan dikenakan sanksi anti-dumping oleh negara-negara maju Eropa dan Amerika.  Tiongkok menjadi salah satu yang memiliki armada dan kapasitas transpotasi terbesar dunia, tetapi masih berperan kecil dalam menyusun dan meng-amendemen Hukum Laut Internasional. Tiongkok memiliki cadangan devisa terbesar dunia, tetapi tidak diperlakukan dengan hormat dalam arena keuangan internasional, khususnya yang berkaitan pengaturan/penyusunan aturan dan pengelolaan Dana Moneter Internasional. Idealnya, Tiongkok berhak untuk mendapatkan hal-hal tersebut seperti yang lainnya, mereka berhak meningkatkan kekuasaan dan mendapat jaminan. Tindakan yang sengaja mencegahkan Tiongkok untuk melakukan sesuai haknya seharusnya bisa kena sanksi.

Tiongkok harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi kepentingan luar negerinya, terutama untuk memperlancar jalur pengoperasian pasokan energi dan rute perdagangan internasional. Hal ini untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunanan untuk tahun-tahun yang akan datang,  Tiongkok harus mem-prioritaskan perluasan angkatan laut dan keamanan alur laut. Ini harus dikerjakan dengan berkoordinasi dengan negara-negra didaerah ini dan khususnya dengan kekuatan maritim tradisional. Dalam arti Tiongkok harus mengubah dirinya sendiri secara bertahap dari kekuatan darat ke kekuatan maritim.

Dalam hal ini bukanlah ekspansi tradisionil seperti yang dilakukan Jerman dan Jepang dengan merebut wilayah dan supremasi selama masa Perang Dunia II. Sebaliknya, tentang kemajuan ke arah kemajuan yang wajar dan teratur, konsisten dengan kepentingan Tiongkok serta dalam norma-norma internasional dibawah kerangka koordinasi internasional. Di masa yang akan datang Tiongkok juga bisa memiliki kepentingan di daerah kutub, luar angkasa, dan batas-batas yang jauh lainnya. Pimpinan dan akademisi Tiongkok harus menaruh perhatian pada bagaimana mencegah terulangnya logika tragis sejarah, yang mengatakan bahwa dengan meningkatnya kekuatan harus mencari hegemoni dan menjerumuskan dunia dalam kekacauan. Masalah tesebut sudah banyak diperdebatkan, bagaimana cara terbaik bagi Tiongkok untuk coba menciptakan hubungan yang damai berkelanjutan dan menciptakan situasi win-win. Seperti apa yang yang dikatakan oleh Hu Jintao : Tiongkok harus mencoba untuk menciptakan jenis hubungan luar negeri baru “yang dapat memuaskan masyarakat Tiongkok dan pada saat yang sama menyakinkan rakyat dari segala bangsa”.

Tiongkok harus berusaha untuk dapat dihormati dalam politik dunia. Harus bisa menarik masyarakat internasional terutama bagi pemain utama, untuk mau mengakui hak pilihan bebas dalam pembangunan yang berbeda  dan ideologi. Dunia saat ini masih berpegang pada mentalitas perang dingin yang sudah usang. Banyak orang Tiongkok mengira dalam panggung dunia, demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan jalur pembangunan politik semua diukur menurut tolok ukur Eropa dan Amerika. Hanya model yang yang sejalan dengan Barat baru dianggap satu-satunya pilihan “baik”, sedang pilihan lain dianggap “buruk” atau “tidak baik”. Ternyata setelah usai Perang Dingin Model Barat itu terbukti menunjukkan cacat yang fatal dan membutuhkan reformasi serius.

Pembangunan Tiongkok telah mempertahankan momentum yang kuat, dan didukung oleh mayoritas rakyat Tiongkok. Tiongkok memahami bahwa saling menghormati membutuhkan waktu yang lama sebelum menjadi benar-benar diyakini oleh opini orang-orang dan juga dalam hubungan internasional. Tiongkok bersedia untuk menghormati dan belajar dari negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama. Fei Xiaotong (费孝)*5, salah satu sosiolog dan filsuf paling terkenal di Tiongkok telah meringkas jalan masa depan negara dalam hubungan luar negari sebagai berikut : “Menghargai budaya dan nilai orang lain seperti Anda memperlakukan diri sendiri, dan dunia akan menjadi satu kesatuan yang harmonis.”

Bagaimana Agar Tiongkok Bisa Menuju Diplomasi Baru “Keterlibatan Kreatif” ?

“Keterlibatan Kreatif”(“参与创作”) adalah jenis baru untuk kebijakan luar negeri Tiongkok. Ini bukan sebuah doktrin ideologis yang sistimatis atau asumsi logis atau teori tradisional hubungan internasional atau diplomasi. Sebaliknya ini merupakan petunjuk suatu posisi antara teori metafisik dan contoh interpretasi kebijakan. Hal ini terinsprirasi oleh sejumlah kisah sukses diplomasi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Untuk ini dibutuhkan nada/irama dari budaya tradisional Tiongkok dan kelangsungan gaya diplomatik Tiongkok. Dimana menghormati praktik-praktik internasional dan tren pengembangannya, dan sintesa upaya untuk menanamkan “Karakteristik Tiongkok” (中国特色) dibidang urusan luar negeri.

“Keterlibatan Kreatif” mengakui bahwa kecendrungan umum terhadap perdamaian dunia dan pembangunan masih tetap tidak berubah, juga kecendrungan atas terus menerus tentang kemajuan Tiongkok dan ketergantungan terhadap eksternal Tiongkok akan terus berlanjut. Ini menekankan dan mengharuskan pimpinan, untuk mempunyai inisiatif yang konstruktif dalam diplomasi Tiongkok.  Hal ini bertujuan untuk “mencapai sesuatu yang dapat diselesaikan”, dengan membentuk/menciptakan peraturan internasional yang dapat menyebabkan negara-negara untuk mau menerima hak Tiongkok untuk dibicarakan untuk kepentingannya. Dan berusaha secara damai, kooperatif, dan saling menguntungkan (win-win) dalam menyelesaikan sengketa. “Keterlibatan Kreatif” berarti menolak menjadi tawanan atau terikat dengan cara pikir dan  praktik konvensional.  Sebaliknya mendukung metode mediasi yang lebih imajinatif dan cerdas dalam menghadapi delema dan tantangan, sehingga dapat menghindari cara yang disederhanakan dengan terjebak dalam tindakan garis keras dan metode konfrontatif dalam menyelesaikan sengketa.

Untuk mengambil bagian yang lebih aktif dalam pemerintahan (pengaturan) dunia, Tiongkok harus memperluas hubungan perdagangan dengan mempromosikan kontrak-kontrak dengan negara-negara diseluruh dunia. Hal ini dapat dilakukan karena dengan ikut sertanya dalam ekonomi pasar, yang menjadi alasan utama dalam beberapa tahun terakhir baik bagi bangkitnya pengaruh global Tiongkok dan kritik yang datang dari luar. Tiongkok harus secara signifikan menambah bantuan luar negeri dan menyediakan barang publik, sehingga dapat digunakan sebagai ‘bahan/tip” untuk tawar menawar dalam upaya untuk mendapatkan lebih banyak suara dalam pengambilan keputusan global/dunia.

Menurut standar PBB, negara-negara ekonomi dan industri yang telah tumbuh kuat diharuskan mendedekasikan 0,7% dari PDB mereka untuk bantuan dan pembangunan internasional.  Meskipun bantuan luar negeri Tiongkok telah tumbuh secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir ini, namun masih jauh dari standar internasional. Investasi di luar negeri juga akan membantu mencapai tujuan stretegis Tiongkok, karena bantuan bisa menjadi alat yang ampuh dalam perluasan pengaruh Tiongkok. Penyesuaian harus dilakukan untuk sistim bantuan luar negri saat ini, yang mana sistim yang ada telah berumur 30 tahunan yang ketika itu dibuat oleh departemen yang terkait perdagangan dengan prinsip pertukaran pasar. Sebuah otoritas tinggi baru Badan Administrasi Umum Bantuan Luar Negeri seperti di beberapa negara lain harus didirikan untuk membuat keputusan berdasarkan persyaratan ekonomi, politik, diplomasi dan keamanan. Otoritas ini bisa mengkoordinasikan seluruh departemen-departemen yang berbeda yang berkaitan dengan perdagangan, hubungan luar negeri dan militer.

Dalam meningkatkan bantuan luar negeri, Tiongkok perlu mempertimbangkan bantuan luar negeri strategis dan barang publik, dua wilayah yang berbeda dari bantuan luar negeri tradisional. Bantuan luar negeri strategis utamanya mengacu pada bantuan yang bertujuan untuk kepentingan keamanan dan tujuan strategis untuk Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir ini telah dilakukan bentuk bantuan sipil dan militer kepada negara-negara tetangga; investasi energi dan sumber daya alam di Afrika dan Timur Tengah; investasi dalam pembangunan infrastruktur, fasilitas komunikasi, dan hubungan mata rantai industri di daerah-daerah strategis penting.

Barang publik adalah produk, proyek atau konvensi yang dialokasikan untuk tindakan kolektif oleh masyarakat internasional, yang sering diberikan kepada organisasi internasional dan lembaga yang berkredibiltas internasional seperti PBB. Barang Publik ini mencakup kontribusi kepada pasukan perdamaian hingga ke pembangunan pengkalan pelatihan; Sukarelawan muda dari Liga Pemuda Komunis Tiongkok yang melayani Rancangan Rencana Luar Negeri; Iuran keanggotaan PBB; dan berbagai inisiatif untuk melindungi laut lepas dan daerah-daerah kutub.

Tidak ada garis jelas dan tidak berubah antara bantuan luar negeri strategis dan barang publik. Dua kategori ini berbeda namun berkaitan saling menguatkan. Hubungan keduanya ini dan peran baru Tiongkok untuk bantuan luar negeri perlu ditangani dan perdebatkan. Dengan segala macam alasan, kenyataan kontrak perdagangan telah menjadi bagian yang terlalu besar dibanding dengan bantuan luar negeri dalam dua dan tiga dekade terakhir ini. Sementara saham yang dialokasikan untuk bantuan luar negeri strategis dan khususnya untuk barang publik masih relatif kecil. Situasi ini harus secara bertahap dirubah untuk masa depan ini. Kontrak perdagangan, bantuan luar negeri, dan barang publik harus menjadi unsur penting dalam meng-implementasikan “Keterlibatan Kreatif” pada skala dunia. Jadi yang penting bagi mereka harus tercerminkan dalam Anggaran Kebijakan Utama Nasional Tiongkok. Dengan perencanaan yang cermat dan bagaimana cara menyalurkan untuk bantuan ini, sehingga “Keterlibatan Kreatif” Tiongkok ini bisa mempunyai effek yang luar biasa dalam era baru hubungan internasional.

Tanpa adanya partisipasi dari seperlima (1/5) populasi dunia (RRT), tanpa dukungan ekonomi terbesar kedua dunia, tanpa adanya kemauan politik dan jaminan keamanan kekuatan yang sedang tumbuh ini, institusi atau lembaga-lembaga dan norma-norma internasional akan menjadi tidak relevan dan legitimasi, serta kreditibilitas resolusi dan pengaturan mereka akan menjadi kurang menjanjikan. Untuk jangka menengah dan panjang dengan tidak adanya skala penuh konfrontasi antara negara-negara besar, dengan tidak adanya kekuatan eksternal atau keadaan darurat yang dapat memaksa mengelincirkan keterlibatan internasional Tiongkok yang lebih besar, selama reformasi domestik, pembangunan, dan stabilitas terus berkelanjutan. Dengan reformasi kepemimpinan dan peningkatan peran dalam politik dunia, ekonomi, sosial dan budaya serta perlindungan lingkungan dan keamanan militer, Tiongkok akan menjadi salah satu kekuatan pendorong organisasi dunia.     ( Bersambung ...... )

Referensi & Catatan :

*1 IR/international relations teory/Teori Hubungan Internasional = Suatu studi hubungan internasional dari perspektif teoritis, yang mencoba memberi kerangka kerja konseptual dimana hubungan internasional dapat dianalisis.

Teori ini dapat dibagi menjadi “positivis/rasionalis”, teori yang mengfokuskan pada analisis terutama tingkat negara bagian. Dan “pasca-positivis/reflectivis”, teori yang menggabungkan makna yang diperluas dengan keamanan, mulai dari jenis kelamin, keamanan pasca kolonial. Banyak pertentangan dalam pemikiran IR ini, termasuk kontruktivis, institusionalisme, Marxisme, neo-Gramscianisme, dll. Namun dua displin ilmu pemikiran positivis yang paling lazim: realisme dan liberalisme; tapi kontruktivisme yang menjadi semakin menjadi mainstream.

( http://en.wikipedia.org/wiki/International_relations_theory &

https://www.princeton.edu/~slaughtr/Articles/722_IntlRelPrincipalTheories_Slaughter_20110509zG.pdf ).

*2 China 3.0 – mark Leonard

*3 International Relations, Principal Teories , Published in: Wolfrum, R. (Ed.) Max Planck Encyclopedia of Public International Law (Oxford University Press, 2011) www.mpepil.com

*4http://www.investopedia.com/terms/c/creativedestruction.asp

Definition of 'Creative Destruction'

Sebuah istilah yang diciptakan oleh Joseph Schumpeter dalam karyanya yang berjudul “Kapilatisme, Sosialisme dan Demokrasi”(1942) untuk menunjukkan suatu “proses mutasi industri yang terus menrus merevoulusi struktur ekonomi dari dalam, tak henti-hentinya mebuat yang baru”

Destruksi kreatif terjadi ketika sesuatu yang baru membunuh sesuatu yang lebih tua. Seperi contoh komputer pribadi, industri yang dipimpin microsoft dan Intel, menghancurkan banyak perusahaan komputer mainframe, tetapi dengan begitu, pengusaha menciptakan salah satu penemuan yang paling penting pada abad yang lalu.

Schumpeter bahkan lebih jauh mengatakan “proses destruksi kreatif adalah fakta penting tentang kapitalisme”. Tapi sayangnya, sementara sebuah konsep besar ini sudah menjadi salah satu isu yang paling sering digunakan dari ledakan dotcom. Hampir setiap CEO berbicara tentang bagaiman detruksi kreatif akan menggantikan ekonomi lama dengan yang baru.

*5 http://baike.baidu.com/view/16573.htm 费孝

Fei Xiaotong (费孝) lahir 22-02- 1910 meninggal 24-04-2005, ilmuwan sosiologi kelas dunia, salah satu tokoh pendiri bidang ilmu pengetahuan dan antropologi Tiongkok. Selama hidupnya telah menerima penghargaan dari berbagai institusi dunia yang bergensi.

1980 menerima International Society of Human Award, Denver. AS.

1981diterima sebagai British Huxley Medal of Royal Society of Anthropology , London.

1988 menang untuk Encylopedia Britannica Award di new york.

1993 memenang Fukoka Asian Cultral Prize.

1994 menerima Philippines Ramon Magsaysay “ Social leadership Award”

1998 memenangkan “Henry Fok Excellence Award”.

-     http://www.thinkinchina.asia/wang-yizhou/

-     http://theory.people.com.cn/GB/40764/63787/63791/4397209.html市民社会与中国外交

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun