Walaupun sedikit susah untuk mengembalikan kebahagiaan anak seperti sebelumnya, akan tetapi selaku keluarga dekat setidaknya memiliki rasa peduli dan rasa sayang kepada kondisi anak dan lebih diperhatikan lagi dari semua hal telah dilakukan anak tersebut.
Dengan kondisi anak yang belum baik, dan masih kepikiran kita harus tetap mendukung dan memberi perhatian lebih kepada anak tersebut, dengan cara menyekolahkan anak sesuai minat dan bakatnya, mengizinkan anak untuk keluar rumah dan bermain dengan teman sebayanya, mengetahui kebiasan dan apa yang tidak di sukai anak, memberi waktu untuk anak untuk saling bercerita dengan keluarga ataupun teman dekatnya, membantu anak jika merasa kesusahan dalam semua hal, membantu menyelesaikan masalah anak dari semua masalah yang ada, dan memberi contoh yang baik agar anak bisa mengikuti apa yang kita sampaikan.
Anak adalah harapan keluarga, bangsa, bahkan negara. Apalagi di era sekarang anak-anak milineal dapat berekspresi semaunya, dan melakukan hal-hal yang disukai, dan menjadikan hobi mereka sebagai hiburan diri.Â
Dengan cara ini anak-anak yang kurang dapat perhatian dari keluarganya bisa menjadikan acuan untuk lebih membangun mental, semangat, dan terarah tujuan hidupnya. Selanjutnya anaklah yang menentukan dan mengarahkan dirinya senduru untuk hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H