Mohon tunggu...
M Akbar
M Akbar Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidikan guru sekolah dasar

Bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori psikososial Erik Erikson

20 Januari 2025   19:46 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:46 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Psikososial Erik Erikson: Pemahaman dan Penerapan dalam Kehidupan

Erik Erikson, seorang psikolog perkembangan asal Jerman yang terkenal dengan teori psikososialnya, mengembangkan konsep tentang tahapan perkembangan manusia yang mencakup seluruh rentang hidup. Menurut Erikson, setiap individu mengalami delapan tahap perkembangan psikososial yang saling berhubungan dan menentukan bagaimana seseorang berkembang secara emosional, sosial, dan psikologis. Pada setiap tahap, individu dihadapkan pada konflik atau tantangan utama yang harus dihadapi dan diselesaikan, yang dapat mempengaruhi perkembangan mereka di tahap selanjutnya.

1. Tahap Kepercayaan vs Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

Pada tahap ini, bayi mulai belajar untuk mempercayai dunia di sekitar mereka berdasarkan pengalaman dengan pengasuh mereka. Jika mereka merasa aman dan terjaga, mereka akan mengembangkan rasa kepercayaan yang mendalam. Sebaliknya, jika kebutuhan mereka tidak dipenuhi atau mereka merasa terabaikan, mereka mungkin mengembangkan ketidakpercayaan terhadap orang lain.

2. Tahap Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu (1-3 tahun)

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan keterampilan fisik dan motorik yang memungkinkan mereka melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti berjalan, makan, dan berbicara. Keberhasilan dalam mengatasi rasa malu dan ragu ini bergantung pada dukungan orang tua dan bagaimana mereka memberikan kebebasan bagi anak untuk mengeksplorasi dan mengambil keputusan sendiri.

3. Tahap Inisiatif vs Rasa Bersalah (3-6 tahun)

Pada usia ini, anak mulai belajar untuk mengambil inisiatif dalam berbagai aktivitas dan hubungan sosial. Mereka mulai menunjukkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan kemampuan untuk merencanakan kegiatan mereka. Jika anak merasa disalahkan atau dihukum secara berlebihan, mereka mungkin mengembangkan rasa bersalah yang berlebihan dan menghindari tindakan baru.

4. Tahap Industri vs Inferioritas (6-12 tahun)

Anak mulai mengembangkan keterampilan akademik dan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari, serta belajar tentang kerja keras, tanggung jawab, dan pencapaian. Jika mereka merasa mampu mengatasi tugas-tugas tersebut, mereka akan merasa industri dan percaya diri. Sebaliknya, jika mereka merasa gagal atau dibandingkan dengan teman sebaya secara negatif, mereka mungkin merasakan inferiority atau rasa rendah diri.

5. Tahap Identitas vs Kebingungan Peran (12-18 tahun)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun