CCTV IP camera seharusnya menjadi alat yang menjaga kita dari kejahatan namun fakta selalu berkata lain. Tidak percaya? Sekarang banyak orang menggunakannya untuk menjaga keamanan dari polisi, mengawasi dan mengintai orang lain.
Seorang stalker bisa mengikuti dan mengamati sasarannya dengan menggunakan sistem cctv atau ip kamera tanpa ketahuan. Bahkan seorang pencuri pun bisa mengawasi targetnya tanpa perlu takut untuk ketahuan karena dia hanya perlu mengawasinya dari tempat persembunyiannya. Ini adalah salah satu contoh efek samping atau negatif dari kemajuan teknologi.
Selain akibat negatif dari ip dan cctv kamera, masih banyak akibat negatif dari produk elektronik lain seperti:
Televisi bisa membuat anak dan orang dewasa lupa akan waktu. Mereka juga bisa mempelajari kekerasan dari film-film yang ditanyangkan di televisi.
- Komputer menyebabkan orang untuk malas menulis dengan tangan dan menyebabkan kecanduan sehingga banyak orang menghabiskan waktunya didepan komputer.
- Internet menjadi salah satu alat yang memudah anak dan orang dewasa untuk mempelajari hal-hal yang buruk.
- ACÂ membuat kulit cepat kering dan keriput dikarena udaranya yang dingin.
- Handphone adalah salah satu alat yang bisa membuat seseorang kecanduan hingga lupa dan tidak peduli pada sekitarnya.
Semua ini dilihat dari point of view dampak negatif pada kita semua, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa semua kemajuan ini mempermudah hidup kita namun ini juga membuat kita malas.
Seandainya seorang pemuda dari tahun 1988 dan pemuda dari tahun 2011 melakukan lomba lari, yang menang kemungkinan besar adalah pemuda dari tahun 1988. Kebanyakan dari kita terlalu tergantung dengan perkembangan teknologi sehingga kita tidak bisa hidup tanpanya. Tidak percaya? Coba tanya diri Anda, apa yang Anda lakukan saat inet, laptop, televisi atau komputer Anda mati? Marah, kesal, bosan, berteriak, tidur dan berkeluhkesah adalah respon yang diberikan oleh orang yang hidup pada zaman modern ini. –hm-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H