"TAK KENAL, MAKA TAK MAKAN-MAKAN, REK..."
Ungkapan yang begitu akrab. Begitu men-Suroboyo. Gaya khas yang blak-blakan. Tanpa tedeng aling-aling. Seperti demikian juga gambaran suasana saat warga Sukul mengadakan Kopdar dan Mabar.
Kopi darat dan malam akbar dilangsungkan di RM. Agis Surabaya, Sabtu malam (22/8) yang lalu. Diikuti oleh 150 orang member yang telah mendaftar jauh-jauh hari sebelumnya. Aktivitas di grup FB Surabaya Kuliner yang memiliki 56 ribuan orang member. Pendaftaran untuk Kopdar dan Mabar 2015 tak membutuhkan waktu lama. Hanya 2 hari, 150 tiket langsung ludes, sold out. Sehingga tak heran, banyak member yang komplain saat mereka tak dapat terakomodasi.
Belum lagi jumlah vendor (pedagang) terigistrasi yang jumlahnya sudah tembus angka 750. Bukan jumlah yang kecil bukan? Oleh karena jumlah member dan vendor yang teramat besar tersebut, akhirnya banyak aturan yang harus dipatuhi. Misalkan, untuk berjualan, vendor hanya diperbolehkan promo di hari Rabu saja. Ini untuk lebih mudahnya admin maupun member melihat lapak yang ditawarkan masing-masing vendor.
Nah, jadi mupeng kan dengan istilah vendor, khusus promo dan lainnya?
Melangkah sedikit ke belakang. Bercerita tentang grup FB Surabaya Kuliner, maka tak bisa dilepaskan dari 2 orang foundernya. Cak Niko (Nicodemus Yusenda) dan Ning Sylvi (Sylvia Nicodemus, sepasang suami istri yang sekaligus pecinta kuliner. Keresahan untuk bisa berbagi pengalaman sekaligus menghimpun penghobi makan di Kota Surabaya. Kemudian tergerak untuk membuat grup di FB yang akhirnya diberi nama Surabaya Kuliner. Kemudian lebih familiar disingkat dengan Sukul di bulan Desember 2013.
Kopdar pertama di tahun 2014, baru 200 member di grup FB yang terdaftar. Namun seiring berjalannya waktu, banyak pecinta kuliner yang melirik grup ini. Apalagi setelah sebuah radio swasta ternama di Surabaya mengundang para admin untuk berbincang on-air. Tak pelak, di Kopdar ke-6 Sabtu malam kemarin, member sudah melewati angka 56 ribu. Sebuah pencapaian yang luar biasa tentunya bagi sebuah grup komunitas pecinta kuliner di Indonesia.
Dengan 2 orang admin yang mengatur lalu lintas grup, akhirnya diputuskan untuk menambah admin lagi. Maka sang founder, akhirnya menggandeng Cak Budiono, Cak Ardy, Cak Yuka NM, dan some one untuk menjaga 'gawang' FB Sukul agar tak kebobolan. Sejumlah aturan-aturan pun dibuat. Dimana aturan tersebut bertujuan agar seluruh informasi yang tersaji dapat ditampilkan seobjektif mungkin.
Dapat dimaklumi, dengan member yang begitu besar, tak pelak banyak member yang ingin mempromosikan dagangannya. Bahkan dagangan pulsa, alat olah raga, bahkan obat kuat pun nylonong di grup FB Sukul. Akhirnya untuk pedagang (vendor) diharuskan untuk merigistrasikan lapaknya terlebih dahulu. Ini untuk mengantisipasi validitas tempat usaha utamanya. Sebab dikhawatirkan vendor yang berjualan menggunakan alamat palsu. Demikian juga untuk promosi, vendor teregistrasi hanya diperbolehkan pada hari Rabu saja. Jika ada pelanggaran, maka tak sungkan admin akan membanned postingan sekaligus akun member di FB Sukul selamanya.