Pastinya, Ayam Goreng Jawa dan Sambal Kecap Saori akan berasa ‘rasa-rasa’. Yummy-nya beda lebih dari rasa gurih, asin, masam, manis, dan lainnya. Itulah rasa umami yang menjadi ciri khas produk-produk PT. Ajinomoto Indonesia. Rasa gurih yang menyenangkan dan khas yang ditemukan seabad yang lalu oleh Kikunea Ikeda (1908).
Rasa Hati
Maka beruntunglah saya bersama 14 Kompasianer dari berbagai kota berkesempatan mengunjungi pabrik pertama PT. Ajinomoto Indonesia di Mojokerto, bulan yang lalu (1/2). Meskipun kunjungan cukup singkat, namun cukup membuka mata sekaligus mata hati saya, bahwa mitos-mitos yang beredar tersebut tidak sepenuhnya benar. Penjelasan Mr. Tanaka, Katarina D. Larasati, Dr. Annis Catur, dan Markom PT. Ajinomoto Indonesia Pabrik Mojokerto.
Oh ya, rumah mbah kakung, dari ibu saya sebenarnya cuma ‘selemparan batu’ dari pabrik Ajinomoto Mojokerto. Tepatnya di Dusun Bancang, Kelurahan Wates, Kec. Magersari Kota Mojokerto. Sementara pabrik PT. Ajinomoto Indonesia yang didirikan pada tahun 1969 berada di Desa Mlirip, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto. Sehingga tak mengherankan bila banyak tetangga yang berseragam biru-biru bekerja di pabrik tersebut. Yang saya tahu juga, selama masa sekolah SD dan SMP, Ajinomoto adalah pabrik vetsin dari Jepang yang paling terkenal.Â
Rasa Cinta
Rombongan dari Surabaya, Yogyakarta, dan Surabaya berbarengan memasuki komplek pabrik pukul 09.15. Kemudian langsung disilakan menuju ruang aula utama yang telah disiapkan secara khusus. Bahkan Factory Manager PT. Ajinomoto Indonesia, Mr. Tanaka pun secara khusus datang dari Jakarta menyambut rombongan Kompasianer. Meski dengan Bahasa Indonesia yang terbata-bata, beliau menyampaikan rasa terima kasih. Beliau berharap bahwa kehadiran kami dapat memberikan wawasan positif kepada masyarakat.
Selanjutnya paparan pengantar disampaikan oleh Katarina D. Larasati dari Dapur UMAMI Jakarta. Beliau menjelaskan seluk beluk rasa ‘umami’ yang diusung oleh Ajinomoto. ‘Rasa ke-5’ yang ditemukan oleh Dr. Kikunae Ikeda pada tahun 1908. Pada perkembangan selanjutnya, bersama Mr. Suzuki mematenkan penemuannya dengan nama Lady dan AJI-NO-MOTO. Kemudian pada Desember 1908 memulai produksi di pabrik Zushi.
Untuk lebih meyakinkan bagaimanakah sensasi ‘Rasa ke-5’ atau rasa UMAMI, semua Kompasianer diberikan alat uji berupa 2 bahan yang harus dicicipi. Hasilnya seperti dirasakan bersama bahwa rasa ke-5 itu adalah selain 4 rasa dasar lain yang telah diketahui yaitu: manis, asin, asam, pahit. Rasa UMAMI adalah rasa gurih yang menyenangkan. Rasa ini memiliki 3 ciri:
- Menyebar di seluruh permukaan lidah.Â
- Terus menerus.Â
- Produksi air liur. Umami memacu air ludah untuk keluar dalam jangka waktu lama. Air liur lebih kental dan ini baik untuk melembabkan rongga mulut.
Bicara air liur, teringat masakan yang berkuah. Sangat pas bila menggunakan aneka bahan bumbu dari Ajinomoto. Seperti Sop Rasa Daging Sapi yang saya buat khusus untuk isteri tercinta dan si kecil cantik kami. Dengan bahan-bahan yang tak sampai menghabiskan biaya Rp. 15.000,- ini saya estimasikan bisa dinikmati untuk 6 - 8 porsi lho. Sebab kalau saya buat untuk 2-4 porsi tanggung banget sih. Lagian, seluruh bahan dibeli tradisional yang harganya bisa cingcai lah. Hehehe...
Setelah tiap bahan dirajang dan dibersihkan maka tinggal siapkan sekitar 800 cc air. Kok, lebih banyak dibandingkan petunjuk di Sajiku Bumbu Praktis Sayur Sop? Saya lebihkan 200 cc air, sebab jika diberi 600 cc air, rasanya terlalu enak. Jadi, biar seimbang saya tambahkan air secara proporsional. Maklumlah, ini adalah masakan sup yang ke-2 dengan menggunakan Sajiku Bumbu Praktis Sayur Sop. Kemudian setelah air mendidih, masukkan terlebih dahulu sayur yang bertekstur keras. Sekira 7-10 menit, masukkan sayur bertekstur lunak. Kemudian tinggal menuangkan 1 sachet bumbu praktis Sayur Sop, 1 sachet Masako Rasa Daging Sapi, 1/2 sendok makan umami seasoning Ajinomoto, dan 1/4 sendok makan gula pasir. Dan...tata, sop rasa daging sapi pun siap disajikan.