Briefing sebelum performance dari tim Barongsai.
Selama satu jam penuh para pengunjung disuguhi tontonan yang menarik. Tak urung tribun panggung gajah yang bisa menampung 500-an orang menjadi penuh sesak. Sehingga memaksa sebagian penonton untuk berdiri menikmati sajian pertunjukan seni Wushu dan Barongsai. Demikianlah situasi yang terlihat saat Taman Safari Indonesia II atau yang biasa kita sebut Safari Prigen menampilkan suguhan istimewa pada liburan Imlek (8/2) kemarin.
Menurut Idham Rustian, HoD Sales and Marketing Safari Prigen, sudah 2 tahun Safari Prigen tak menampilkan pertunjukkan seni Wushu. Sementara untuk seni Barongsai, tiap hari libur Imlek secara rutin ditampilkan. Mengingat tidak setiap saat pertunjukkan 2 kesenian tersebut dilangsungkan, maka sangat wajar jika penonton pun menjadi membludak. Apalagi untuk grup Wushu yang dihadirkan tersebut adalah cukup istimewa.
Grup Wushu dari Akademi Wushu Indonesia Surabaya ini adalah salah satu penampil terbaik dalam acara Indonesia Got Talent. Acara pencarian bakat yang ditayangkan oleh salah satu televisi nasional. Tak heran, para penonton dibuat terhenyak kagum dengan beberapa jurus-jurus yang dipertontonkan. Meski diakui oleh Koh Iziy selaku pelatih, bahwa yang ditampilkan belum bisa sempurna. Sebab sebagian pemain yang tampil di acara pencarian bakat tersebut tidak hadir. Namun hal tersebut tak mengurangi kekaguman penonton. Tepuk riuh penonton yang mengiringi setiap hentakan gerakan jurus, seolah menjadi penyemangat bagi para pemain untuk tampil maksimal.
Tak hanya yang dianggap senior. Para junior yang berusia 6 tahun hingga belasan tahun pun tak mau kalah. Gerakan-gerakan lembut, gemulai, namun bertenaga ditampilkan secara dinamis dan rancak. Ini tentu menjadi motivasi tersendiri utamanya bagi para penonton yang membawa putra-putrinya. Apalagi Koh Yudi sebagai pemandu acara selalu memberikan pesan positif kepada para penonton. Olah raga dan seni Wushu serta Barongsai menjadi sarana edukasi, rekreasi, memupuk sportivitas, hingga menyalurkan hobi anak kepada hal yang psoitif.
Demikian juga saat tampilnya kelompok Barongsai dan Liong dari klenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan. Penampilan inagurasi dari Liong yang mendahului Barongsai cukup membuat penonton terkesima. Berbagai formasi yang ditampilkan para remaja ini benar-benar menjadi hiburan yang patut tak dilewatkan begitu saja. Mulai formasi ular naga hingga burung merak ditampilkan dengan begitu indah dan kompak. Saling silang gerakan para pemainnya tentu membutuhkan kerja keras untuk tampil prima.
4 'ekor' Barongsai yang tampil begitu rampak. Bahkan sempat membuat penonton 'jantungan'. Sebab beberapa gerakan benar-benar seperti mustahil dilakukan oleh para anak muda tersebut. Namun karena tempaan waktu serta kedisiplinan para pemain dalam berlatih. Sebagaimana disampaikan oleh Koh Yudi, saat menjelang tampil, latihan dilakukan 6 kali dalam seminggu. Tentu tidak ringan bukan?
Di Balik Layar