Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Anak Kecil Hafal Informasi Dirinya

21 Oktober 2014   23:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:13 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pentingnya Anak Kecil Hafal Informasi Dirinya

Oleh : Majawati Oen

Suatu ketika saya mendengar cerita dari murid perempuan saya, yang saat itu masih kelas TK B. Pada suatu kesempatan, dia sekeluarga berlibur ke Singapore. Sepulang dari sana anak ini bercerita kepada saya bahwa ia dan adiknya yang masih berusia 4 tahun terpisah dari orang tuanya ketika berada di pusat perbelanjaan. Ya, mungkin karena pada asyiknya melihat-lihat mereka terpisah. Merasa tidak berada di lingkungan yang dikenalinya maka kedua anak ini menjadi kesulitan untuk menemukan kembali keberadaan kedua orang tuanya. Tetapi bersyukurnya mereka dapat dipertemukan kembali dengan bantuan petugas keamanan Mall.

“Bagaimana kamu minta tolong?” tanya saya. Lalu dia menjawab,”Aku mencari polisi (petugas keamanan Mall yang berpakaian resmi mirip polisi), lalu aku minta tolong ditelponkan Mami.” Cerdas sekali, pikir saya! Lalu saya tanya kembali,”Kok kamu kepikir untuk minta tolong ditelponkan Mami?” Ia pun menjawab dengan lugas,” Aku memang sudah hafal nomor telpon Mami dan kata Mami kalau kesulitan di jalan harus mencari polisi, karena polisi akan memberi bantuan.” Apa yang terjadi pada murid saya ini adalah bentuk persiapan orang tua pada anaknya, apabila terjadi hal-hal buruk pada anak.

Tak semua orang tua mempersiapkan anaknya dalam kondisi darurat. Bahkan tak jarang anak yang sudah kelas 4 SD masih tidak tahu nomor telpon orang tuanya, alamat rumah dengan lengkap dan nama lengkap orang tuanya. Padahal informasi ini sangat penting bagi anak sejak anak berada di luar rumah, misalnya mulai sekolah. Keberadaan phone book di HP ikut memperparah anak-anak sekarang tidak hafal nomor HP orang tuanya, begitu pula sebaliknya. Mengandalkan phone book memang membuat orang meremehkan untuk hafal nomor telpon. Padahal kalau HP kita hilang, satu-satunya yang yang bisa diandalkan hanyalah ingatan. Oleh sebab itu untuk nomor HP antar anggota keluarga ada baiknya harus dihafalkan, sehingga di saat kondisi darurat kita dapat saling menghubungi.

Pada anak kecil, di saat anak mulai sekolah dan mengenal angka, sudah saatnya dikenalkan dengan nomor HP orang tua dan dapat menghafalkannya. Menghafalkan nomor telpon, alamat lengkap, serta nama lengkap orang tua akan banyak membantu anak di saat anak dalam kesulitan dan tidak sedang dekat orang tua. Orang tua perlu mengajarkan cara yang tepat dilakukan anak ketika mereka terpisah dari orang tuanya di tempat umum. Dengan demikian anak lebih bertindak benar dan tidak asal panik namun segera mencari jalan keluar.

Anak-anak juga perlu diajarkan berkomunikasi secara lancar dan jelas dalam menyampaikan maksudnya kepada orang lain. Memang pada beberapa anak masih suka malu-malu, tetapi secara bertahap sudah saatnya dilatih. Kemampuan dasar berkomunikasi dengan orang lain, menyampaikan pesan secara benar dan meminta tolong kepada orang lain di saat di sedang dalam kesulitan adalah bekal yang sangat berguna bagi anak kecil. Tak selamanya orang tua yang ada di dekatnya selalu bisa melindungi anak. Katakan saja misalnya terjadi kecelakaan dan orang tuanya tak sadarkan diri, tetapi anaknya kondisinya masih sadar. Bukankah ia bisa memberi informasi kepada petugas untuk menghubungi anggota keluarga secara cepat.

Sikap pemalu pada anak memang rata-rata ada, tetapi membiarkan mereka malu-malu justru merugikan diri sendiri. Ada saatnya mereka harus bisa menyampaikan maksudnya dengan cara-cara berkomunikasi yang bisa dipahami oleh orang di sekitarnya, meskipun itu dengan bahasa yang singkat. Anak juga perlu dibiasakan menjawab pertanyaan dari orang lain dengan suara yang jelas dan gestur yang sopan. Bersikap malu-malu pada anak kecil memang tanpak lucu, tetapi bila ada pembiaran maka anak-anak menjadi cuek dengan sekitarnya dan merasa akan ada orang lain yang akan menjawabkan.

Ada banyak manfaat anak hafal informasi dirinya, sehingga ketika mendapat masalah dapat segera terhubung dengan keluarga dan segera mendapat pertolongan. Bagi anak-anak yang masih kurang lancar paham angka ada baiknya di dalam tas dimasuki kartu yang menjelaskan identitas anak yang mudah dihubungi bila anak yang bersangkutan mengalami masalah. Misalnya anak mengikuti karya wisata atau kegiatan-kegiatan di luar kelas, sebaiknya sekolah juga memberi seragam atau pin sebagai identitas anak dalam kelompok itu. Petunjuk-petunjuk seandainya mereka terpisah dari rombongan, juga perlu disampaikan oleh pihak sekolah sebagai bekal anak untuk mengatasi masalahnya sendiri secara benar.

Menghafal identitas diri bukan sekedar untuk tahu nomor telpon orang tua, alamat dan nama orang tua saja, tetapi ada banyak pembelajaran lain yang terkait dengan itu, antara lain :


  1. Mengajarkan anak bertanggung jawab dan peduli atas keselamatan dirinya.
  2. Mengajarkan anak mengingat angka dan serentetan kata penting.
  3. Mengajarkan anak berkomunikasi dengan orang lain dan tahu tempat untuk mendapat bantuan yang tepat.
  4. Mengajarkan anak berani berhubungan dengan orang lain.
  5. Mengajarkan pentingnya sebuah informasi di saat kondisi darurat.
  6. Mengajarkan cara menghadapi suatu masalah.
  7. Mengajarkan anak untuk tetap tenang bila bertemu masalah.
  8. Mengajarkan kemandirian.

Tanpa suatu persiapan, biasanya anak sudah panik dulu. Reaksinya menangis, sementara langkah pertolongan tak segera bisa dilakukan karena anak tidak bisa menyebutkan informasi dirinya. Dalam kondisi panik, maka reaksi anak bisa jadi akan dimanfaatkan orang si sekelilingnya. Dimana orang-orang di sekeliling anak bisa saja ada yang berniat buruk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun