Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Sang Pionir

26 Januari 2015   01:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jejak Sang Pionir

Oleh : Majawati Oen

Kaki ini terasa makin kelu

Terangkat sebelah kaki

Tak hendak kujejakkan

Setiap hentakan bisa jadi ranjau

Tak hanya kaki tenggelam

Tapi sekuyup badan

Jiwa, martabat, amanat

Laju arus makin deras

Suara dan teriakan makin keras

Ayo... ayo...

Gamang hatiku

Melangkah adalah harus

Hentakku dipandang lalai

Lompat ke hentakan lain

Menggoyang perahu .....

Berhentak pada jejak lain lagi

Badanku terhuyung

Kepercayaan kupertaruhkan

Semua mata melotot

Semua telunjuk tertuju

Caci maki cemooh

Teriak-teriakan bernada sumbang

Bagai peluru melesat dari berbagai penjuru

Mengarah ke jantungku....

Ya Tuhan.....

Di pundakku nasib bangsa

Berilah pencerahan

Bukan sekedar menyenangkan

Tetapi tetap memegang kebenaran

Meski harus pasang badan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun