Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

{DEAR PPA} Rusminah Robot

1 Maret 2015   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425175204794613299

{DEAR PPA} Rusminah Robot

Oleh : Majawati Oen

Pagi buta raganya sudah terjaga

Menyapa Tuhan dalam doa

Bertandang ia mengolah pangan

Mengurus diri, lelaki dan anaknya

Ketika fajar tiba

Dikayuhnya sepeda

Menuju ladang mencari upah

Bukan satu pekerjaan tapi rupa-rupa

Untuk melanjutkan hidup

Yang selalu kurang

Di sela lelah dan rutinitasnya

Jiwanya sering melayang-layang

Beban pikir menyeruak satu-persatu

Wajah lelaki dan anak-anaknya muncul dalam benaknya

Sering ia mengingau berkeluh atas bebannya

Raganya jadi perkasa

Karena tiada pilihan lain

Tuntutan asap dapur tetap mengepul

Membuatnya tak merasa lelah

Mengacuhkan kantuk

Melawan sakit penyakit

Tak habis ia berpikir

Mengapa lelaki dan anak-anaknya tutup mata

Merayunya dikala butuh rupiah

Mencaci dan mempersalahkan

Ketika maunya tak keturutan

Hanya menuntut tak bisa balik dituntut

Di balik wajah manisnya

Rusminah menangis pilu

“Uang – uang – uang

Kemana lagi kau bisa kukejar”

Rusminah lalai

Kebahagiaan digapai di kebahagian orang lain

Padahal tak ada habisnya

Tak pernah dibalas budinya

Bukan petang lagi ia pulang

Tapi sungguh malam

Ketika semua pintu telah terkunci

Kampung lengang hanya ia yang melewati

Kaki menginjak rumah

Masih berkutat dengan ini itu

Hingga raganya ambruk tak berdaya

Lelakinya yang seharian di rumah

Masih minta jatah

Rusminah yang cantik manis

Wajahnya sering bertirai mendung

Meski ia wanita perkasa

Suatu hari tetangganya menyapa :

“Mbak, sampeyan pancen robot!”

Hanya senyumnya mengembang kecut

Memang benar adanya

Di luar sana ada banyak wanita

Yang juga dirobotkan keluarganya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun