Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Jadi Terkenal, Apa Resikonya?

10 Mei 2014   16:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak Jadi Terkenal, Apa Resikonya?

Oleh : Majawati Oen

Ketika seorang anak mampu menunjukkan kebolehannya dan itu diapresiasi oleh lingkungannya, jadilah dia seorang bintang. Dalam lingkup kecil, misalnya diantara keluarga dan kerabat saja sikap anak sudah terlihat perbedaannya. Apalagi dalam skala yang lebih luas. Dia menikmati perhatian orang-orang lebih tertuju padanya, dia merasakan orang-orang memberi pujian dan membicarakannya. Perasaan senang dan bangga pada dirinya ia rasakan saat itu. Dalam lingkup yang lebih besar, seperti tampil di suatu panggung dan mengikuti berbagai kompetisi bakat maka anak tidak lagi sekedar menampilkan kebolehannya, tetapi juga meraih popularitas. Perhatian khalayak ramai pada seorang anak ada dampaknya, ada harga mahal yang harus dibayar. Sebagian orang tua tidak memperhitungkan hal ini di awal, mereka ikut terhanyut dengan riuhnya perhatian khalayak pada sang anak dan menganggap itu sebuah prestasi yang membanggakan dan tentunya ada kompensasi yang diterima.

Antara berbakat terkenal dan rekayasa terkenal

Ada anak sejak kecil mempunyai bakat untuk terkenal, mungkin berwajah menarik, sikapnya yang lucu atau ramah, atau mempunyai bakat yang menonjol dan konsisten mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Anak berbakat terkenal mempunyai ciri-ciri : mudah menarik perhatian orang, punya kelebihan yang unik, popularitas bukan tujuan tetapi mengiringinya.

Anak yang terkenal karena rekayasa, muncul mendadak dan menjadi fenomenal. Ada usaha-usaha untuk mengarahkan dan menuju ketenaran yang diharapkan. Cara ini tentu saja harus dibarengi dengan perubahan gaya hidup agar tujuan menjadi terkenal tercapai. Ciri-cirinya : Harus ada perubahan agar bisa menampilkan citra diri untuk bisa menarik perhatian, menciptakan keunggulan diri agar menjadi unik, popularitas menjadi tujuan dan akan ada upaya mempertahankan atau meningkatkan kepopulerannya.

Harga mahal sebuah ketenaran

Mempunyai anak yang terkenal, tidak selalu menguntungkan bagi si anak. Ada harga mahal yang harus dibayar dari sebuah ketenaran, antara lain :


  • Hilangnya kebebasan dan terikat jadwal
  • Masa bermain dan bersosialisasi yang terbatas
  • Harus menjaga citra diri
  • Tidak bebas mengekspresikan suasana hatinya secara bebas.
  • Kehidupannya dipengaruhi opini publik
  • Rawan mengalami penyimpangan perilaku dan beban psikologis akibat tekanan membawa nama besarnya

Harga mahal dari ketenaran ini dapat diatasi dengan memberikan keseimbangan dalam kehidupan anak, agar tekanan itu tidak menimbulkan masalah bagi kehidupannya. Bakat dan prestasi anak mengantarnya menjadi sosok yang terkenal, membuat dia berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Tetapi perlu dicermati, bahwa kebutuhan dasarnya sama dengan anak-anak yang lain. Dia butuh bermain, butuh belajar, butuh waktu bebas dan lain-lain. Akibat ketenarannya, dia bisa menjadi kehilangan kebutuhan itu. Orang tua harus bisa mengatur keseimbangan antara kebutuhannya dan ketenaran yang disandang anak. Bila tidak, akan ada akibat-akibat yang akan merugikan anak dalam tumbuh kembangnya. Dampak ini tidak terlihat dalam waktu dekat, tetapi bisa menjadi bom waktu yang membahayakan masa depannya bila tidak disikapi secara benar.

Perlunya menyeimbangkan ketenaran dengan kualitas

Meraih popularitas harus diimbangi dengan kualitas, maksudnya adalah anak itu menjadi populer karena memang memiliki suatu kemampuan yang lebih dari anak-anak pada umumnya yang dapat diuji. Misalnya seorang anak mempunyai kemampuan di bidang seni (penyanyi, penari, pemusik), olah raga, akademis yang diperolehnya dengan kerja keras dan itu dilakukannya dengan kesadaran serta minat bakat yang mendukungnya. Prestasi dan popularitas yang didapatkannya adalah alami. Anak seperti ini akan menikmati apa yang dilakukannya, meskipun untuk itu anak harus melakukan kegiatan yang ektra. Seperti harus menyediakan waktu untuk latihan/belajar, menguras tenaga dan pikirannya. Sebuah prestasi dikejarnya untuk memuaskan tujuan yang ingin diraihnya. Kalau dia berhasil dan menjadi populer, popularitas itu hanya mengiringi prestasinya. Anak seperti ini biasanya juga lebih objektif, karena dia mau mengakui apabila lawannya lebih unggul. Kegagalan dalam meraih prestasi memang menjadi bagian dari upaya yang dilakukannya. Ketika popularitasnya turun, dia tetap akan konsisten bergelut di bidang itu, karena memang disukainya.Walaupun tidak terkenal di publik tetapi kualitas karyanya akan mengalami peningkatan.

Pada zaman sekarang popularitas bisa didongkrak dengan rekayasa, bahkan ada pihak-pihak yang bisa mengupayakan hal itu. Artinya populer cara instant itu dimungkinkan. dalam hal ini kemampuan menjadi nomor 2. Anak bisa populer dengan cara numpang popularitas orang tuanya, melalui agen pencari bakat, bahkan bisa dilakukan penyuapan agar bisa langsung melejit. Ketika ketenaran tidak diimbangi kualitas, jangan heran apabila anak bisa mengalami pembullyan. Ketenaran yang sudah mengangkat namanya, sekaligus merobohkanharga dirinya dalam waktu dekat. Dampak psikolgisnya berat bagi anak. Jangan paksa anak menjadi orang lain bagi dirinya sendiri, karena sangat berbahaya bagi perkembangannya.

Dampak popularitas pada anak

Menjadi terkenal itu ada resikonya, jangan hanya melihat ini seindah gegap gempitanya saja. Ada dampak popularitas pada anak, yang paling beresiko adalah penyimpangan tingkah laku yang terbawa sampai tua. Sudah terbukti ada beberapa artis terkenal yang kehilangan masa kanak-kanaknya mengalami masa-masa yang sangat menekan jiwanya di kemudian hari. Oleh sebab itu sebelum menginjakkan kaki di panggung publik, orang tua perlu mempertimbangkan dampak popularitas bagi anaknya. Popularitas bukanlah hal yang perlu ditakuti, tetapi perlu disiapkan dan disikapi secara cerdas.

Dampak Positif

Dampak Negatif


  1. Menemukan potensi bakatnya sejak awal
  2. Menjadi pintu masuk menuju kesuksesan yang lebih besar
  3. Mendapatkan peluang, untuk berkarier di usia muda
  4. Punya tabungan bagi masa depannya
  5. Menjadi wadah untuk menuangkan bakatnya


  1. Ada beban untuk mempertahankan kualitas kemampuannya
  2. Ruang gerak yang terbatas
  3. Ketika tidak menjadi terkenal, merasa dirinya tidak berguna
  4. Menjadi sombong
  5. Suka berfoya-foya karena tiba-tiba uangnya banyak
  6. Terganggu aktivitas belajarnya

Bagaimana menyiasati popularitas pada anak?

Pada prinsipnya, jangan sampai orang tua salah menyikapi sebuah keadaan yang yang terjadi pada anaknya yang kemudian disesali di kemudian hari. Pada masa kanak-kanak sampai usia ABG, orang tua wajib mengetahui, mengarahkan dan mendampingi anaknya dalam berkreativitas karena mereka belum berpikir panjang. Anak-anak melihat itu sebagai sebuah peluang dan kesenangan, tak begitu memikirkan kewajiban-kewajiban yang nantinya harus menjadi tanggung jawabnya apabila mereka sampai menjadi orang terkenal.

Hal yang perlu menjadi pertimbangan orang tua sebelum menerjunkan anaknya ke arena popularitas:


  1. Kenali kesiapan mental anak. Menjadi terkenal perlu mental yang kuat, karena anak harus siap diombang-ambingkan dengan opini publik dan penilaian pihak lain.
  2. Anak harus sehat dan kuat jasmaninya. Sanggup latihan/belajar dalam waktu yang lebih panjang, sanggup mengikuti berbagai kompetisi di berbagai daerah.
  3. Mempunyai karakter yang baik dan kondisi kejiwaan yang stabil. Mereka harus menunggu, mengulang-ulang adegan, tidak boleh marah atau ngambek.
  4. Mempunyai semangat yang tinggi, sehingga tidak mudah terpuruk bila popularitasnya meredup
  5. Menciptakan kondisi agar kebutuhan anak secara normal terpenuhi. Anak harus punya kesempatan bermain, bersosialisasi, menikmati masa kanak-kanak yang wajar meskipun waktunya terbatas, mengajaknya berlibur untuk rileks dan bisa jadi biayanya mahal.
  6. Pengaturan keuangan yang baik dan transparan. Menjadi terkenal biasanya diikuti kaya mendadak. Orang tua harus mengendalikan pengeluaran anak, yang sesuai dengan umurnya. Lebih baik ditabung untuk masa depannya. Ingat, popularitas belum tentu selamanya. Orang tua harus transparan, jangan memanfaatkan popularitas anak untuk diri sendiri atau keluarga. Anak bisa merasa dipekerjakan.
  7. Jangan dipaksa. Kesempatan menjadi terkenal datang, tetapi anak merasa tidak nyaman. Jangan dipaksakan karena hal ini merupakan bentuk kekerasan pada anak dengan memaksanya untuk dieksploitasi.
  8. Pendampingan psikolog mungkin diperlukan agar perkembangan kejiwaan anak tidak terbawa arus popularitasnya. Sekaligus sebagi tempat konsultasi bagi orang tua dalam pengambilan keputusan.

Anak kita adalah permata yang luar biasa, mereka punya bakat dan potensi diri yang mungkin sekarang belum kita ketahui. Biarlah mereka bertumbuh dengan wajar dan orang tua membantu untuk menemukan potensi itu, serta mendampinginya dalam pengembangannya. Popularitas tak selalu indah bagi setiap anak, tetapi juga jangan memangkas kesempatan itu sehingga potensinya tak terwadahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun