Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Malang Flower Carnival 2018 Disambut Antusias

17 September 2018   11:28 Diperbarui: 10 November 2018   07:03 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kostum terbesar di Malang Flower Carnival 2018

Penyelenggaraan Malang Flower Carnival (MFC) 2018 ini sudah untuk kedelapan kalinya. Kali ini diselenggarakan pada hari Minggu, 16 September di sepanjang Jalan Ijen kota Malang, mulai dari  Jl. Simpang Balapan dan berakhir di Museum Brawijaya. Meskipun sudah untuk kedelapan kalinya, saya sebagai warga Malang baru kali ini menontonnya. Yaelaaaahhhh.... kebangetan ya!!! Bukan tidak sempat, bukan tidak mau. Pastilah kepingin menonton karnaval seperti itu, tetapi perjuangannya itu lho yang sering bikin ciut nyali. Berdesak-desakan, kepanasan. Belum lagi 2 tahun yang lalu penyelenggaraan MFC ini disertai hujan deras. Nah looohhh.... sampai dapat bonus mandi.

Deretan peserta MFC 20i8 di sepanjang Jalan Ijen
Deretan peserta MFC 20i8 di sepanjang Jalan Ijen
Peserta dari SMK di MFC 2018
Peserta dari SMK di MFC 2018
Yang membuat saya antusias untuk ikut hadir menyaksikan MFC 2018 tak lepas dari foto-foto MFC tahun lalu yang saya lihat di media sosial instagram, waduuuhh keren-keren. Saya sebagai pemburu foto, jadi semangat untuk berburu foto-foto cantik. Sebagai koleksi dan juga bisa mejeng di akun IG saya tentunya hehehe.... Selain itu promosi sudah gencar dilakukan oleh panitia, baliho informasi di koran dan internet cukup informatif dan mendorong niat saya itu. Penyelenggaraan kali ini diikuti lebih banyak peserta, dihadiri oleh wisatawan mancanegara, sebagian foto peserta juga diliput koran Radar Malang. Lha ya masak tontonan yang tinggal selangkah saja disia-siakan?

Bunga Raflesia banyak paling banyak menjadi tema kostum peserta MFC 2018
Bunga Raflesia banyak paling banyak menjadi tema kostum peserta MFC 2018
Acara MFC 2018 akan dimulai pukul 13.00 start dari Jalan Simpang Balapan, maka sejak pukul 12.00 saya sudah tiba di tempat. Namanya juga pemburu foto, posisi menentukan sekali bukan? Saya lebih suka dengan sebutan pemburu foto, karena untuk teknik memfoto saya masih sangat kurang. Dengan hanya mengandalkan HP, itupun bukan HP yang canggih. Moment mendapatkan foto yang bagus dan menarik lebih menjadi andalan saya. Siang itu kota Malang panas terik, sedia topi, payung dan kacamata hitam sangat membantu. Saya mendapat posisi di dekat Gereja Ijen, karena pagar hanya terpasang sampai di situ. Dari panggung di Jalan Simpang Balapan sampai ujung depan Gereja Ijen, dipasang pagar di sisi kanan dan kiri, peserta karnaval berjalan di bagian tengah dengan pengamanan yang baik, karena penonton dibatasi pagar. Sementara mulai dari Gereja Ijen sampai dengan Museum Brawijaya tanpa ada pengamanan pagar, tetapi mengandalkan petugas Satpol PP, Pramuka dan petugas dari panitia.

Kostum Cosplay MFC 2018
Kostum Cosplay MFC 2018
Kostum Cosplay MFC 2018
Kostum Cosplay MFC 2018
Sampai dengan jam 13.30, tidak ada tanda-tanda peserta segera berjalan di arena catwalk. Panas yang menyengat dan rasa capek mulai terasa. Ngobrol dengan penonton peserta lain, ternyata sebagian ada yang sudah pernah menonton sebelumnya. "Waduh Bu, tahun kemarin saja mulai jam 3 kok!" sahut seorang Ibu. "Bubarnya malah sudah hampir maghrib!" tukas Ibu yang lain. Di sekitar saya rata-rata adalah warga Malang yang antusias menyaksikan MFC sebagai event yang sangat menarik di kota Malang. Di sekitar tempat saya berdiri ada penjual minuman, seperti teh botol, air mineral dan jus botol. Laris manis tentunya karena penonton sudah pada kehausan. Di sisi lain ada penjual bakso, sosis panggang dan macam-macam lagi. Dijamin tidak akan kelaparan dan kehausan. Tetapi untuk bisa menjaga posisi yang sudah kita tempati, kalau ditinggalkan ya... jangan harap bisa kembali. Oleh sebab itu sedia minum di tas sangat membantu. Karena acara tak segera dimulai maka penonton mulai merangsek memasuki area tengah pagar. Inilah yang menurut saya koordinasi petugas sangat kurang. Antar petugas hanya lalu-lalang dan dan berbicara antar mereka sendiri.

Ada beberapa peserta bule di MFC 2018
Ada beberapa peserta bule di MFC 2018
Sekitar jam 14.30, sebagian penonton menyerah. Beberapa orang di sekitar saya mulai pulang. Kelelahan menunggu lama, namun tak segera dimulai. Memang berat harus berdiri mulai jam 12 di tengah terik matahari untuk menunggu sekitar 2 jam lebih. Sekitar jam 14.45, terdengar suara musik dari arah panggung dan peserta pertama mulai berjalan. Aduh lega.....!! Lelah dan capek terbayarkan dengan penampilan peserta MFC yang keren-keren. Mulai dari barisan kakang mbakyu kota Malang, disusul barisan penari, diikuti peserta pertama menggunakan busana burung garuda emas dan selanjutnya secara berurutan. Ada pula peserta dari Gondanglegi  dan Turen yang menampilkan kostum cosplay dari bahan bekas. Selebihnya peserta lebih banyak menampilkan busana dengan pernak-pernik bunga dari berbagai tema. Peserta mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, laki-laki dan perempuan, dimeriahkan pula oleh peserta transgender. Kostum yang beragam dari segi ukuran dan variasinya benar-benar menjadi tontonan yang sangat menarik. Saya sebagai pemburu foto sangat menikmati karnaval ini. MFC membuktikan bahwa bahwa orang Indonesia itu kreatif sekali dan mampu membuat event bagus yang mengundang wisatawan.


Para peserta karnaval berusaha tampil all out . Mereka juga mau diminta berhenti untuk diambil gambarnya. Bahkan diajak foto oleh penonton. Setelah melewati pagar berbatas, penonton cenderung merangsek ke arah peserta. Bagi peserta dengan kostum besar pasti agak kesulitan saat melewati mulai dari Gereja Ijen sampai Museum Brawijaya karena penonton sudah tidak tertib. duduk di tepi jalan secara tidak beraturan. Jalan untuk peserta karnaval jadi sempit, sementara kostumnya besar. Jam tangan saya menunjukkan pukul 16.30 saya menyerah, sekitar 200 peserta sudah lewat. Kaki sudah mulai kaku dan haus tak tertahankan. Botol minuman yang saya bawa sudah kosong. Meskipun orang-orang di samping saya bilang bahwa yang terakhir-terakhir lebih bagus. Tak kuat sudah! Saya mundur dan mencari minuman,serta duduk di trotoar. Sesudahnya saya bangkit lagi dan mencoba memburu foto untuk peserta yang masih berjalan.

Saran untuk penyelenggaraan MFC 2019

Event Malang Flower Carnival pasti menarik minat banyak orang, baik warga Malang, turis domestik maupun turis mancanegara. Dari sisi kontent peserta karnaval sudah sangat oke, menarik sekali hasil kreatif para peserta ini. Tapi dari sisi penyenggaraannya harus banyak berbenah.

  • Acara harus dimulai secara TEPAT WAKTU, pidato-pidato tidak terlalu banyak dan panjang-panjang.
  • RENTANG WAKTU ACARA TIDAK TERLALU LAMA, sehingga tidak menutup jalan terlalu lama. Sajian karnaval yang berbobot dan sekitar 3 jam selesai akan menarik wisatawan karena tidak melelahkan.
  • Sebagian peserta ANAK-ANAK, rentang waktu acara yang terlalu panjang membuat stamina mereka melemah. Sementara persiapannya lama dan membawa beban kostum yang berat.
  • PETUGAS LEBIH PROAKTIF untuk menjaga ketertiban acara. Penonton perlu diberi EDUKASI dengan informasi melalui megaphone mengenai tata tertib sebagai penonton yang tertib. Jadi bukan hanya dihadang-hadang secara fisik. Begitu agak kendor, pada maju lagi.
  • Membiasakan PENONTON MEMBAWA PULANG SAMPAH masing-masing. Hal sederhana yang berdampak luar biasa. Perhelatan semacam ini selalu membuat ruang publik kotor parah. Sementara apabila setiap orang mau membawa pulang sampahnya masing-masing maka tempat itu akan tetap bersih. Tempat sampah yang tersedia jelas tidak mampu menampung.

Sampai ketemu lagi di event-event kota Malang selanjutnya.

Oleh : Majawati Oen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun