Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ingin Cantik, Berupayalah yang Logis

21 Mei 2015   20:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:44 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin Cantik, Berupayalah yang Logis

Oleh : Majawati Oen

Ketika saya melihat tayangan berita di televisi pada Rabu malam, dikejutkan dengan berita tentang dokter kecantikan abal-abal berinisial JS yang dibekuk oleh petugas karena akibat prakteknya membuat sengsara para pasiennya. Saat itu terlihat jelas wajah JS, apalagi dia digiring ke tempat kosnya untuk menunjukkan obat-obat kimia yang dia pakai untuk memberi pengobatan kepada pasien. Dari penampilan JS, saya pribadi sudah tidak respek. Wanita ini sangat tidak memperhatikan kesehatan dirinya sendiri. Perkembangan berita sampai kemarin, makin heboh. JS praktek di toilet mall, jadi dia memberi suntikan kepada pasiennya di toilet mall. Lho... kok ya percaya yang mau disuntik itu? Toilet itu kan tempat yang kotor! Lalu juga melakukan upaya bedah dengan pisau roti yang sudah berkarat, tarik benang dengan benang jahit, menawarkan jasanya di jalanan dan mall. JS praktek di Jakarta dimana masyarakatnya sudah melek berita, disinilah letak mirisnya! Bukankah sudah beberapa kali terjadi di negeri ini, dan diberitakan secara besar-besaran efek dari perawatan kecantikan yang salah itu akibatnya sangat fatal. Mengapa sekarang terjadi lagi? Masyarakatkah yang memang membutuhkan perawatan ekstra ini ataukah kelihaian JS dalam merayu calon pasiennya sampai terbawa arus praktek ilegalnya?

Para wanita itu memang selalu ingin cantik, tampil menawan. Dengan demikian bisa merasa lebih pede. Upaya perawatan untuk bisa tampil cantik dan menawan memang perlu dilakukan wanita. Oleh sebab itu berbagai upaya untuk bisa membuat wanita menjadi lebih cantik menjadi komoditi yang laris dan diburu banyak wanita dari berbagai kalangan. Tetapi apa tidak menyesal kalau upaya-upaya yang dilalukukannya justru berakibat sebaliknya? Apalagi membuat orang yang bersangkutan sengsara, kesakitan, minder, keluar banyak biaya untuk pengobatan. Oleh sebab itu jangan salah pilih, jangan salah langkah dalam upayanya untuk menjadi cantik. Kerugian tak ternilai akan ditanggung. Ini pengalaman saya sendiri, ketika anak saya mulai duduk di bangku SMP, wajahnya mulai keluar jerawat. Kebersihan muka sudah diupayakan ternyata masih juga banyak jerawat yang muncul. Karena ada banyak klinik perawatan kecantikan, maka saya bawa dia ke sana. Tentu saja saya pilih klinik yang sudah punya nama baik. Ternyata harus mengikuti perawatan secara paket. Ya tidak murah, hampir sekitar 3 juta untuk 4 kali perawatan. Dua kali perawatan tidak ada keluhan karena masih sebatas penyinaran dan ada obat minum yang dibawakan. Ketika perawatan ketiga ternyata ada tambahan krim, eh... ternyata setelah di rumah dipakai sekali, wajahnya memerah dan terasa gatal. Saya bawa kembali ke sana, katanya karena jenis kulit wajah anak saya tergolong sensitif, sehingga kami harus membeli lagi krim untuk mengatasi itu. Dan obat sebelumnya dihentikan. Obat yang mahal itu ya sudah tak terpakai begitu saja, padahal tidak murah. Terus terang saya kecewa, kok alatnya tidak bisa deteksi. Saya dapat info dari teman lain ternyata, ya memang seperti itu kalau tidak cocok. Obat tidak bisa kembali. Jadi ini sudah jadi tanggungan pasien. Karena tidak ada efek penyembuhan, saya tidak lagi kembali. Mencoba mendatangi dokter kulit dan kelamin, karena semasa muda saya dulu ketika klinik kecantikan tidak banyak berobat juga ke sana dan sembuh. Ketika saya bawa ke sana setelah dipenceti, kami mendapat resep cream dan obat hormon, yang cara minumnya seperti pil KB menyesuaikan dengan jadwal haid. Sempat saya tanyakan, apa itu bukan pil KB, kata dokternya untuk menyeimbangkan hormon supaya lebih cepat sembuh. Setelah saya baca petunjuknya, jelas-jelas itu dipakai untuk upaya mencegah kehamilan. Waduh, ya nggak saja! Masa anak saya yang umurnya masih 13 tahun disuruh minum pil KB, yang bener aja! Saya hanya berikan creamnya dan harus diet makanan berlemak serta pedas. Kedatangan kedua ada perubahan obat berupa cairan oles racikan. Setelah dioles sekali, terjadi lagi keluhan wajah memerah agak bengkak dan gatal, ya sepertinya alergi yang lalu. Sejak itu saya stop upaya-upaya pengobatan. Mungkin memang kulit wajah anak saya sensitif sekali. Saya melakukan upaya murah dan aman saja. Jadi menggunakan air jeruk nipis dan madu, kentang, tomat, lidah buaya yang dimaskerkan ke wajahnya beberapa hari sekali secara bergantian. Menjaga makanan dan menjaga kebersihan wajah. Sejak itu kulit wajah anak saya justru menunjukkan perubahan. Memang tidak cepat, tetapi jelas ada perubahan. Wajahnya nampak lebih bersih dan segar. Yang terpenting tidak lagi merasakan siksaan dan menimbulkan ketakutan karena wajah menjadi berubah warna kemerahan, gatal dan bengkak. Setelah sembuh penggunaan kosmetik juga memakai kosmetik herbal, ternyata sampai sekarang tidak ada masalah lagi.

Perawatan wajah dan tubuh yang ditangani oleh profesional sekalipun belum tentu juga selalu cocok untuk kita, apalagi kalau punya bawaan alergi atau kelainan lain. Kesalahan penanganan dan obat selalu kita yang menanggungnya, jadi sangat penting mengetahui keadaan diri kita sendiri. Jangan begitu mudahnya tergiur dengan omongan orang atau iklan. Di zaman sekarang informasi begitu banyak, tetapi juga tak semuanya bermanfaat. Kita tetap harus mengikuti. Hanya saja jangan gampang terbawa arus, tetap berpikir logis dalam menerapkannya bagi kehidupan kita. Agar dapat menuai manfaat dan bukannya menuai masalah. Tawaran cantik secara instant dan murah bukan pilihan yang tepat. Cantik dan sehat harus sejalan, kalau tidak kita akan mengorbankan kesehatan kita demi kecantikan. Jadinya malah tak cantik dan tak sehat. Diri kita adalah anugerah Tuhan, kita harus merawatnya dengan sebaik-baiknya, jangan dijadikan korban ekperimen yang justru membuatnya makin buruk.

Sumber bacaan :

http://news.okezone.com/read/2015/05/20/338/1152845/bedah-wajah-dokter-kecantikan-gadungan-gunakan-pisau-roti

http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/19/14533791/Dokter.Kecantikan.Gadungan.di.Jakarta.Selatan.Berguru.dari.Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun