Ilmu kebal senjata sering di bicarakan, sebagai budaya di Nusantara, atraksi kekebalan, berbagai penampilan beberapa padepokan/perseorangan.
Termasuk Video mengenai tarzan gorontalo yang kebal 100 lebih tembakan peluru karet dan tewas pada akhirnya dg 3 peluru tajam di akhir Cerita, konon karena 'cincin' kebal nya di tembak duluan.
Kalau memang ilmu kebal nyata sebagai keilmuan, hadapi saja kapitalis dan tentara sekutu yang selama ini sering menindas bangsa2 yang kaya sumber daya alam. Kekebalan lebih banyak mitos semata. Dan atraksi kekebalan di panggung ternyata melibatkan trik dan akal-akalan, demi menumbuhkan sugesti/sebagai jalan dakwah. Ilmu Selamat lebih utama, seseorang bisa selamat dari senjata 'jika' Memang Allah menghendaki keselamatan umat NYA.
Hanya Allah sebaik2 pelindung. Jadi, seseorang yang 'merasa' kebal, lebih banyak akan tewas juga jika takabur dengan Ego nya. Negara Adidaya lebih percaya kepada kekuatan Senjata ampuh, jika ada 1000 orang merasa kebal senjata, maka hanya dengan 1 Rudal kendali bisa musnah sepatuh lebih dari orang2 kebal itu. Indonesia membutuhkan Kemajuan intelektual dan fasilitas yang mumpuni. Untuk menegakkan kedaulatan Penuh. Katanya Kebal senjata, namun masih takut lapar dan masih tidak kebal dg kemiskinan,buat apa??
Biarlah kekebalan menjadi mitos pembangkit semangat, namun jika kita ingin Lepas dari cengkeraman bangsa Asing, maka solusinya adalah Persenjataan yang ampuh, nyali yang kuat disertai keimanan, berjuang melawan segala macam bentuk Penindasan.
Makmurkan rakyat, usir semua aseng/asing kapitalis yang slama ini membodohi bangsa ini. Rapatkan Barisan, tidak perlu pake Kebal Kebalan, yang diperlukan adalah Tekad, Persatuan, dan kemandirian menguasai teknik tempur.
Luar negeri memiliki rompi anti tembak, baju anti peluru, itulah bagian dari ilmu Kebal yang nyata.
350 th lebih kolonial belanda menjajah nusantara, dan saat ini, kita masih dijajah kaum kapitalis. Kapan bangkit Bro???
Salam perjuangan kedaulatan Penuh.
2015.@Amokti Jagad.
