Politik dan sepak bola di Hungaria itu ibarat adonan terigu dan telur. Dicetak lantas dipanggang, jadilah kue. Â
Salah satu cetakan kue politik dan sepak bola itu adalah klub profesional. Kini, 1o dari 12 klub kontestan kompetisi kasta tertinggi dimiliki orang-orang yang terkorelasi dengan Viktor Orban, Perdana Menteri Hungaria saat ini.
Bahkan, untuk Nemzeti Bajnoksag I 2021-2022 (nama kompetisi di Hungaria) akan ada 11 klub yang dikuasai relasi Orban. Itu setelah Debrecen promosi, menggantikan Diosgyor yang terdegradasi. Artinya, tinggal satu klub yang belum dikuasai jaringan ketua partai politik Fidesz ini.
Fidesz adalah partai politik berhaluan kanan; nasionalis konservatif. Orban membawa gaya kepemimpinan autokrasi sejak terpilih pada 2010.
Kawan Donald Trump ini pun mencetuskan kampanye "Make Hungarian Football Great Again". Sepak bola Hungaria memang pernah berjaya selepas perang dunia kedua, tepatnya pada 1950-an. Namun, komunisme meluluhlantakkan kedigdayaannya.
The Guardian mencatat, Sedikitnya 2 miliar euro telah digelontorkan Orban untuk sepak bola sejak berkuasa. Sebagian besar diinvestasikan pembangunan stadion baru untuk lebih klub profesional. Salah satunya adalah Puskas Arena yang dibangun dengan dana 460 juta euro.
Orban juga menggalakkan sentral pembibitan pemain berupa akademi. Salah satunya adalah Felcsut, yang berada di desa tempat kelahiran Orban. Klub seperti Felcsut, juga Puskas Akademia, disinyalit telah menerima dana negara sekitar 100 juta euro sejak 2010.
Hasilnya, dalam satu dekade terakhir sepak bola Hungaria mulai bergeliat lagi. Sejak 2010 klub Hungaria tampil empat kali di penyisihan grup Liga Eropa dan sekali di Liga Champions. Hungaria juga dua kali berturut-turut lolos ke Piala Eropa.
Orban mengatakan, Hungaria harus tampil di Piala Dunia 2022. Untuk tujuan itu pria Italia berkepala plontos, Marco Rossi, didatangkan.
Namun, 'kebangkitan' sepak bola Hungaria yang ikut didalangi politisi dijadikan wahana percaturan politik. Tokoh-tokoh politik Fidesz tak segan lagi mengumbar diri.