MAJA Labs berkolaborasi dengan Indonesia Creative City Center (ICCN) menghadirkan Bali Digital Fashion Week (BDFW 2022) untuk mengkampanyekan gaya hidup berpakaian untuk lebih ramah lingkungan.
Sebelumnya Founder MAJA Labs Adrian Zakhary juga mengajak semua masyarakat untuk lebih peduli dan mencintai bumi dengan digital fashion yang bisa mengurangi limbah tekstil.
Pamerkan Phygital Fashion Show Karya Made Bayak
Dalam acara digital fashion pertama di Asia ini menghadirkan Phygital fashion show dengan menampilkan karya fashion unik dari Plasticology Artist Made Bayak.
Karya ini merupakan respon terhadap karya digital dari Scieva yang bertema futurusitic atau kolaborasi mereka. Shieva sendiri merupakan seorang fashion digital artist.
"Untuk bahannya sendiri ada dari kain-kain bekas potongan tukang jahit, ada sandal bekas yang diambil dari acara beach clean all sekitar seminggu yang lalu. Dan itu direspon menjadi sebuah bentuk karya atau elemen dari bumi. Jadi ada tumbuhan, air dan segala macam," ungkap Made Bayak.
Untuk diketahui bahwa lewat karyanya, Made Bayak ingin memberikan pesan bahwa fashion selain harus inovatif juga harus ramah lingkungan.
Tampilkan AR Fashion karya Schieva
Selain menampilkan Phygital Fashion, BDFW 2022 juga menampilkan Augmented Reality (AR) Fashion Show dengan runaway menampilkan model asli. AR Fashion Show menampilkan sejumlah karya Schieva berkolaborasi dengan AR Developer, Imam Sholihin.
Imam Sholihin menjelasakan proses pembuatan desain yang membutuhkan file yang sangat besar.
"Prosesnya sebenarnya, kesulitannya biasanya Schieva desain untuk dirender di tempat terpisah. Jadi dia membutuhkan file yang sangat besar. Tapi kalau dijadikan AR kita harus membuat desain itu sangat efesien banget," jelas Imam Sholihin.
Saat ditanya berapa lama waktu pengerjaannya, Imam Sholihin menjawab selesai dalam waktu sebulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H