Berita mengenai TKW dengan nama Ruyati sangatlah gencar dan heboh diceritakan disemua stasiun televisi, koran, radio dan semua media termasuk dunia maya / Internet, hal tersebut terjadi karena Kementrian Luar Negeri, BNP2TKI, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta bahkan Dubes Indonesia yang ada di Arab Saudi tidak mengetahui pelaksanaan hukuman pancung terhadap Ruyati, hal yang oleh sebagian besar rakyat Indonesia dianggap sangat fatal dan bermain-main dengan nyawa seorang Warga Negara Indonesi yang sedang berjuang untuk kesejahteraan keluarganya di Indonesia, juga dianggap sebagai Pahlawan Devisa bagi Negara indonesia tercinta ini
Sebagian besar Rakyat Indonesia bertanya-tanya apakah nasib 23 TKW lainnya akan sama dengan nasib Ruyati?, artinya Pemerintah dengan semua Kementrian dan Aturan yang dikatakan oleh Presiden SBY sudah berjalan sempurna, ternyata kenyataannya hanyalah memperlakukan para Warga Negaranya seperti Warga Negara kelas 3 yang tidak diperhatikan secara serius keselamatan dan keamanannya ditempat kerjanya
Para TKW yang ada di Arab Saudi, Malaysia, Singapura ataupun disemua negara tujuan para TKW tersebut memiliki satu niat tulus dan suci, yaitu ingin memperbaiki nasib diri sendiri dan keluarganya, terutama dalam masalah materi atau kekayaan, sehingga minimal seluruh keluarga dapat makan secara cukup setiap hari, maksimalnya dapat membangun rumah yang megah, kendaraan yang bagus, dan terutama memiliki usaha untuk melanjutkan kehidupan dimasa depan tanpa bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), atau bahasa kasarnya sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di rumah orang lain di Negara yang Jauh dari kampung halamannya
Kita semua yakin bahwa para TKW berniat tulus dan ikhlas demi kelangsungan hidup keluarga yang ditinggalkannya di Indonesia, tetapi karena sesuatu hal yang terpaksa dilakukan demi membela diri ataupun mempertahankan diri menyebabkan para TKW terpaksa bertahan dalam kekejaman majikannya, sehingga sampai menyebabkan hilangnya nyawa majikannya, ataupun kekerasan majikannya sehingga bisa juga terjadi "pemerkosaan" ataupun hal lainnya tanpa perlawanan sedikitpun
Semua kejadian tersebut minimal dapat menjadi sebuah peringatan dan pemberitahuan awal, agar kiranya pemerintah dengan seluruh jajaran kementrian lebih serius lagi dalam melindungi Warga Negaranya yang sedang berjuang sebagai pahlawan, dan bertindak dengan gesit dan lincah seakan-akan TKW yang akan dihukum mati tersebut adalah keluarga kandung sendiri, ataupun seperti Ibu kandung sendiri, sehingga tidak akan ada lagi nyawa Warga Negara Indonesia yang dipancung ataupun diperlakukan secara tidak adil di luar negeri
Pemerintah harus mulai berfikir bahwa satu orang nyawa warga Negara Indonesia terbunuh, berarti seperti membunuh seluruh rakyat Indonesia, satu TKW diperlakukan secara kejam dan tidak berperi kemanusiaan, berarti seluruh rakyat Indonesia sedang kesakitan dan terluka, dengan bersikap, berfikir dan bertindak seperti itu, maka harga diri rakyat Indonesia akan setara dengan negara super power Amerika Serikat yang benar-benar memperlakukan seluruh warga negaranya ibarat sebongkah emas, yang akan berkurang beratnya apabila ada yang diambil, dicuri ataupun diperlakukan dengan buruk
Sekarang memang saatnya Indonesia bangkit dari seluruh keterpurukan dan kehancuran bangsa yang sedang kita alami ini, semoga seluruh kekacauan akibat demokrasi yang baru saja di proklamirkan di Negara Indonesia tercinta ini, menjadi sebuah tonggak perubahan sejarah Indonesia menuju kearah kejayaan Bangsa, seperti kejayaan Kerajaan Majapahit yang pernah menguasai banyak bangsa maju hingga negara Singapura, dengan kesejahteraan bagi seluruh Rakyatnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H