Mohon tunggu...
Maizul Ackbar
Maizul Ackbar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Nice smile, patience, good looking, wise & mature, like music, hobbies : singing, swimming, working, fun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keramah Tamahan dan Sopan Santun adalah Jati Diri Bangsa Indonesia (Paling Indonesia)

7 Mei 2011   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 4955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari jaman dulu hingga jaman sekarang keramah tamahan dan kesopan santunan telah menjadi suatu berkah bagi negeri tercinta Indonesia, disamping indahnya pemandangan negeri Indonesia yang masih hijau dan asli, ditambah dengan keramahan dan kesopanan inilah yang menarik minat dan keinginan seluruh wisatawan di dunia untuk datang dan mengunjungi tanah air tercinta kita ini, nuansa yang berbeda dari keramah tamahan dan kesopan santunan dari negara lainnya didunia, menjadikan negara Indonesia memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yang memang secara nyata mempersiapkan negaranya sebagai tempat pelancongan turis

Nilai budaya dan karakteristik masyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi persaudaraan, saling menghormati dan menghargai orang lainnya sangatlah kental, bahkan kadang sering saya lihat banyak yang berbasa-basi atau memaksakan diri untuk menegur dan bercengkrama hanya untuk menanyakan kabar pribadi dan keluarga masing-masing, kemudian baru dilanjutkan dengan membicarakan suatu kejadian, masalah ataupun topik pembicaraan yang menarik perhatian sehingga akhirnya menyatu didalam komunikasi yang hangat dan bersahabat

Keramahan tersebut sangatlah terlihat terutama di daerah-daerah pedesaan diseluruh pelosok Tanah Air tercinta kita ini, kemudian agak sedikit berkurang kadarnya diperkotaan seperti di Daerah khusus Ibukota Jakarta, karena beberapa hal kesibukan didalam pekerjaan sehari-harinya, namun tetap saja semangat kebersamaan dan terutama keramahan dan kesopanan tetap menjadi dasar utama seluruh masyarakat Indonesia, karena itulah pula maka Jaringan Komunikasi (Provider) yang mengedepankan hubungan persaudaraan ataupun persahabatan dapat menjadi suatu Perusahaan terbesar di Indonesia, hal ini sangat berkaitan sekali dengan keinginan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap saling berhubungan melalui komunikasi yang hangat dan terjaga sepanjang waktu

Salah satu perusahaan yang memenuhi kebutuhan masyarakat semenjak dulu adalah Telkomsel yang merupakan sebuah singkatan dari Telekomunikasi Seluler, yang secara gampangnya masyarakat menganggapnya sebagai sebuah cara untuk tetap menjaga komunikasi dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun sepanjang waktu yang dibutuhkan, oleh sebab itulah perusahaan yang satu ini telah menjadi branding dari suatu cara berkomunikasi manusia modern di Indonesia, walaupun telah banyak saingan dan kompetitor namun tetap saja melekat dihati Rakyat Indonesia karena dianggap berjasa untuk melanjutkan silaturahmi antar masyarakat dan menjaga komunikasi yang berlanjut dikala kepala keluarga sedang bekerja dikantor

Terlihat pula kebiasaan untuk berkomunikasi tersebut dengan banyaknya organisasi kemasyarakatan (ormas), paguyuban masyarakat / suku masing-masing daerah, persatuan profesi masing-masing rakyat, asosiasi, arisan, kelompok tani / peternak / perkebunan, dan banyak lagi pertemuan yang tujuannya adalah untuk menjaga keharmonisan dan persaudaraan serta persahabatan dikalangan masing-masing sehingga tetap terjalin persatuan dan persamaan pandangan dan sebagainya, bahkan semakin meningkat  dari hari ke hari pembentukan kelompok ataupun organisasi masyarakat seiring dengan kecanggihan ilmu dan teknologi yang mempermudah untuk berhubungan dan berkomunikasi, bukan saja antar daerah bahkan sekarang persatuan dan organisasi itu sudah merambah menjadi antar negara dan antar bangsa didunia

Banyak negara yang mencoba untuk belajar ramah tamah dan kesopan santuan dari negeri tercinta kita, bahkan ada negara yang berusaha mengakui kebudayaan dan tradisi bangsa Indonesia menjadi sebuah kebudayaan dan tradisi negara mereka, hal tersebut disebabkan karena ketidak pedulian kita untuk terus menjaga dan melestarikan kebudayaan dan tradisi tersebut, bahkan banyak generasi muda yang merasa malu dengan kesenian dan tradisi serta kebudayaan leluhur nenek moyang kita, dan menganggap bahwa kebudayaan amerika, eropa ataupun negara asing lainnya jauh lebih baik dan lebih bagus nilainya dibandingkan dengan tradisi kebudayaan Bangsa Indonesia, sehingga lama-kelamaan tradisi dan kebudayaan tersebut akan diakui dan dimiliki oleh bangsa lain yang melihat keragaman dan kemurnian tradisi dan budaya Indonesia yang sangat tinggi nilainya

Pertanyaannya adalah apakah kita sebagai masyarakat dan rakyat Indonesia akan terus membiarkan tradisi dan kebudayaan kita tergerus oleh jaman dan menghilang dari peradaban?, kemudian tiba-tiba tradisi dan kebudayaan tersebut diakui dan dimiliki oleh negara lain karena bahkan generasi kita sudah tidak mengenal budayanya sendiri, dan sudah dikembangkan di negara Amerika, eropa ataupun bahkan nantinya mungkin sebagian tradisi dan kebudayaan negara kita  sudah diresmikan menjadi kebudayaan sebuah negara yang sejak lama mengincarnya seperti Malaysia misalnya

Apalagi kejadian beberapa tahun belakangan ini yang agak mencemaskan kita sebagai masyarakat Indonesia, karena komunikasi antara Pemimpin, Pejabat pemerintahan dan Dewan Perwakilan Rakyat sudah agak kurang hangat dengan rakyatnya sendiri, semuanya saling melakukan komunikasi yang kurang baik dan kurang terbuka sehingga terjadi kesalahan maksud dan arti dari komunikasi dan interaksi yang dilakukan, dimanakan semua letak kesalahan komunikasi dan interaksi tersebut?, maukah kita untuk mengurai pokok dan inti permasalahannya satu persatu untuk kemudian mengurai dan mencari jalan keluar yang terbaik agar semua dapat terpenuhi keinginannya dan semuanya menang dan sejahtera, tentram dan sentosa

Jawabannya ada pada waktu yang akan terus kita lewati bersama, kedewasaan berfikir dari semua pihak dan kematangan bersikap, berkata dan berpendapat adalah langkah awal untuk kiranya intropeksi diri masing-masing, terutama bagi penulis sendiri untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dimasa lalu, melakukan yang terbaik dimasa sekarang dan mengharapkan kesuksesan dan keberhasilan di masa yang akan datang, semoga Indonesia akan jaya di masa depan

Amien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun