Mohon tunggu...
Maiya Janet
Maiya Janet Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

empty space

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Pembelajaran Daring pada Siswa

11 November 2021   14:49 Diperbarui: 11 November 2021   15:17 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah hampir dua tahun stay at home (tinggal dirumah) dan Work From Home (bekerja dari rumah) serta belajar daring (dalam jaringan) bagi anak sesuai dengan program pemerintah untuk memutus rantai pandemi covid-19 (corona virus disease) yang sangat mematikan orang kalau sudah kena virus tersebut, Bukan hanya di Indonesia tapi diseluruh dunia.

Banyak menafsirkan bahwa Covid-19 ini adalah sebagai teguran kepada umat manusia agar semua kembali peduli terhadap ciptaan Tuhan, Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19.

Penyakiti ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemik korona virus 2019-20 yang sedang berlangsung. Gejala umum termasuk demam, batuk, dan sesak napas. 

Gejala lain mungkin termasuk nyeriotot, diare, sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit perut. Sementara sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ.

Manusia adalah makhluk sosial yang membiarkan dirinya berinteraksi secara langsung satu sama lain, itulah sebabnya penyebaran pandemi Covid-19 meningkat pesat. Untuk itu, pemerintah menyiapkan aturan karantina wilayah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau COVID 19. Akibat virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai negara terganggu, sehingga masyarakat di seluruh dunia harus tinggal di rumah untuk mencegah penyebarannya lebih lanjut.

Indonesia merupakan salah satu daerah yang terkena dampak pandemi COVID-19 terutama di sektor pendidikannya. Dengan pembatasan interaksi tersebut, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia juga telah mengeluarkan kebijakan, yaitu menutup sekolah dan mengganti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan sistem online. 

Pembelajaran online dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 melalui aplikasi pembelajaran dan layanan kelas virtual yang dapat diakses melalui web menggunakan jaringan internet. 

Saat menggunakan sistem pembelajaran online ini terkadang muncul berbagai permasalahan yang dihadapi siswa, seperti mata pelajaran yang belum selesai oleh guru kemudian guru menggantinya dengan tugas yang lain. Hal ini menjadi keluhan siswa karena tugas yang diberikan guru lebih banyak.

Masalah lain dengan adanya sistem pembelajaran online ini yaitu menyebabkan lambatnya akses informasi yang terbatas sinyal. Siswa terkadang tertinggal informasi karena sinyal yang tidak mencukupi. Akibatnya, mereka terlambat dalam menyerahkan tugas yang diberikan oleh guru, serta tertinggal pelajaran jika meggunakan sarana pembelajaran tatap muka melalui online seperti, aplikasi zoom, google meet, dan lainnya.

Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan pekerjaan rumah siswa, juga dapat membangkitkan kreativitas di kalangan siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan berbagai metode pembelajaran guru, mereka dapat menciptakan produk pembelajaran kreatif yang dapat mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa meninggalkan mata pelajaran yang diajarkan oleh guru.
Walaupun penggunaan gawai dapat menunjang proses pembelajaran online, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, termasuk kemungkinan adanya dampak negatif penyalahgunaan dan penggunaan gawai yang berlebihan.

Pembelajaran secara daring mengharuskan peserta didik menggunakan gawai untuk menunjang proses pembelajaran. Dengan hal itu banyak juga dari siswa menunda-nunda dan malas mengerjakan tugasnya sehingga siswa beralih menggunakan gawai untuk bermain game. Diberi tugas pun banyak dari siswa yang hanya mencopy jawaban dari internet. Sehingga membuat para siswa malas menulis dan membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun