Mohon tunggu...
Nova Zafira
Nova Zafira Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Aktif Universitas Airlangga

Hindari Korupsi !!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Genosida di Gaza: Empat Bayi Palestina Tewas Kedinginan Ditengah Penindasan Israel !!

30 Desember 2024   15:46 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:46 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Jasad Bayi Palestina 27/12/24 (Sumber Gambar: Instagram eye.on.palestine)

Kondisi bayi-bayi di Palestina khususnya di Jalur Gaza, semakin memburuk akibat dampak dari konflik yang berkepanjangan. Dalam beberapa hari terakhir, laporan menyebutkan bahwa empat bayi di Gaza meninggal karena kedinginan di kamp-kamp pengungsian akibat suhu yang ekstrim dan kurangnya akses untuk mendapatkan kehangatan. Hal ini terjadi ditengah blokade ketat oleh Israel, yang telah berlangsung sejak 2007 dan diperburuk oleh serangan militer intensif sejak 7 Oktober 2023.

Menurut Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza, Dr. Muneer Al Bursh: hanya dalam 72 jam, empat bayi kehilangan nyawa akibat cuaca dingin yang ekstrem dan kurangnya perlindungan yang memadai bagi para pengungsi.

Bayi-bayi ini ialah, Aisha Al-Qassas bayi berusia 21 hari; Ali Issam Saqr bayi berusia 23 hari; Ali Hossam Azzam bayi berusia 4 hari; dan Sila Mahmoud Al-Faseeh bayi berusia 14 hari.

Bayi-bayi yang lahir selama konflik ini menghadapi tantangan besar dalam hidup mereka. Banyak dari mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian yang tidak memadai dan tidak memiliki akses fasilitas layak seperti air bersih dan makanan bergizi. Contoh lain dari bayi palestina lainya ialah dua bayi kembar, Alma dan Salma yang lahir dalam situasi sulit dan belum pernah dimandikan sejak lahir. Para Ibu disana tidak dapat menyusui karena kekurangan nutrsi.

Um Mohammed Al-Jadba, nenek dari kedua bayi tersebut menggambarkan perjuangannya untuk menyediakan susu formula dengan mencari air bersih untuk memasak. Ia mengungkapkan betapa sulitnya kehidupan sehari-hari mereka ditengah kondisi yang tidak manusiawi ini. Keluarga-keluarga lain di kamp pengungsian juga mengalami kesulitan serupa, dengan kelaparan dan kekurangan gizi menjadi masalah utama.

Konflik yang berkepanjangan ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah di Gaza. Menurut laporan terbaru, lebih dari 45.400 orang telah tewas sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023, dengan banyak korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, kurangnya akses terhadap air bersih, makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal yang layak membuat kehidupan sehari-hari bagi penduduk Gaza menjadi perjuangan yang begitu berat. Situasi ini menuntut perhatian Internasional khususnya PBB untuk mencari solusi guna mengakhiri penderitaan rakyat Palestina dan memberikan perlindungan bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun