Mohon tunggu...
Mainrana J Juanna
Mainrana J Juanna Mohon Tunggu... -

Dunia adalah hal yang nyata dan seperti itulah adanya, Menyenangkan atau membosankan, membahagiakan atau menyengsarakan sangat tergantung dari cara pandang kita kepadanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki itu cemburu

19 Juni 2010   10:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_171558" align="alignnone" width="225" caption="Doc pri"][/caption] Dia berdoa begitu lama Dia berharap luka hatinya akan terobati Luka oleh kegundahan, kegundahan yang semakin menjadi Lelaki itu cemburu, istri yang sangat dikasihinya ternyata tidak mencintainya Aku tidak mencintaimu, aku menikah denganmu karena terpaksa oleh keadaan Dia hanya terpaku mendengar pengakuan "sang kekasih" Hatinya hancur bagai guci antik yang dibanting ke lantai Dia tidak berdaya karena dia sangat mengerti bahwa cinta tak bisa dipaksakan. langi sore menjelang magrib seakan ikut merasakan kegundahannya Kegundahan yang dia akan bawa bersama terbenamnya matahari Kegundahan yang akan dia bawa bersama tidur malamnya Hujan rintik yang menyelimuti malam hanya menambah luka hatinya Dia berharap besok pagi akan lebih baik Dia berharap memetik hikmat atas kegundahannya Dia adalah kawanku Dia adalah hatiku.   "Untuk seorang kawan" M.J Juanna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun