Wali Kelas sangat berperan penting dalam menjalin komunikasi dengan anak didik. Apalagi, pada masa pandemi ini, selain memberikan informasi tentang aktivitas pembelajaran di sekolah, wali kelas juga menjadi tempat anak didik mengadukan semua permasalahan mereka. Terutama masalah yang terkait dengan pembelajaran, seperti kendala Hp, Jaringan, ketidak mengertiannya dengan mata pelajaran tertentu, dan juga masalah di rumah.
Sejak Pandemi berlangsung, ujian  semester di SMAN 3 Sawahlunto di adakan di rumah secara daring. Dan sudah berjalan sesuai rencana, meskipun, masih ada beberapa masalah yang di hadapi. Namun, semua dapat di atasi dengan baik, karena sudah ada sedikit pengalaman pada ujian tengah semester pada bulan oktober yang lalu.
Alhamdulillah, seiring dengan berjalannya waktu , guru mapel  juga sudah menyelesaikan tugas-tugasnya mengolah nilai dengan menggunakan aplikasi yang telah dirancang oleh Pak Hengky, yang merupakan salah seorang guru SMAN 3 Sawahlunto, beliau merupakan guru Geografi dan juga menjabat sebagai Kepala Pustaka. Beliau inilah yang sangat membantu dalam pengadaan aplikasi yang dapat dipergunakan oleh guru mapel.
Begitu juga dengan wali kelas, yang mempergunakan aplikasi rapor yang sudah di rancang dan dimodifikasi oleh pak hengky ini. Beliau senantiasa setia menjalankan tugas dan amanah yang dipercayakan. Sehingga dalam proses pemakaiannya beliau tetap mengontrolnya dan membantu agar kami para guru dapat dengan mudah memakainya.
Pengisian rapor yang dilakukan oleh wali kelas, akan menjadi mudah dan terbantu dengan menggunakan aplikasi ini. Setelah wali kelas menerima aplikasi nilai dari semua guru mapel. Wali kelas tinggal memasukkan data yang di buat guru tersebut ke dalam aplikasi rapor.
Namun, di sinilah letak ke hati-hatian wali kelas sangat dituntut juga, karena penggunaan aplikasi yang mudah, terkadang juga memiliki kelemahan yang tidak terpantau oleh pemakai. Nilai-nilai yang dimasukkan bisa saja salah karena copy paste, salah pencet, dan lupa mengganti nilai anak yang sudah remidi, lupa mengganti nilai minimal. Walaupun guru-guru sudah berusaha mengerjakannya dengan maksimal, namun, masih ada juga yang terlupa. Ini manusiawi karena banyaknya jumlah siswa dan kelas yang dipegang. Sehingga mungkin saja ada kealphaan yang terjadi.
Sehingga ketika wali kelas melihat hasil nilai yang keluar di legger, dapat terlihat kesalahan isian dari guru- guru mapel. Hal ini lah yang membuat wali kelas kembali bekerja keras, bagaimana menyelaraskan hasil dan proses pembuatan nilai tersebut. Keadaan ini lah yang membuat wali kelas membutuhkan waktu yang cukup lama ,sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan aturan sekolah.
Menjadi wali kelas juga memantau semua data siswa, terutama siswa kelas X yang masih baru, data yang diisikan haruslah disesuaikan dengan data mereka di SMP. Supaya di kemudian hari tidak ada perobahan. Wali kelas juga meminta nilai sikap spiritual pada guru agama, dan sikap sosial pada guru Pkn untuk di masukkan pada rapor semester. Wali kelas juga memasukkan kegiatan ekstrakurikuler yang di lakukannya di sekolah beserta prediket atau nilainya.
Setelah semua data dan nilai dimasukkan, termasuk juga kehadiran atau absensi siswa, kembali di periksa semua nya sesuai  aplikasi yang sudah di buatkan per item. Serta  hasil akhir dalam bentuk legger. Setelah yakin semua tidak ada yang salah barulah dilihat hasil akhir lembaran rapor siswa masin-masing.
Pada lembaran rapor ini juga di perhatikan semua  nilai , predikat dan deskripsi nilai yang masuk dengan seksama. Apakah penulisannya sudah tepat? apakah nilai dan keterangan sudah sesuai ? apakah ukuran kertas dengan lembaran rapor sudah pas? dan lain lain.
Jika semua sudah ok, dan layak cetak, barulah semua rapor di print out. Mulai dari cover, isian data sekolah, Â data siswa , data sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kemuadian semua di masukkan ke dalam MAP rapor dengan rapi sesuai urutan. Barulah rapor selesai dan wali kelas siap untu membagikannya pada siswa.