Mengapa kita harus menulis ??
Siapa pun kamu, dari mana pun asalmu, lahir dalam dan dari lingkungan keluarga apa pun dirimu, berapa banyak uang saku yang ada di kantong celanamu, cantik, tampan, seksi atau bukan? Semua itu tidak penting untuk dibicarakan, ketika kamu bermaksud menjadi seorang penulis. Dunia kepenulisan adalah dunia yang paling terbuka, diantara berbagai macam dunia yang ada. Profesi menjadi seorang penulis memiliki syarat yang berbeda dari profesi-profesi yang ada.
Bahkan ketika kamu memilih menjadi penulis, kamu sesungguhnya memilih menjadi sesuatu yang besar. Mengapa demikian? Tentu saja, karena dunia ini sesungguhnya tidak dimulai dari apa pun, kecuali dari tulisan.
Pada mulanya memang dari gagasan. Gagasan itu sendiri berasal dari aktivitas akal pikiran manusia ketika menghadapi alam sekeliling kehidupannya. Akan tetapi sebesar apa pun sebuah gagasan dibangun dan dilahirkan seorang manusia, ia tetap saja akan hanya menjadi gagasan, yang tidak memiliki manfaat apa pun manakala tidak ditulis (diikat dengan tukisan). Temuan-temuan brillian Albert Einsteins misalnya, atau pemikiran-pemikiran cerdas Sir Isac Newton misalnya, atau filosof-filosof besar seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Imam al-Ghazali, Bairuni, al-Kindi, al-Farabi mustahil diketahui dan mustahil bermanfaat, jika gagasan itu tidak ditulis dan dibiarkan saja di akal pikiran.
Sepanjang waktu kita barangkali tidak akan pernah mengenal siapa itu Chistopher Columbus, Maha Patih Gajah Mada, Napoleon Bonaparte, Sultan Agung, dan lain sebagainya, ketika tidak ada tulisan. Kita tidak akan pernah tahu bagaimana penemuan mesin uap, penemuan listrik, pesawat terbang, kertas dan lain sebagainya, jika tidak ada tulisan yang memperkenalkan gagasan tersebut dengan tulisan.
Siapakah Penulis itu?
PERCAYA atau tidak, setiap kita sesungguhnya terlahir sebagai penulis. Sebab jauh dalam diri setiap manusia, terdapat jiwa, emosi dan nalar yang memiliki sifat unik, dan ini mengindikasikan bahwa setiap manusia sesungguhnya adalah seorang penulis. Kegemaran kita bercerita tentang sesuatu hal, mulai dari bercerita tentang kebiasaan sehari-hari, berkisah sejarah hidup, berbagi cerita dengan teman dekat ketika alami pengalaman yang berkesan, adalah bukti, bahwa tidak satu pun dari kita yang terlahir tanpa dilengkapi bakat seorang penulis.
Karena itu jika ditanya siapakah penulis itu? Maka jawabnya adalah kita. Kitalah penulis itu, semua orang. Karena setiap orang sesungguhnya memiiki bakat menjadi penulis. Hanya saja karena tidak setiap orang mampu menyadari keberadaan bakat alami kepenulisannya, maka tidak setiap kita mampu menjadi seorang penulis, sebaliknya menjadi seorang pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H