Rino sedang bermain mobilan kayu di teras. Ia gembira saat melihat Dena. "Den, mau bermain denganku?" ajaknya.
"Mau," jawab Dena semangat.
"Rin, Bapakmu ada?" tanya Ayu.
"Ada, Tante. Di belakang sedang memasak ayam goreng," sahut Rino polos.
Ayu terkesiap. 'Itu pasti ayamku!' pikirnya dalam hati.
"Tante boleh masuk?" tanyanya mencoba bersikap sopan.
"Iya, Tante," sahut Rino sambil lalu.
Ayu menghidu wangi ayam goreng. Ia mengikuti aromanya hingga ke dapur. Tetangganya itu sedang berdiri di depan kompor. Tubuhnya yang atletis hanya ditutup singlet dan celana pendek. Entah mengapa, Ayu berdebar-debar melihatnya.
"Apakah itu si Burik?"
Teguh nyaris terlompat karena kaget. "Heh, kamu mau bikin Rino yatim piatu? Jangan pernah mengendap-endap di belakangku. Jantungan, tau!" dengkusnya kesal.
"Saya tanya, itu si Burik yang di kuali?" tanya Ayu tak gentar.