"Eh, iya, Bu. Habis," ujar Timo berbohong. Ia takut dimarahi Ibu karena lupa menghabiskan bekal.
"Ya, udah. Jangan lupa rantangnya dikeluarkan dari tas," ucap Ibu meneruskan melipat baju.
"Iya, Bu," sahut Timo lega. Ia akan mengeluarkan rantang itu diam-diam dan mengosongkan isinya. Dengan demikian ibu tidak akan tahu yang sebenarnya.
Setelah menyusun rencana, Timo merasa tenang. Ia beranjak ke dapur dan makan siang dengan lahap. Dicucinya piring bekas makan, lalu berjalan kembali ke ruang tengah. Ibu sudah tidak ada di sofa. Mungkin sedang menyimpan pakaian di kamar.
Ia bergegas mengambil kotak bekal dari dalam tas dan membawanya ke dapur. Buru-buru dituangkannya semua isi dari wadah bergambar bola itu ke dalam tong sampah di bawah wastafel. Dicucinya bersih dan disimpannya di lemari.
"Tim?"
Timo terlonjak kaget. Jantungnya berdebar kencang.
Bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H