Mohon tunggu...
Mail Ismail
Mail Ismail Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Sariwangi dan Magister Pendidikan Sosiologi UPI

Guru Muda Sosiologi yang terus muda dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi SMAN 1 Sariwangi untuk Memetakan Potensi Akademik Murid Kelas X

18 Juli 2024   13:45 Diperbarui: 18 Juli 2024   13:49 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tes Potensi Skolastik (TPS) telah menjadi bagian penting dalam proses penerimaan murid baru di SMAN 1 Sarwiangi. Di sekolah smangi, TPS bukan hanya alat ukur kemampuan kognitif, tetapi juga menjadi fondasi penting untuk memahami potensi dan minat murid. Tes ini dilakukan untuk memberikan gambaran awal yang komprehensif mengenai kemampuan akademik murid baru kelas X, yang nantinya akan menjadi dasar dalam penyusunan program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
1. Signifikansi Tes Potensi Skolastik
Tes Potensi Skolastik di SMAN 1 Sarwiangi dirancang untuk mengukur berbagai aspek kemampuan kognitif murid, termasuk kemampuan verbal, numerik, dan logika. Penelitian menunjukkan bahwa tes potensi skolastik dapat menjadi prediktor yang baik untuk keberhasilan akademik di masa depan. Misalnya, studi oleh Susilo & Nuraini (2018) dan Bekti, dkk. (2018) menunjukkan bahwa skor TPS memiliki korelasi positif dengan prestasi akademik di sekolah menengah atas. Hal ini menunjukkan bahwa TPS tidak hanya berfungsi sebagai alat seleksi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan individual murid.
Exsha Vividya, S.Psi, Koordinator guru Bimbingan Konseling kelas X SMAN 1 Sarwiangi, menjelaskan pentingnya TPS dalam konteks ini. "Tes Potensi Skolastik memberikan kami wawasan awal tentang kemampuan dan potensi setiap murid. Dengan informasi ini, kami bisa merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan personal," ujarnya.

2. Integrasi dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Menariknya, pelaksanaan TPS di SMAN 1 Sarwiangi diintegrasikan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). MPLS adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah, baik secara fisik maupun sosial. Dengan menggabungkan TPS dengan MPLS, sekolah memberikan pendekatan yang lebih komprehensif terhadap orientasi murid baru.
"Kami melihat bahwa pelaksanaan TPS bersamaan dengan MPLS memberikan banyak manfaat. Murid tidak hanya diuji kemampuan kognitifnya, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengenal lingkungan sekolah dan teman-teman baru mereka. Hal ini membantu mereka untuk lebih cepat beradaptasi dan merasa nyaman di lingkungan baru," jelas Exsha.

3. Kurikulum Merdeka: Mendorong Pendidikan yang Fleksibel dan Inklusif
Pelaksanaan TPS dan MPLS di SMAN 1 Sarwiangi sejalan dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum Merdeka mendorong fleksibilitas dalam pembelajaran, memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi murid. Dalam konteks ini, TPS berfungsi sebagai alat untuk mengidentifikasi kebutuhan individual murid, sehingga sekolah dapat merancang program yang lebih sesuai.
"Kurikulum Merdeka memberikan kami kebebasan untuk berinovasi dalam pembelajaran. Dengan informasi dari TPS, kami bisa mengidentifikasi potensi dan kebutuhan murid secara lebih akurat, dan merancang program yang lebih personal dan relevan," tambah Exsha

4. Alasan Ilmiah di Balik Integrasi TPS dan MPLS
Ada beberapa alasan ilmiah yang mendukung integrasi TPS dan MPLS:
A. Adaptasi Sosial dan Akademik: Menurut penelitian oleh Ulfah (2022), adaptasi sosial dan akademik yang baik di awal masa sekolah menengah dapat meningkatkan keberhasilan murid. Dengan menggabungkan TPS dan MPLS, SMAN 1 Sarwiangi membantu siswa baru untuk menyesuaikan diri baik secara akademik maupun sosial.
B. Pengembangan Soft Skills: MPLS yang dikombinasikan dengan TPS membantu dalam pengembangan soft skills seperti komunikasi, kerjasama, dan pemecahan masalah. Studi oleh Pangestu (2022) menunjukkan bahwa soft skills ini sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang di dunia kerja.
C. Pendekatan Holistik: Pendekatan holistik dalam pendidikan, yang mencakup pengembangan kognitif, sosial, dan emosional, terbukti lebih efektif dalam mendukung keberhasilan murid. Integrasi TPS dan MPLS mendukung pendekatan ini dengan memberikan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan menyeluruh murid.

5. Kesimpulan
Pelaksanaan Tes Potensi Skolastik yang terintegrasi dengan kegiatan MPLS di SMAN 1 Sarwiangi adalah langkah inovatif yang mendukung pendidikan yang holistik dan inklusif. Hal ini tidak hanya membantu dalam mengukur kemampuan akademik murid secara efektif, tetapi juga membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam perjalanan pendidikan mereka. Sebagaimana dinyatakan oleh Exsha Vividya, S.Psi, "Kombinasi TPS dan MPLS membantu kami untuk mendidik murid secara menyeluruh, baik dari segi akademik maupun pengembangan pribadi."
Dengan pendekatan ini, SMAN 1 Sarwiangi tidak hanya mempersiapkan murid untuk sukses di kelas, tetapi juga untuk menghadapi tantangan kehidupan yang lebih besar. Sekolah ini memberikan contoh bagaimana pendidikan yang fleksibel dan inklusif, sebagaimana diusung oleh Kurikulum Merdeka, dapat diterapkan secara efektif untuk mendukung perkembangan holistik murid.

Referensi
Bekti, R. D., Jatipaningrum, M. T., Kartiko, K., & Suryowati, K. (2018). Peningkatan potensi siswa melalui pelatihan test potensi akademik (TPA). Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming, 1(2), 98-104. DOI: https://doi.org/10.30591/japhb.v1i2.954

Pangestu, S. A. (2022). Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Di SMA Negeri Taruna Santri Darussholah Singojuruh Kabupaten Banyuwangi (Doctoral dissertation, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember).

Susilo, G., & Nur'aini, T. A. (2018). Pengaruh Tes Potensi Akademik Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 4(1), 21-28. https://core.ac.uk/download/pdf/236197718.pdf

Ulfah, Y. F. (2022). Strategi Implementasi Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Virtual di Sekolah Dasar Islam Terpadu. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 7(1), 25-34. DOI https://doi.org/10.15575/isema.v7i1.14032

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun