Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) HMP KESMAS, berkolaborasi bersama Kader waspada HIV/AIDS (Kader WAHID) yang telah terbentuk, Kerjasama ini bertujuan membentuk Desa Tanjung untuk Optimalisasi Desa Sehat Waspada HIV/AIDS untuk kencapai kondisi three zero Indonesia bebas HIV/AIDS 2030.
Dalam hal ini Tim PPKO mengadakan kegiatan Pelatihan Jejaring Rujukan untuk Kader WAHID, yang diadakan di Rumah PKK Desa Tanjung pada hari Rabu 28 Agustus 2024 yamg dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung, sekertaris desa, bidan desa, perwakilan KPA Sukoharjo, perwakilan Kepala Puskesmas Nguter, tim satgas PPKO Universitas Veteran Bangun Nusantara, perwakilan ormawa HMP KESMAS, dan 23 Orang dari karang taruna Desa Tanjung yang merupakah anggota dari Kader WAHID.
Kegiatan ini bertujuan supaya kader WAHID yang di bentuk dapat mengikuti pelatihan dan mengetahui tentang jejaring rujukan bagi pengidab HIV/AIDS dan menjadi perwakilan dari masyarakat Desa Tanjung.
Dalam pelatihan jejaringan rujukan Kader Wahid di sampaikan oleh Dokter Eko Agustini yang menjabat sebagai dokter di Puskesmas Nguter, selain itu Dokter Eko Agustini mempunyai banyak pengalaman dalam lingkup penyakit HIV/AIDS, dan merupakan salah satu pembicara di tingkat provinsi.
Dokter Eko Agustini menjelaskan bahwa HIV dan AIDS memiliki hubungan dengan IMS atau yang di sebut dengan Infeksi Menular Seksual. IMS adalah infeksi yang menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual, kontak seksual ini bisa terjadi melalui vagina, anus, atau mulut. IMS disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan parasit. Penyebab utama IMS adalah hubungan seksual tanpa menggunakan kondom dengan pasangan yang terinfeksi. Selain itu, berbagi jarum suntik, transfusi darah yang terkontaminasi, dan dari ibu hamil ke bayi juga dapat menjadi penyebab penularan.
Selain itu, Dokter Eko Agustini juga mengataan ada bebrapa kasus di Sukoharjo terutama di daerah Desa Nguter yang terkena IMS bhakan tahapan HIV dan AIDS. Dokter Eko Agustini mengatakan “ mungkin bukan kita yang menularkan tetapi pasangan kita” setelah memberi salah satu kasus seorang ibu yang meninggal dunia kerena yang terkena sifilis yang ditertular oleh suaminya.
Maka dari itu Pelatihan Jaringan Rerujukan terhadap Kader Wahid sangat penting untuk untuk Optimalisasi Desa Sehat Waspada HIV/AIDS Untuk Mencapai Kondisi Three Zero Indonesia Bebas HIV/AIDS 2030. Dr Eko juga mengatakan bahwa pembentukan kader ini baru pertama kali dibentuk di tingkat desa, sehingga diharapkan bisa menjadi pelopor untuk desa lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H