Mohon tunggu...
Mailani Mudrikah
Mailani Mudrikah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hiii maiii bakal jadi teman baca kalian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Hidup Sehat Anak Kos: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Keterbatasan

1 Oktober 2024   19:40 Diperbarui: 1 Oktober 2024   20:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gaya Hidup Sehat Anak Kos: Tips Menjaga Kesehatan di Tengah Keterbatasan

Dunia anak kos seringkali identik dengan kehidupan yang serba praktis dan terbatas. Keterbatasan fasilitas, waktu, serta biaya sering kali membuat anak kos kesulitan untuk menjaga pola hidup sehat. Namun meski dengan segala keterbatasan, kesehatan harus tetap di utamakan. Gaya hidup sehat sebenarnya bisa dijalani oleh siapa saja tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Dimulai dari hal-hal sederhana seperti kebiasaan kecil yang diterapkan secara konsisten yang dalam rutinitas sehari-hari. Penting untuk memahami bahwa gaya hidup sehat tidak selalu memerlukan biaya mahal atau peralatan khusus, kesehatan dapat dijaga dengan upaya yang tepat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, cukup istirahat, dan menjaga keseimbangan antara aktivitas dan waktu luang, sehingga kita dapat menikmati hidup dengan lebih baik dan terhindar dari berbagai penyakit. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan kesadaran dalam menjalani kebiasaan sehat sehari-hari. 

Pola makan menjadi aspek penting yang harus diperhatikan anak kos. Banyak anak kos yang memilih makanan cepat saji atau instan karena lebih praktis dan murah. Sayangnya, makanan jenis instan seringkali kurang bergizi dan tinggi lemak jenuh serta garam. Solusi sederhana yang bisa diterapkan adalah memasak sendiri makanan yang lebih sehat. Memilih bahan makanan yang segar seperti sayur, buah, dan protein rendah lemak bisa menjadi alternatif. Meski waktu memasak terbatas, anak kos bisa mencoba menu sederhana yang cepat disiapkan seperti salad, tumis sayur, atau nasi dengan lauk pauk sehat seperti telur, tempe, nasi goreng sehat. Walaupun sedikit memakan waktu namun memasak sendiri lebih murah dan sehat.

Selain pola makan, aktivitas fisik juga tidak boleh diabaikan. Dilansir dari Data Kementrian kesehatan bahwa 19,5 jiwa terkena diabetes, sebagian besar berusia muda kisaran 20-30 tahun dan harus menjalani cuci darah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya aktifitas fisik. Keterbatasan ruang di kos-kosan sering kali menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Namun, banyak olahraga ringan yang dapat dilakukan tanpa perlu ruang yang luas atau peralatan mahal. Misalnya, latihan menggunakan berat badan sendiri seperti push-up, sit-up, atau jumping jacks bisa dilakukan di dalam kamar. Berjalan kaki atau bersepeda di sekitar lingkungan kos juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk tetap aktif. Kuncinya adalah konsistensi, melakukan olahraga ringan secara rutin lebih baik daripada tidak sama sekali.

Manajemen stres menjadi bagian penting, terutama bagi anak kos yang sering kali menghadapi berbagai tekanan, mulai dari tuntutan akademis, masalah keuangan, hingga jarak dari keluarga. Untuk mengatasinya, diperlukan strategi yang efektif. Misalnya, melakukan aktivitas fisik, selain aktivitas fisik baik untuk kesehatan badan, aktivitas fisik juga baik untuk kesehatan mental. Diantaranya olahraga ringan atau berjalan kaki dapat membantu melepaskan ketegangan dan meningkatkan suasana hati. Selain itu, meluangkan waktu untuk hobi, meditasi, atau sekadar mendengarkan musik yang menenangkan dapat membantu menenangkan pikiran. Mengatur waktu dengan baik dan membuat perencanaan keuangan yang bijak juga dapat mengurangi rasa terburu-buru dan kecemasan yang sering muncul.

Kesehatan mental tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Kehidupan kos yang penuh dengan kesibukan, tekanan akademis dan kesulitan adaptasi di lingkungan baru seringkali membuat anak kos lupa untuk menjaga kesehatan mental. Berbagi cerita dengan teman, bergabung dalam komunitas, atau sekadar meluangkan waktu untuk diri sendiri bisa menjadi cara untuk menjaga keseimbangan emosional yang sangat dibutuhkan. Membangun lingkungan sosial yang positif juga akan membantu anak kos merasa lebih diterima dan didukung, sehingga bisa mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi atau kecemasan. Dengan manajemen stres yang baik, anak kos dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih seimbang dan produktif, sekaligus menjaga kesehatan mentalnya di tengah berbagai tantangan.

Tidur yang cukup harus menjadi prioritas bagi setiap anak kos, terutama di tengah kesibukan antara belajar dan bersosialisasi. Banyak anak kos yang cenderung mengorbankan waktu tidur demi mengejar tugas atau menikmati waktu bersama teman. Padahal, tidur yang berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Kurang tidur dapat berdampak negatif pada konsentrasi, memperburuk suasana hati, dan meningkatkan risiko penyakit. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga pada performa akademik. Penelitian menunjukkan bahwa otak memproses informasi dan memperkuat ingatan selama tidur, sehingga begadang dapat mengurangi kemampuan belajar dan mengingat. Menjaga konsistensi dalam jadwal tidur juga penting agar ritme sirkadian tubuh tetap seimbang. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu tubuh lebih mudah beradaptasi dan terhindar dari kelelahan kronis. . Oleh karena itu, manajemen waktu yang baik sangat diperlukan. 

Menerapkan gaya hidup sehat di kos memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Dengan kesadaran dan komitmen, anak kos bisa tetap menjaga kesehatan fisik dan mental. Menerapkan kebiasaan-kebiasaan sehat, anak kos tetap bisa menjalani gaya hidup yang sehat meski di tengah keterbatasan. Kuncinya adalah kesadaran dan kemauan untuk terus menjaga pola hidup yang baik, karena kesehatan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar di masa depan. Tidak perlu sempurna, yang penting adalah konsistensi dalam menjalani kebiasaan sehat setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun