Mohon tunggu...
mohamad ismail
mohamad ismail Mohon Tunggu... -

saya tuna daksa yg ingin maju dan terus berjuang

Selanjutnya

Tutup

Blogshop

Hari Baruku

11 Januari 2010   13:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setelah lulus sekolah SD SLB/D ini adalah hari yang baru dan kejutan yang selama ini tidak pernah saya bayangkan,rasa minder gugup dan takut berkecamuk didalam hati.Saya lulus SD di ypac dan kini menerus kan di SMPN 19 yang banyak bilang sekolah faforit,guruku prenah bilang" kamu tidak perlu berkecil hati dengan kecacatan kamu,jangan pernah takut",kata-kata itu selalu teriang di telingaku.

Saya masuk menyusuri jalanan masuk sekolahku yang disana banya anak-anak sekolah yang baru mereka bermain dengan senang gebira,didalam hatiku bertanya "apakah aku bisa bermain dengan mereka yang normal",kalau saya dapat memilih saya lebih suka balik ke ypac yang suasananya sudah saya kenal.Di dalam kegalauan hati saya,saya berdo'a "tuhan tolong berikan kekuatan untuk menghadapi semua ini".

Di hari pertama ini saya mengikuti penataran P4 yang di ikuti semua murid baru tampa kecuali,saya ber jalan menuju papan pengumuman yang isinya pembagian kelas dan ternyata nama saya ada disana,saya masuk kedalam kelas sesuai pembagian yang terpampang di papan pengumuman,hatiku bertambah ga lau karna waktu masuk kelas banyak anak-anak langsung melihat ke saya sekilas saya mendengar mereka bilang eh.... ada orang pincang tuh..!Aku berusaha untuk tetap tenang dan harus kuat sebisa mungkin,sampai sa'at guru masuk ke dalam kelas dan menyapa murid di dalam kelas "selamat pagi anak-anak!"dengan suara lantang dan secara spontan di jawab oleh murid di kelas "selamat pagi bu", tidak lama kemudian murid-murid di suruh memperkenalkan diri dan maju kedepan dan pada waktunya saya harus memperkenalkan diri saya tidak mau berdiri maju kedepan,"kenapa kamu tidak maju kedepan?" tegur bu guru saya menjawab sambil menundukkan kepala "malu... bu",Bu guru menghampiri saya sambil berucap "ayo Ibu temani" di depan kelas Ibu guru menjelaskan asal usul sekolah saya dan kenapa saya sekalah di sini,Ibu guru bertanya "siapa nama kamu?" saya menjawab "nama saya Ismail bu" di depan kelas itu pula bu guru menjelaskan agar anak-anak mengajak aku bermain bersama dan di per silakanya aku duduk kembali.

Sejak sa'at itulah aku mulai punya teman yang ternyata mereka samua orangnya baik tidak seperti saya takutkan,dengan mulai banyakberteman saya mulai tumbuh percaya diri dan mulai bisa mengikuti kegia tan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Blogshop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun