Mohon tunggu...
Partogi Hutagalung
Partogi Hutagalung Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang diintimidasi iblis dan roh-roh jahat melalui dukun

Saya hanya ingin diperlakukan normal seperti manusia pada umumnya. Bagi saya lebih baik mengidap leukimia daripada diperlakukan buruk oleh orang-orang kudus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iblis Bekerja dalam Segala Hal

10 November 2019   16:27 Diperbarui: 10 November 2019   17:47 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika Roma 8:28 mengatakan bahwa Allah bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, saya juga yakin bahwa iblis pun bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan keburukan bagi mereka yang melawan dia. 

Pada suatu kali, saya mengantar bapak saya ke dinas pendidikan untuk mengurus uang pensiun. Sepulang dari sana, ketika telah mendekat dengan sebuah Mall, saya mendengar kuasa jahat berkata bahwa kami akan pergi ke Mall. 

Berselang beberapa menit, bapak saya tiba-tiba mengatakan bahwa ia ingin minum kopi, dan kopi itu biasanya hanya ada di Mall tersebut. Menyadari kejadian itu saya menjadi kesal mengapa bapak saya begitu lemah dan begitu mudah dikendalikan kuasa jahat. Saya kemudian menjawab lebih baik pulang ke rumah saja.

Tak heran bila kuasa jahat atau iblis disebut pembunuh manusia sejak semula, bapa segala dusta, sebab saya melihat bagaimana cerdasnya kuasa jahat menyusun kejadian tiap kejadian hanya untuk menghancurkan batin saya. 

Sebenarnya saya sudah menyadari hal itu sebelumnya, saya berusaha untuk waspada, akan tetapi saya tidak punya pondasi yang kokoh (kebenaran yang dapat diaplikasikan) untuk bertahan melawan serangan kuasa jahat. 

Saya sadar bahwa diri saya digiring oleh kuasa jahat pada kehancuran, sebab itu saya panik mencari-cari kebenaran dengan cara bertanya ke mana-mana. Saya akhirnya menemukan pondasi sementara itu, bahwa saya sendirian melawan kuasa jahat.

Kuasa jahat itu sendiri bukanlah roh ecek-ecek yang gampang untuk ditaklukkan. Saya telah pergi ke tiga hamba Tuhan, yang pertama kepada hamba-hamba Tuhan di Bekasi, saya didoakan oleh beberapa orang, tetapi justru terjadi serangan balik. Yang kedua, kepada hamba Tuhan di Samarinda, ia melihat bahwa roh tersebut adalah perempuan. Yang ketiga, kepada hamba Tuhan di Tiberias, yaitu Pdt. Theodores Tabaraka, tetapi tidak mempan sedikit pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun