Pandemi Covid-19 Memperkenalkan Perkuliahan Daring

Pandemi Covid-19 yang tidak terasa sudah memasuki tahun keduanya di Indonesia, hal ini membuat para Mahasiswa harus berusaha beradaptasi dengan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (Daring). Bahkan sampai istilah Pembelajaran Luring (Luar Jaringan) nyaris sudah tidak didengar lagi. Akan tetapi hal ini bisa menjadi pengalaman baru bagi para Mahasiswa, untuk mengetahui lebih jauh mengenai teknologi yang sudah semakin berkembang. 

Tentu saja kondisi ini juga tidak disia-sia kan begitu saja oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), untuk melakukan pengembangan pada laman pembelajaran elektronik miliknya yang lebih sering disebut MyKlass. Pada e-learning resmi milik UMY ini, sudah tersedia platform khusus untuk melaksanakan proses pembelajaran daring para dosen dan mahasiswanya. Platform BigBlueButton yang disediakan UMY di e-learning nya ini semakin memudahkan proses pembelajaran daring para Mahasiswanya. 

Namun, selain pengalaman baik ada juga kebiasaan buruk para mahasiswa pada saat mengikuti proses pembelajaran daring ini. Etika dan moral para mahasiswa seakan-akan dikesampingkan dan lebih memilih untuk hadir tanpa banyak kontribusi. Ada beberapa aspek penting yang perlu diketahui dan diperhatikan para mahasiswa saat mengikuti proses pembelajaran daring ini. 

Aspek pertama yang perlu diperhatikan mahasiswa adalah penampilan, aspek ini memang terdengar sedikit sepele. Namun, ada baiknya para mahasiswa memakai pakaian yang sopan dan cocok dalam mengikuti proses pembelajaran daring, karena akan terlihat lebih menghargai Dosen yang mengajar dan terlihat lebih rapi dan sopan. Kebanyakan mahasiswa kurang memperhatikan aspek ini dan lebih memilih memakai pakaian yang kurang pantas untuk mengikuti proses pembelajaran seperti kaus oblong, daster dan lain-lain. 

Aspek kedua adalah kedisiplinan dan ketepatan waktu. Ada baiknya jika mahasiswa memperhatikan waktu dan mempersiapkan diri 15 menit sebelum mengikuti proses pembelajaran daring. Kebanyakan mahasiswa menyepelekan hal ini, padahal aspek ini sangat penting untuk dunia kerja di masa yang akan datang. Ketepatan waktu sangat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap kedisiplinan seseorang. 

Aspek yang ketiga yang perlu diperhatikan adalah menyalakan kamera. Banyak sekali Mahasiswa yang memilih mematikan kameranya saat mengikuti proses pembelajaran daring dan lebih memilih untuk bermain media sosial di Smartphone nya daripada memperhatikan materi yang disampaikan dosen. Aspek ini sangat penting untuk nilai moral Mahasiswa, dengan menghidupkan kamera dan fokus terhadap materi yang disampaikan, Mahasiswa akan mendapatkan penilaian lebih dari dosen karena menghargai dosen yang sedang menyampaikan materi. 

Aspek yang terakhir yang perlu diperhatikan mahasiswa adalah mematikan mikrofon kecuali ada keperluan bertanya atau memberikan feedback kepada dosen. Tak jarang ditemui mahasiswa yang lupa untuk mematikan mikrofonnya saat mengikuti proses pembelajaran daring dan mengganggu jalannya perkuliahan. Aspek ini perlu diperhatikan agar tidak mengganggu konsentrasi mahasiswa lain dan dosen yang sedang melaksanakan perkuliahan, apalagi saat mahasiswa sedang ditempat yang ramai dan bising. Demikian beberapa aspek yang perlu diperhatikan mahasiswa sebelum dan saat mengikuti proses pembelajaran daring. Perlu diperhatikan dan ditekankan bahwa aspek-aspek tersebut sangatlah penting bagi penilaian seseorang kepadanya, walaupun terdengar sederhana dan sedikit sepele. 

Artikel ini ditulis oleh Maihalfri Daffa Bariq, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.