Mohon tunggu...
Maigus Tinus
Maigus Tinus Mohon Tunggu... -

"Sesuatu"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beginilah Visi dan Misi Saya sebagai Pemuda Zaman Sekarang, Salahkah?

27 Oktober 2011   22:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:25 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_144346" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Dalam momentum peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, saya sebagai pemuda sekarang lagi mikirin, bagaimana supaya saya bisa tamat sekolah atau kuliah dengan nilai yg tinggi (bagus) biar bisa dapat kerja di tempat yang bagus biar orang tua juga jadi senang dan bangga. Pasti kerjaan di tempat yang gajinya gede, biar entar biar bisa beli baju bagus-bagus, HP terbaru dan beli mobil serta rumah. Lalu saya pasti akan terlihat berhasil, baik, bermasa-depan cerah dan mapan.” Bukankah pemuda yang seperti ini yang dicari dan diidam-idamkan oleh pemudiatau calon mertua zaman sekarang? “ Nah, stelah itu baru saya ngincar pemudi (cewek cantik) yang baik hati, terpandang dan setia untuk saya persunting jadi istri yg membanggakan kelak. Setelah mendapatkannya dan menikah, lalu saya harus ngumpulin duit yang lebih banyak lagi untuk pendidikan dan masa depan anak-anak saya kelak. begitulah seterusnya. Lalu nanti setelah anak-anak saya besar dan sudah sekolah, siapa tahu dan sangat berharap saya bisa promosi dapat pangkat, jabatan atau kedudukan lebih tinggi, demi masa depan saya, anak-anak dan keluarga-keluarga saya. Oleh karena itu, nggak berani dong saya bersikap yang aneh-aneh, melawan arus atau menentang penguasa. Bisa tidak aman dan nyaman dong hidup saya sekeluarga kalau saya aneh-aneh. Makanya saya jadi pria yang baik saja dan menjauhi resiko dan masalah. Saya harus pintar-pintar membaca situasi, supaya saya, keluarga dan masa depan kami semua bisa lumayan aman. Salahkah saya? Apakah salah dengan sikap saya seperti ini? apakah salah dengan visi dan misi atau pola hidup saya seperti ini? Bukannya saya tidak peduli dan tidak mau memikirkan orang-orang atau lingkungan di sekeliling saya, tapi apa daya, untuk memperjuangkan diri sendiri saja susahnya masih minta ampun. Waktu saya sehari-hari sudah tersita dalam bergelut untuk memperjuangkan nasib saya sendiri. Boro-boro memikirkan orang lain. Orang lain juga belum tentu memikirkan saya. Salahkah saya? Bahkan pernah, ketika saya mencoba untuk peduli, berbagi dan berbuat baik kepada orang lain melalui suatu tindakan nyata dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak, dimana semua itu saya kerjakan dengan penuh ikhlas, serta dengan penuh perjuangan tanpa pamrih. Tapi apa lacur, susahnya minta ampun. Saya malah dituding, diduga dan parahnya difitnah oleh orang-orang dengan berbagai dugaan tanpa bukti yang keluar seenaknya dari mulut mereka yang tidak bisa saya sumpal dan saya kendalikan selama setiap saat. Mereka bilang, pasti ada apa-apanya dengan bantuan orang itu, pasti ada udang dibalik batu dan hati-hati lho dengan tawaran baik orang itu, jangan-jangan dia lagi mencoba menjebakmu dan banyak lagi opini-opini tanpa bukti yang bisa mereka hubung-hubungkan, mereka duga-duga dan mereka curigai atas semua niat baik, sikap dan tindakan baik saya kepada orang lain. Akhirnya setelah merasa lelah, saya berkesimpulan begini: Untuk berbuat baik saja, sungguh sangat susah di negeri ini. Apalagi mau berbuat buruk. Walau demikian, saya selalu berusaha untuk tidak berbuat buruk. Minimal saya tidak memakan hak orang, tidak mau mengganggu orang dan tidak mau menyusahkan orang. Oleh karena itu, jangan diganggu saya! Salahkah saya? Atau bagaimana seharusnya menurut Anda? Dan apakah Anda sudah menjalankan dengan baik apa yang akan Anda sarankan kepada saya? Atau, Apakah sebaiknya saya harus bertanya-tanya seperti ini: Apa Visi dan Misi Generasi Muda Indonesia Sekarang? Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun