LEBAK - Tim Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) sampai di ruangan rawat inap Rumah Sakit Umum Adjidarmo, Rangkasbitung dan menanyakan tentang pasien bernama Wisnu Oktariana, 12 th. Seorang anak dengan kepala terbungkus perban datang menghampiri. Sekilas ia terlihat baik-baik saja meski kepalanya masih diperban. Sorot matanya tajam dan berwajah ceria, tak terkesan sedikitpun kalau ia baru saja mengalami operasi batok kepala. Yah, karena itulah Tim LKC-DD datang ke sana. Kedatangan tim sudah ditunggu sejak sehari sebelumnya, karena Wisnu sudah diperbolehkan pulang. Hanya saja karena biaya sekitar Rp8 juta yang belum ada sehingga Wisnu masih memperpanjang sewa kamar rawat inap di rumah sakit tersebut. Wisnu sudah menjadi member LKC-DD, dan dirawat di RSU Adjidarmo tersebut juga sudah atas persetujuan dari tim medis LKC-DD. Sebelumnya Wisnu mengalami musibah Juli 2011, ia terjatuh dari pohon jambu sehingga terjadi pendarahan di otaknya. Bapaknya Mulyono yang hanya berkerja sebagai tukang ojek dan tidak mampu membiayai pengobatan anaknya. Sehingga ia berusaha mencari bantuan ke sana dan ke mari sambil membawa alamat. Beruntung Ia bertemu dengan salahseorang praktisi partai Islam, sehingga ia dibantu untuk mencarikan dana untuk biaya pengobatan Wisnu. Meskipun dana belum terkumpul, Wisnu segera dibawa ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung dan ia langsung dioperasi. Batok kepala Wisnu ditaruh di balik kulit perutnya supaya tidak terkontaminasi. Diharapkan sejak Juli 2011 itu ketika pendarahan di dalamnya sudah sembuh batok kepalanya sudah bisa dipasang kembali. "Tapi karena uang tidak ada, maka kami tidak bisa menjalankan operasi pemasangan batok kepala itu. Waktu operasi pertama saja sudah menelan biaya lebih Rp70 juta itu dibantu oleh anggota DPRD, untuk operasi pemasangan saya bingung cari uang kemana sebanyak itu" jelas Mulyono. Di sela kebingungannya itu ia mendaftar ke LKC-DD dan diterima sebagai member LKC-DD, karena itu Wisnu segera kembali masuk ruang operasi untuk memasang batok kepalanya. Karena batok yang tadinya disembunyikan diperut sudah terkontaminasi tidak bisa dipakai lagi. Untuk gantinya, menurut Kepala Perawat LKC-DD Rahayu Rahmani, Wisnu dipasangkan batok kepala buatan oleh tim dokter RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Operasinya pun sukses, (24/10) Wisnu diperbolehkan pulang setelah seluruh pembiayaan dibayar oleh tim LKC-DD. Dari tagihan Rp8 juta akhirnya LKC-DD hanya membayar Rp. 4.467.000, karena sisanya sudah ditanggung oleh Jamkesda Banten dan infaq dokter yang mengoperasi. Wisnu pun diantar pulang oleh ambulan LKC-DD ke rumahnya Kp. Gorojog Ds. Pasirkupa Kec. Kalanganyar, Lebak. Ia berharap segera bisa masuk sekolah, selain rindu belajar ia juga rindu guru dan teman-teman sebayanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H