Mohon tunggu...
Kohar Suwandi
Kohar Suwandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar untuk menulis, menulis untuk belajar.\r\nhttp://ayahbos.blogspot.com \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Pilihan dan Masa Depan Bangsa

14 Juli 2014   22:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua tahapan Pemilu di tahun 2014 ini sudah berlalu dan saat ini kita tengah menunggu pengumuman hasil perhitungan suara oleh KPU untuk mengetahui siapa Presiden terpilih yang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Kita tentu patut bersyukur bahwa tahapan Pemilu kali ini sudah berjalan dengan aman dan lancar seperti harapan kita semua, namun apakah semua itu sudah sesuai dengan salah satu prinsip Pemilu yang bebas dan rahasia, tentu masih dibutuhkan beberapa indikator penilaian karena prinsip bebas dan rahasia itu sangat terkait erat dengan kejujuran baik dari kita sebagai peserta Pemilu atau dari pihak penyelenggara Pemilu itu sendiri.

Maraknya temuan awal sebagai indikasi adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu kali ini mengisyaratkan bahwa Pemilu belum sepenuhnya bebas dan rahasia karena tolak ukur kebebasan dan kerahasiaan bukan hanya semata pada keleluasaan kita yang memiliki akal dan fisik jasmaniah dalam menentukan siapa atau apa pilihan kita dan memilih di bilik suara, akan tetapi juga menyangkut jaminan bahwa setiap suara yang masuk pasti tidak hilang atau tidak luput di hitung.

Setiap suara yang diberikan oleh warga negara yang berhak dalam Pemilu akan berkorelasi langsung dengan arah dan masa depan bangsa. Itu lah sebabnya mengapa Pemilu yang jujur dan bersih menjadi sangat penting bagi persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia kini. Karena hanya melalui perhelatan lima tahunan ini lah rakyat dapat menyuarakan keinginan mereka yang tak ter akomodasi dengan baik melalui wakil-wakil mereka di parlemen.

Namun maraknya dugaan kecurangan dalam Pemilu kali ini telah melukai hati mereka yang menghendaki terjadinya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di kemudian hari. Minat masyarakat yang besar untuk terlibat aktif dalam Pemilu kali ini menjadi bukti bahwa telah muncul kesadaran komunal akan perlunya sebuah sikap untuk melawan semua ketidakadilan  selama ini melalui Pemilu.

Tingginya apresiasi masyarakat itu yang sepatutnya disambut sebagai sesuatu yang positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ternyata tak sesuai dengan harapan.

Tampilnya sosok seorang Joko Widodo ke panggung politik di Indonesia seolah menjadi jawaban pas atas semua persoalan itu. Harapan masyarakat pun membuncah terhadap beliau setelah melihat dan merasakan langsung sepak terjang beliau sejak dari kota Solo sampai ke kursi Gubernur di DKI Jakarta.

Fenomena Joko Widodo dan besarnya harapan masyarakat terhadap beliau untuk tampil mengambil alih tampuk pemerintahan berikutnya melalui Pemilu telah menjelma menjadi satu kekuatan baru yang dahsyat dan tak mungkin di anggap enteng oleh kubu Prabowo Subianto yang kemudian melancarkan berbagai serangan terhadap pribadi Joko Widodo mulai dari hasutan, fitnah, kampanye negatif bahkan kampanye hitam.

Serangan yang begitu bertubi-tubi terhadap Joko Widodo terbukti memang ampuh mempengaruhi sebagian keputusan masyarakat dalam menentukan pilihan sehingga elektabilitas Jokowi pun menjadi turun.

Akan tetapi yang menjadi catatan penting bagi masyarakat pada akhirnya bukan lah pada konten dari kampanye itu sendiri melainkan pada sikap selanjutnya yang ditampakkan oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah  dalam bertindak selaku wasit yang sepatutnya berlaku adil dan tegas dalam memutuskan perkara dalam setiap pelanggaran kampanye.

Hal inilah yang kemudian memunculkan kesadaran baru bagi sebagian masyarakat tentang siapa yang sesungguhnya tengah mereka hadapi dalam Pemilu kali ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun