Wong Jawa aja ilang Jawane
Wong Jawa aja ilang budayane
Wong Jawa aja ilang adate
Jawa digawa ning endi parane
Seperti peribahasa "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" yang memiliki arti untuk menghormati dan mengikuti adat istiadat setempat. Sama halnya dengan Desa Wonorejo, dimana masyarakat desa ini masih kental dengan adat Jawanya, masih memegang erat dengan keyakinan-keyakinan leluhur.
Wonorejo, Desa yang mempunyai lima Dusun diantaranya Wonorejo, Sukorejo, Beji, Bolorejo, dan Bolodewo terletak di bagian timur wilayah Kediri, merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Wates. Wonorejo memiliki batas wilayah dengan Desa Pojok (Bagian Selatan), Desa Pagi (Bagian barat), Desa Sumberagung (bagian Utara) dan Desa Wates (bagian timur).
Terbukti, setiap tahun desa Wonorejo ini tidak pernah luput dengan upacara-upacara adatnya. Contoh pada tanggal 9 Juli 2024 lalu, dalam 1 hari penuh pemerintah desa Wonorejo bisa membuat serangkaian acara yang menghadirkan seluruh masyarakat desa dan luar desa Wonorejo tumpah ruah menjadi 1.
1. Pengambilan "Tirta Panguripan"Â
Pengambilan Tirta Panguripan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 di salah satu mata air/ sumber bulu (sebutan masyarakat sekitar) yang berada di dusun Bolodewo desa Wonorejo. Setelah dengan segala khidmat do'a - do'a dipimpin oleh sesepuh atau tokoh adat, air tersebut dibawa ke balai desa Wonorejo dan dilakukan upacara siraman.
Dalam kesempatan pidato, kepala desa Wonorejo, Bapak Agus Setyoko menjelaskan bahwa harapannya diadakan pengambilan dan siraman Tirta Panguripan ini agar masyarakat desa Wonorejo mempunyai rejeki yang terus mengalir.
"Karena bapak ibuk, sumber bulu itu terus mengeluarkan air, tidak pernah kering walaupun musim kemarau, saya harap kita semua bisa diberikan kelancaran rizeki"
2. Lengkongan (Bersih Desa)
Setelah pengambilan Tirta Panguripan dilaksanakan. sekitar pukul 15.00 pemerintah desa Wonorejo mengadakan acara lengkongan. Lengkongan ini adalah acara yang dilakukan dua kali dalam setahun. Yaitu pada saat Suran (Muharram) atau sering dibilang bersih desa dan saat malam 17 Agustus. Sama halnya dengan pengambilan Tirta Panguripan di atas, bersih desa merupakan acara yang bertujuan untuk bersilaturahmi dan mewujudkan rasa syukur atas limpahan rizeki yang tumbuh di atas tanah desa Wonorejo.