Mohon tunggu...
Maida Aqillah
Maida Aqillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa dan petualang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dewi Sartika dan Sakola Istri

15 Oktober 2024   09:21 Diperbarui: 15 Oktober 2024   09:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sartika

Raden Dewi Sartika

Ada banyak pahlawan wanita yang memiliki jasa besar terhadap kemerdekaan indonesia.Mulai dari RA Kartini yang memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita,hingga Cut nyak die yang turut turun ke medan perang.Jasa jasa wanita-wanita indonesia tidak bisa kita lupakan egitu saja.Radem Dewi Sartika,mungkin namanya masih sedikit asing bagi telinga kita.Namun jasanya cukup besar dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia ,khususnya dalam bidang pendidikan di tanah air.Walau namanya tak setenar RA Kartini ataupun Ki Hajar Dewantara,namun jasanya tentu saja tidak boleh dibiarkan dilupakan begitu saja.

Masa Kecil Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka,pada tanggal 4 Desember 1884.Lahir dari keluarga sunda yang ternama,membuatnya dapat menerima pendidikan yang lebih layak.Meskipun adat istiadat pada masa itu melarang perempuan untuk bersekolah,kedua orangtuanya bersikeras untuk menyekolahkan Dewi Sartika.

ketika semasih kanak-kanak,ia selalu bermain peran menjadi guru bagi teman-temannya.Ia menerima pendidikan sesuai dengan budaya sunda pada umumnya,walaupun ia sudah pernah mendapat pendidikan tentang barat sebelumnya.

Sakola Perempuan

Setelah ayahnya wafat,Dewi sartika dirawat oleh pamannya,Patih Cicalengka.Pamannya mengajarinya terkait berbagai ilmu kesundaan dan budaya barat dari seorang asisten residen belanda. Ia mendapat dukungan penuh dari pamannya yang memiliki visi yang sama. Namun, perjuangannya tidak mudah. Adat istiadat yang meminggirkan perempuan menjadi rintangan besar.

Pada tahun 1902, ia membuka sebuah tempat pendidikan bagi perempuan di sebuah ruangan kecil di belakang rumah ibunya di Bandung. "Sekolah" ini mengajarkan berbagai keterampilan seperti memasak, menjahit, menulis, merenda, dan memasak.

Pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika akhirnya mendirikan Sakola Istri (Sekolah Perempuan) setelah berkonsultasi dengan Bupati R. A. Martenagara. Sekolah ini merupakan sekolah perempuan pertama di Hindia Belanda.

Semakin lama,sakola istri pun semakin berkembang.Pada tahun 1905,sakola istri pindah ke ciguriang ikrenakan ia mampu membeli tempat yang baru.Pada tahun 1910,sakola istri berganti nama menjadi sakola Kautamaan Istri.Sekolah ini teus berkembang kian hariy.Hingga memiliki banyak ruangan dan berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi ppada tahun 1929.

Akhir Hayat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun