Tanah Papua :Â Tanah Papua yang disebut juga dengan Surga Dunia. Papua yang memiliki sumber daya alam yang tak dapat dihitung dengan jari, entah itu hutan, emas, beragam jenis pulau, tanah yang subur, dan hasil alam lainya.Â
Mulai sejak terjadinya perampasan kekuasaan dari tangan Belanda ke Indonesia pada tahun 1962, yang katanya Pepera itu. Sudah tidak lagi terbendung perampasan hak-hak ulayat, perampasan berbagai macam hasil alam hingga eksploitasi besar-besaran yang terjadi di tanah ini sudah tak lagi di hentikan oleh siapapun. Apalagi ketika hadirnya Otonomi Khusus pada 21 November tahun 2001, membuka seluruh akses masuk, imigrasi terjadi secara luas, yang kemudian memberikan kelonggaran untuk banyak orang luar datang Papua.
Hasil alam dicuri, dengan cara tidak terhormat seperti penambangan liar, penebangan pohon dengan lebih hektar tanah demi menanam kelapa sawit, pemotongan pohon tanpa mengindahkan aturan adat, pembangunan infrastruktur tanpa izin pemilik tanah, pembuangan limbah industri ke sungai / kali yang masyarakat gunakan. Hal hal yang disebutkan di atas sudah menjadi tradisi Jakarta dengan menunjukkan slogan NKRI Harga Mati.Â
Masyarakat yang bersuara demi tanah sendiri kadang berakhir di penjara, yang menyuarakan hak-hak dibungkam secara paksa, bahkan hingga sampai nyawa pun jadi taruhan. Kami tidak tahu lagi, sekarang (2022) ini sudah lagi terjadi pemekaran yang katanya DOB, itu pun tanpa permintaan masyarakat Papua, saya tidak tahu DOB ini memang solusi ataukah malapetaka?
Masa depan generasi sudah ada dalam ancaman serius. setelah dikerok habis hasil alam, setelah semua dikuasai habis apakah mereka menjamin masa depan anak dan cucu kami? Ini masih misteri apakah ini memang mereka lakukan demi cinta atau demi kepentingan perut mereka? Itu pun masih misteri.Â
#Maich
#Rintihan_Hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H