Â
Stefanus.M Himan adalah seorang tokoh politik damai Papua,dia disekolahkan oleh Gereja Gatolik dan sudah tamat dari SGB Biak ia menjadi guru di SD YPPK HEPUBA Distrik Wamena kota, dan setelah pemekaran menjadi Distrik Asolokobal. dia menikahi 2 perempuan masing-masing Satunem Wamu dan Wupikage wamu.Â
Ia sangat dicintai oleh masyarakat karena Guru yang sangat baik dan ramah, selain dia menjadi Guru, ia juga selain guru ia mempin masyarakat setempat untuk melawan pemerintahan Indonesia. dan karena pengaruh yang kuat hingga ia juga dilporkan oleh Isnawan wuka kepada pihak keamanan di kota Wamena Isnawan adalah mata-mata dari militer yang dipasang di kampung tersebut dan digaji setiap bulan 24 ribuh rupiah.
dan pada akhirnya ia ditangkap 17 april 1970 oleh militer atas perintah Albert Dien komandan kodim Wamena pada tahun 1970.sebelum ia dibawah ke Kodim ia katakan kepada ke-2 istrinya bahwaÂ
"Apabila saya dibunuh, saya akan mencintai kalian, tetapi demi perjuangan untuk kemerdekaan bangsa papua barat, saya pergi mendahului kalian dan pasti Tuhan akan memelihara kalian dan kita akan jumpa di sorga," dan dibebaskan setelah 2 bulan kemudian.
gerakan misianis
  perakan Stefanus.M Himan di dukung oleh ribuan masa lembah balim atau suku hubla karena dia pimpin massaa dengan gerakan keagamaan.Â
dia juga mengajarkan kepada muridnya sejarah perjuangan papua kepada siswa SD YPPK HEPUBA bahwa "Nasib suatu bangsa tidak bisa dirubah oleh bangsa lain, karena bangsa lain datang hanya untuk merampok, pencuri kekayaan i tanah ini. kalian belajar baik-baik supaya menjadi orang besar dan mengurus tanah warisan leluhurmu dan mengusir orang-orang jahat yang menganggap dirinya lebih pintar, lebih bermartabat.  Â
Stefanus.M Himan mengadakan pesta babi (wam awe)di distrik kampung dan mengundang seluruh kepala suku yang ada di lembah agung wamena. polisi, militer dan pemerintah daerah jayawijaya banyak yang hadir untuk menyaksikan kegiatan itu.Â
dalam kegiatannya ia sampaikan bahwa "orang balim tidak mau terjadi kekerasan, penyiksaan, pemerkosaan, perampasan, penangkapan sewenang-wenang penindasan dan pembunuhan terhadap rakyat lemah, kaum perempuan dan kaum intelektual yang sedang memperjuangkan hak-hak dasar orang kecil dengan kekuatan senjata modern di bumi cenderawasih secara khusus di lembah agung ini, karena suatu negara dengan kekuatan senjata modern lawan dengan masyarakat yang menggunakan senjata tradisioal, adalah tindakan yang tidak terpuji dan malu terhadap masyarakat dunia internasional. perjuangan kita adalah perjuangan damai atau perjuangan tanpa kekerasan, kemudian dia patahkan dua anak panah di depan militer dan olisi indonesia sebagai tanda perjuangan damai. mulai saat itu pihak memahami bahwa perjuangan Stefanus.M Himanadalah pendekatan keagamaan yaitu memberikan pembinaan agama kepada masyarakat, supaya masyarakat hidup dalam cinta kasih."