Mohon tunggu...
Maia zakinnuha
Maia zakinnuha Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hobi saya adalah menulis kutipan kutipan indah dengan bahasa yang menarik serta menulis beberapa cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat Aku Mengerti Ayah

19 November 2024   08:46 Diperbarui: 19 November 2024   09:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Kata yang terucap tidak selalu bisa menggambarkan perasaan seorang ayah kepada putri sulungnya.Itulah ayah, dia tidak pernah mengucapkan kata sayang, i love you,kangen kepada anak anaknya. Ayah adalah pahlawan yang selalu aku idolakan, ayah juga menjadi patokan tipe untuk seorang cowok menurutku. 

Dering telepon berbunyi, tertera nama Ahmad disitu, lalu ayah pun mengangkat 

"Halo Ahmad, ada apa menelfon saya sepagi ini" 

"Ini pak, client marah marah sama kita katanya, proyek yang ada di perumahan puri indah mengalami masalah"

"Baiklah, saya segera pergi kesana sekarang"

Aku yang mendengar itu, seketika nyeletuk 

"Ayah mau pergi ke proyek apa?" 

Ayah tidak menjawab pertanyaanku, mungkin beliau sedang terburu-buru, jadi aku tidak mengambil hati dari perkataan tersebut, memang setahuku perusahaan konstruksi milik ayahku sedang mengalami masa masa sulit, tapi aku tidak tahu masalah apa yang membuat ayahku menjadi pendiam akhir akhir ini. 

Setelah sampai di tempat proyek ayah segera menemui Pak Ahmad untuk mengkonfirmasi hal tersebut,

"Bagaimana ini Pak Rahmat, client sudah marah marah karena katanya rumah yang sedang kita renovasi mengalami kebocoran talang saat proses renovasi, hal itu berdampak pada tetangga pak, jadi halaman mereka banjir karena hal tersebut", ayah yang mendengar hal tersebut seketika mengacak acak rambutnya, ia sedikit frustasi mendengar hal tersebut.

"Astaghfirullah, kok bisa terjadi hal seperti itu ya padahal kemarin saya sudah mewanti-wanti kepada para pekerja proyek untuk menanggulangi hal tersebut, apalagi sekarang musim hujan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun