Mohon tunggu...
Maia Poespasari
Maia Poespasari Mohon Tunggu... Ibu erte -

only an ordinary women

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Inti Dari Komunikasi Itu Adalah Persepsi

19 April 2015   11:54 Diperbarui: 4 April 2017   18:18 2310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PERSEPSI ITU INTI KOMUNIKASI

Secara sederhana dan umum Persepsi menurut buku Deddy Mulyana (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar) adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut dapat mempengaruhi perilaku kita. Mungkin dapat saya sederhanakan lagi dengan pemahaman saya sendiri bahwa persepsi itu adalah kemampuan kita mengenali dan menilai sesuatu, semua yang dapat di jangkau dan di tangkap oleh panca indera kita.

Persepsi di sebut inti dari komunikasi di karenakan jika persepsi kita atau penalaran kita atas segala sesuatu itu tidak kuat maka komunikasi akan menjadi tidak efektif. Kesamaan persepsi memudahkan orang  berkomunikasi. Sedangkan inti dari persepsi itu sendiri adalah penafsiran atau yang di sebut penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi.

Persepsi sendiri meliputi pengindraan (sensasi) yang di lakukan oleh panca indera kita, atensi  (perhatian) dan interpretasi (penjabaran).  Mari kita lihat satu persatu. Di mulai dari sensasi yaitu rangsangan rangsangan yang di terima panca indera manusia dalam berbagai bentuk misalnya dalam bentuk bau masakan, dalam bentuk sisik ikan yang kasar atau dalam bentuk jabat tangan yang erat. Rangsangan rangsangan ini di kirim ke otak untuk di simulasi atau dipelajari kemudian di fahami. Ke semua panca indera manusia memiliki andil yang sama dalam berlangsungnya komunikasi manusia.

Tidak dapat di pungkiri bahwa  panca indera manusia memegang peran penting dalam hal persepsi ini. Karena panca indera kita lah yang pertama kali menangkap, menjangkau, merasa semua yang terjadi di luar diri kita kemudian meneruskan nya ke otak kita. Pesan yang di sampaikan ke otak itu harus dipelajari. Mengapa demikian? Karena manusia lahir tidak serta merta mengetahui bahwa api itu panas dan garam itu asin. Ada proses untuk mengetahuinya lewat pengalaman merasa, menyentuh, melihat, mendengar dari orang lain yang kemudian diproses oleh otak sebagai memori. Memori ini penting karena ketika suatu saat kita mengalami hal itu lagi maka secara otomatis kita tahu bahwa api itu panas dan garam itu asin.

Yang kedua adalah atensi yaitu bentuk penerimaan rangsangan d otak yang menimbulkan kesimpulan dalam diri kita tentang apa apa yang sudah kita lihat dan rasakan lewat panca indera kita. Yang terakhir adalah interpretasi yaitu penjabaran atau pemahaman nalar kita atas rangsangan tersebut. Ketiga hal tersebut yang membentuk persepsi kita akan sesuatu dalam lingkungan kita yang pada akhirnya menentukan prilaku kita dan kemampuan berkomunikasi kita.

Banyaknya rangsangan yang masuk ke dalam indera kita tidak serta merta menjadi bahan perhatian kita.Terkadang hanya sebagian kecil saja yang betul betul kita perhatikan  dan  kita jabarkan walaupun kita tahu bahwa semua rangsangan yang di terima oleh panca indera kita itu kita tangkap secara bersamaan namun hanya yang menjadi tujuan kita saja lah yang mendapat perhatian dari kita.

Seperti ketika berada di sebuah toko serba ada yang memiliki beragam rangsangan baik visual, pendengaran maupun  penciuman yang berupa hamparan baju berwarna warni dalam berbagai bentuk, suara music yang mengalun lewat speaker toko atau suara pramuniaga yang mencoba menawarkan bantuannya dan bau sepatu baru atau parfum pengunjung lain yang melintas di hadapan kita. Banyaknya rangsangan itu bukan berarti mendapat semua perhatian dan kita jabarkan segera karena jika kita memiliki tujuan maka hanya yang menjadi tujuan kita sajalah yang menjadi perhatian kita.

Ada tiga persepsi menurut buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar karangan Deddy Mulyana yaitu :

1.Persepsi terhadap lingkungan fisik.

2.Persepsi Sosial dan

3.Persepsi Budaya.

Persepsi terhadap lingkungan fisik

Persepsi kita akan lingkungan dapat mengecoh kita. Seperti pemahaman bahwa bumi ini sebenarnya datar hanya karena kita berjalan di jalan yang rata tanpa ada tanda tanda bahwa bumi ini sebenarnya bulat. Jika bumi ini bulat maka bisa jadi ketika sampai d sebuah ujung jalan kita akan terjungkal jatuh atau merosot karena sudah sampai di ujung bulatan bumi. Namun karena kenyataan nya tidak maka kita mempersepsikan bahwa bumi itu datar saja padahal kita mengetahui lewat para ilmuwan yang menyatakan bahwa bumi itu bulat. Panca Indera manusia dapat membuat pemahaman kita akan sesuatu  berubah. Dari sesuatu yang kita yakini berdasarkan rangsangan awal yang kita terima hinga ke rangsangan akhir yang sebenarnya sama namun berbeda lingkungan. Misalnya  pulpen yang kita lihat berbentuk lurus akan terlihat bengkok ketika di masukkan ke dalam gelas yang berisi air. Tipuan visual ini seringkali terjadi juga ketika kita melihat segerombolan  hewan dari atas sebuah bukit yang sangat tinggi. Mereka terlihat kecil namun berbeda ketika kita mendekati dalam jarak cukup, maka kita akan menyadari bahwa hewan hewan tersebut tinggi dan besarnya bahkan melebihi tinggi dan besar tubuh kita.

Persepsi social

Persepsi social adalah proses menangkap arti obyek social dan kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Persepsi manusia yang satu dengan manusia yang lain berbeda satu sama lain yang pada akhirnya dapat saling mempengaruhi. Seperti yang d ucapkan RD Laing yang d kutip oleh deddy Mulyana dalam bukunya bahwa Manusia selalu memikirkan orang lain dan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya dan  apa yang orang lain pikirkan mengenai apa yang ia pikirkan tentang orang lain itu dan seterusnya. Itu sebabnya penilaian atas manusia itu mengandung resiko karena sifat manusia yang emosional.

Persepsi Budaya

Bagaimana kita menginterpretasi atau memaknai sesuatu itu bergantung pada system nilai yang kita anut. Perbedaan budaya antara 2 orang dapat membuat perbedaan persepsi pada mereka, semakin besar perbedaan budayanya maka akan semakin besar juga perbedaan persepsinya. Ada enam unsur budaya yang mempengaruhi persepsi kita ketika berkomunikasi dengan orang  dari budaya yang lain menurut Larry A Samovar dan Richard E Porter yaitu

1.Kepercayaan, nilai dan sikap

2.Pandangan dunia

3.Organisasi social

4.Tabiat Manusia

5.Orientasi kegiatan dan

6.Persepsi tentang diri dan orang lain

Ke enam aspek tersebut terkait satu sama lain . Bahwa kita bisa saja mengalami peristiwa yang sama dan menyepakati yang kita lihat secara fisik namun bukan berarti secara budaya kita akan berpandangan sama.

Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa persepsi merupakan hasil sebuah proses dalam diri manusia yang menggunakan rangsangan rangsangan yang di dapat dari luar diri dan kemudian di proses oleh otak untuk kemudian di maknai sebagai sebuah atau sesuatu hal . Persepsi manusia dapat berbeda satu dan yang lainnya. Persepsi yang sama dapat menimbulkan keefektifan dalam berkomunikasi.

Catatan saya: Ini lembaran tugas semester 1 saya di UNU pada mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi. Banyak hal menarik dan seperti biasa kritik dan saran saya butuhkan sebagai bagian dari pengembangan penulisan yang lebih baik. Semoga berkenan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun