Mohon tunggu...
Mai Viyanah
Mai Viyanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cari ilmu - bagi ilmu

Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bentuk Asli Bumi Sebenarnya seperti Apa?

2 April 2021   14:33 Diperbarui: 2 April 2021   14:35 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori bentuk bumi.


Bumi atau yang biasa kita sebut juga sebagai dunia merupakan tempat tinggalnya berbagai macam makhluk hidup yang antara lain: manusia, hewan dan tumbuhan. 

Selain itu, bumi merupakan planet yang paling aman untuk dihuni oleh makhluk hidup diantara planet lainnya yang ada di tata surya.

Banyak sekali karateristik bumi yang mendukung untuk keberlangsungan hidup kita. Salah satunya adalah adanya lapisan atmosfer yang memiliki fungsi untuk melindungi bumi agar tidak terkena paparan cahaya matahari yang berlebihan dan juga untuk melindungi bumi dari hantaman benda-benda luar angkasa yang jatuh.

Dan darimana kita dapat mengetahui hal tersebut?

Kita dapat temukan buktinya di dalam ayat-ayat Al-Qur'an juga dari para ilmuan yang membagikan ilmu nya kepada kita melalui bukti ilmiah yang mereka temukan.


Berbicara soal bumi, manusia di seluruh dunia masih saja meragukan tentang bentuk asli dari bumi yang kita tinggali sekarang ini. 

Banyak yang menyebutkan bahwa bentuk bumi adalah bulat, datar, sampai kepada teori baru yang menyebutkan bahwa bentuknya seperti donat.

Seperti yang disebutkan pada abad pertengahan 1800-an, Samuel Rowbotham muncul dengan mengumumkan bahwa bentuk bumi itu datar, bahkan 1,5 abad kemudian lahirlah Masyarakat Bumi Datar (Flat Earth Society, FES) di internet.

Seiring dengan majunya teknologi, komunitas FES ini semakin menyebar ke seluruh dunia melalui media sosial dan menyebabkan semakin banyaknya pengikut mereka. Lalu komunitas ini pun mendapatkan bantahan berulang kali oleh para ilmuan, akan tetapi tetap saja mereka selalu bergeming.


Hal ini pun masih terjadi hingga saat ini, dimana munculnya kembali teori bahwa bentuk bumi itu datar di media sosial yang disebutkan oleh salah satu pengguna TikTok @honeyquu.

Akun tersebut tampak banyak mengunggah puluhan konten yang berisikan tentang berbagai penjelasan bahwa bumi itu berbentuk datar.

Salah satu konten yang cukup menyita perhatian adalah tentang video yang berisi tentang percobaan sederhana mengapa objek dikejauhan tidak terlihat jika bumi itu datar.

Tampak pada video itu, seseorang mengggunakan kaca pembesar mendorong sebuah objek di sebuah meja yang datar menjauh dari pandangan kaca pembesar hingga tidak terlihat.

Dan walaupun video itu telah banyak di sukai oleh pengguna TikTok bahkan ada juga yang mendukungnya, tetap saja yang menyanggah tentangnya lebih banyak, karena bukti yang dikeluarkannya kurang akurat.


Selain itu, dilansir dari Astronomy.com, sejumlah ahli menawarkan teori baru tentang objek-objek luar angkasa yang mereka sebut sebagai Synestia.

Tubuh planet mengalami benturan keras dengan tubuh benda lainnya. Hal itu menghasilkan bentuk menyerupai donat yang memiliki lubang di bagian tengahnya.

Hal tersebut memunculkan banyak sekali pertanyaan. Seperti bagaimana gravitasi ada jika bentuk bumi seperti donat? Dan juga kalau pun bumi itu mempunyai lubang ditengahnya, kenapa selama ini lubang tersebut tidak pernah terlihat?

Kemudian di kutip dari Vice, seseorang bernama Varaug pada 2012 memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut didalam sebuah forum internet. "Cahaya melengkung mengikuti bentuk donat, sehingga membuat lubang di bagian tengah tidak dapat terlihat dan bayangkan lah sebuah donat yang berselai, dan gravitasi itu seperti selai diatas donat (menempel)" tuturnya.


Di lain pihak, seorang astrofisikawan, Dr. Tabetha Boyajian menyatakan bahwa teori ini tidak dapat dikatakan ilmiah, mulai dari dasar pencetusnya.

Banyak pertanyaan yang tidak bisa dijelaskan menggunakan teori bumi donat ini. Menurut Dr. Tabetha Boyajian, bumi bentuk donat ini tidak akan bisa memiliki siang dan malam sebagaimana bumi bulat yang kita yakini memiliki waktu 24 jam.

Lalu teori bumi bentuk donat ini tidak memiliki teori lain yang menjadi dasar kuat, berbeda dengan klaim bumi datar yang didukung oleh teori bandul dari Fourcoult.


Kemudian adanya teori bumi yang berbentuk bulat. Dan teori  ini diawali dari filsuf Yunani Kuno, Phytagoras yang memberikan konsep bahwa bumi berbentuk bola pada awal tahun 500 sebelum masehi.

Lalu muncul Aristoteles yang menguatkan argument bumi berbentuk bulat. Misi yang dilakukan oleh NASA di luar angkasa pun memperlihatkan wujud bumi bulat, sehingga teori bumi datar maupun donat belum bisa mematahkan teori sebelumnya.

Astronot bernama Hazza Al Mansouri merupakan orang pertama dari Uni Emirat Arab yang menjelajah Antariksa. Sekembalinya dari stasiun luar angkasa International Space Station (ISS), ia membuktikan bahwa tak ada bentuk bumi datar, yang ia lihat melainkan adalah bentuk bumi bulat.

Dalam konferensi pers nya, Hazza melihat sendiri dan meyakinkan bahwa tak ada bumi datar seperti yang dipercayai oleh sebagian orang. "Ia (Bumi-red) bulat, saya telah melihat sendiri dengan mata saya sehingga saya dapat mengatakannya pada anda." Tuturnya.


Terkait bentuk bumi bulat juga sudah lama dijelaskan dalam Al-Qur'an. Salah satu sains Al-Qur'an memastikan bentuk bumi itu bulat adalah dengan terjadinya  siang dan malam.

Jika bumi datar dan tidak bulat bahkan tidak berputar serta mengorbit matahari maka tidak akan ada terjadinya pergantian siang dan malam.  Dan bukti paling sederhana bahwa bentuk bumi itu bulat adalah dengan adanya fenomena tersebut.


Informasi ilmiah ini juga telah diisyaratkan oleh Al-Qur'an lebih dari 14 abad yang lalu, dimana pada saat manusia masih beranggapan bahwa bumi itu datar, sekalipun sebagian ulama zaman dulu sudah berpikiran maju.

Salah satu bukti yang menunjukkan bumi itu bulat terdapat pada surat Az-Zumar ayat 5, yang artinya: "Dia yang menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia yang menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dia lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."

Dalam ayat diatas menunjukkan bahwa bumi itu berbentuk bulat karena 'menutupkan/memasukan' itu mengelilingi suatu benda bulat.

Dan dari semua teori yang disebutkan di atas, teori bahwa bumi berbentuk bulat itu lebih masuk akal dan meyakinkan, karena adanya banyak bukti yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan dari bukti ilmiah oleh para ilmuan.
Di zaman yang sudah canggih ini juga kalian bisa membuktikan dan menilai sendiri, bagaimana bentuk dari bumi itu tanpa harus pergi dahulu ke luar angkasa. 

Beberapa caranya adalah sebagai berikut:


1.Dengan pergi ke Pelabuhan

Ketika ada sebuah kapal yang sedang berlayar ke cakrawala, kapal itu tidak hanya terlihat semakin mengecil yang akhirnya tidak terlihat lagi seperti masuk ke dalam laut. Lalu terlihat bahwa lambung kapal yang tampaknya tenggelam terlebih dahulu, lalu tiangnya dan seterusnya.
Ketika kapal itu kembali dari laut menuju pelabuhan, urutannya terbalik yang menjadikan lambung kapal terlihat terakhir terlihat. Dan itu membuktikan bumi tidak datar.

2.Memanjat pohon

Memanjat pohon merupakan cara yang paling sederhana dilakukan untuk membuktikan bentuk bumi itu adalah bulat. 

Dengan cara ini, kita bisa melihat keadaan lebih jauh dan luas.
Jika bumi itu datar, maka kita hanya bisa melihat jarak yang sama, seberapapun tinggi yang kita gapai. 

Misal seperti Negara Rusia yang merupakan Negara terbesar di bumi ini seharusnya bisa dikunjungi oleh siapa saja setiap saat tanpa harus memikirkan jarak dan waktu.

Namun karena adanya kelengkungan bumi yang membatasi pandangan kita sekitas 3,1 mil (5 km) yang nyatanya kita jadi tidak bisa melihat lebih jauh dari itu, kecuali jika kita memanjat pohon, berada di gedung pencakar langit atau puncak gunung sehingga bisa mendapatkan perspektif dari ketinggian.

3.Melihat matahari terbenam

Cobalah untuk mengamati matahari terbenam di dua tempat yang berbeda agar bisa menemukan bukti bahwa bumi itu bulat.

Misal, kita bayangkan saja proses matahari terbenam yang sedang kita amati di tempat X sudah tak terlihat, mari kita lanjutkan proses mengamatinya ke tempat Y yang dimana tempat tersebut lebih tinggi dari pada tempat X berada.

Dan terjadilah dari titik Y kita akan masih bisa melihat matahari yang belum terbenam seperti di tempat X tadi.


Jika bumi itu datar, saat matahari telah terbenam di tempat X maka pada tempat Y yang walaupun tempatnya lebih tinggi, matahari pun akan tidak terlihat. 

Namun kenyataanya jika kita melakukan hal tersebut setelah matahari menghilang dari pandangan di tempat X, di tempat Y yang lebih tinggi matahari masih akan terlihat.

Sebenarnya masih banyak lagi cara yang bisa kita lakukan untuk membuktikan sendiri bagaimana bentuk bumi itu. Melihat dengan mata telanjang kita tanpa harus repot pergi ke luar angkasa terlebih dahulu, juga dengan menggunakan satelit.

Sudah jelas bukan kalau bentuk bumi itu sebenarnya bulat? Karena lebih banyak bukti nyata yang sudah diberitakan juga penjelasan di dalam kitab suci Al-Qur'an yang merupakan pedoman hidup umat manusia.

Semoga penjelasan tersebut dapat membantu pertanyaan kalian tentang bentuk bumi ya:)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun